Anies Baswedan: Malu, Saudara Sebangsa Kok Kampanye Hitam

Anies Baswedan menyesali sikap sejumlah kelompok yang terus menyerang pihaknya dengan berbagai kampanye hitam.

oleh Sugeng Triono diperbarui 18 Jun 2014, 23:18 WIB
Diterbitkan 18 Jun 2014, 23:18 WIB
Anies Baswedan_20140326

Liputan6.com, Jakarta - Juru bicara pasangan capres cawapres nomor urut 2 Jokowi-JK, Anies Baswedan menyesali sikap sejumlah kelompok yang terus menyerang pihaknya dengan berbagai kampanye hitam. Hal ini menyikapi sekelompok orang yang tergabung dalam Progres 98 terkait transkrip pembicaraan yang diduga antara Megawati Soekarnoputri dan Jaksa Agung Basrief Arief soal kasus dugaan korupsi pengadaan bus TransJakarta.

"Saya tidak melakukan, tahu siapa yang melakukan black campaign itu. Sudah biasa itu. Ini bukan yang pertama," ujar Anies Baswedan di Soehanna Hall, Energy Building SCBD, Jakarta, Rabu (18/6/2014).

Menurut Rektor Universitas Paramadina tersebut, kampanye hitam yang terus berhembus jelang Pemilihan Presiden 2014 bukan merupakan budaya bangsa.

"Ini derajatnya sudah betul-betul. Saya sebagai bangsa malu. Kenapa sama-sama saudara dan sebangsa bisa berbuat begitu," pungkas Anies.

Sebelumnya, Jaksa Agung Basrief Arief langsung merespons laporan itu. Melalui Kapuspenkum Kejagung Tony T Spontana, Basrief menyebut transkrip itu terkait dengan kondisi politik saat ini.

"Ini sekali lagi merupakan bentuk gangguan kepada kejaksaan ketika sedang melaksanakan tugas penegakan hukum. Ini fitnah yang sangat keji," tegas Basrief seperti diungkapkan Tony saat dihubungi Liputan6.com.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto (BW) juga membantah pernah mengirim utusannya untuk untuk memberikan transkip rekaman tentang upaya 'penyelamatan' Gubernur nonaktif DKI Jakarta tersebut dalam kasus dugaan korupsi Transjakarta yang tengah ditangani Kejaksaan Agung.

"KPK menggunakan sistem law full intercept," kata BW dalam pesan singkatnya.

Dengan sistem tersebut, lanjut BW, maka dapat dipastikan setiap informasi yang dimiliki KPK tidak akan jatuh ke tangan-tangan di luar KPK yang tak punya kaitan dan berwenangan menangani kasus. (Ado)

Transkip Pembicaraan...

Transkip Pembicaraan

Transkrip Pembicaraan

Berikut transkrip pembicaraan antara diduga Megawati dengan diduga Basrief Arief melalui saluran telepon sebagaimana selebaran yang disebarkan Progres 98:

Diduga Basrief: terima kasih bu, arahannya sudah saya terima, langsung saya rapatkan dengan teman-teman.

Diduga Mega: itu anu, sampeyan jangan khawatir, soal media saya serahkan ke Pak Surya, nanti beliau yang berusaha meredam.

Diduga Basrief: makasih bu, eskalasi pemberitaan beberapa hari ini agak naik, tapi alhamdulillah trennya mulai menurun. Tim kami sudah menghadap Pak Jokowi, meminta yang bersangkutan agar tidak terlalu reaktif ke media massa.

Diduga Mega: syukurlah kalau begitu, intinya jangan sampai masalah ini (kasus TransJakarta) melemahkan kita, bisa blunder hadapi pilpres, tolong diberi kepastian, soal teknis bicarakan langsung dengan Pak Trimedya dan Mas Todung, aku percaya sama sampeyan.

Diduga Basrief: tadi sore kami sudah berkoordinasi, Insya Allah semua berjalan lancar, mohon dukungan dan doanya bu, saya akan berusaha maksimal, Pak Trimedya juga sudah menjamin data-datanya.

Diduga Mega: amin, semua ini ujian, semoga tidak berlarut-larut, apa sih yang nggak dipolitisir, apalagi situasi kini makin dinamis, tapi saya percaya sampeyan dan kawan-kawan bisa meyakinkan ke media, saya percaya bisa diatasi, jangan kasus ini Pak Jokowi jadi terseret dan membuat agenda kita semua berantakan.

Diduga Basrief: Insya Allah saya usahakan, sekali lagi terima kasih kepercayaan ibu kepada saya dan teman-teman, kita komit kok bu, untuk urusan ini (kasus Transjakarta) saya pasang badan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya