Rustriningsih Dikabarkan Dukung Prabowo-Hatta, Ini Kata Jokowi

Mantan Wagub Jawa Tengah Rustriningsih yang juga kader PDIP dikabarkan mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 1, Prabowo-Hatta.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 30 Jun 2014, 14:15 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2014, 14:15 WIB
Jokowi

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Rustriningsih yang juga kader PDIP dikabarkan mendukung pasangan capres dan cawapres nomor urut 1, Prabowo-Hatta. Menanggapi itu, capres nomor urut 2 Joko Widodo mengatakan, menghargai pilihan politik Rustriningsih.

"Kita hormati dan hargai kalau ada pilihan politik seperti itu," ujar pria yang kerap disapa Jokowi di sela-sela blusukannya ke beberapa pasar di kawasan Jakarta Selatan, Senin (30/6/2014).

Jokowi mengatakan, kalau memang Rustriningsih mendukung Prabowo-Hatta, pilihan politik tidak dapat diintervensi. "Ada yang gitu ya nggak apa-apa. Berarti sudah mentukan pilihan politik," jelasnya.

Ketika ditanya apakah jika Rustriningsih membelot dari poros PDIP akan mempengaruhi dukungan kepadanya, Jokowi hanya tersenyum dan mengatakan semuanya tergantung dengan penilaian rakyat. "Tergantung rakyat," ucapnya sambil tertawa.

Namun, terkait kabar itu, Rustriningsih masih belum mau bersikap terbuka. Ia mengaku masih berkonsentrasi menemani anak-anaknya berlibur di Kebumen, kampung halamannya.

"Banyak isu berseliweran. Dikabarkan oleh Pak Tjahjo Kumolo bahwa PDIP akan menggandeng saya untuk kampanye, kemudian hari ini Pak Hatta juga menyebutkan bahwa tanggal 3 Juli nanti akan ketemu saya," kata Rustriningsih, Minggu 29 Juni 2014.

Rustriningsih merupakan kader PDIP sejak tahun 1990-an yang memulai karir politiknya dari bawah hingga menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kebumen. Ia juga pernah menjabat sebagai anggota DPR dari Fraksi PDIP, Bupati Kebumen 2 periode (2000-2005 dan 2005-2010), dan wakil gubernur Jawa Tengah mendampingi Bibit Waluyo pada 2008.

Sementara itu, menurut Wasekjen PDIP Hasto Kristiyanto Rustriningsih memang dipecat. Namun, pemecatan belum resmi karena surat pemecatan tengah diproses.

"Aturan di AD/ART sangat jelas. Mereka yang tidak mengikuti kena sanksi tegas berupa pemecatan. Suratnya belum dilayangkan. Surat sedang proses," kata Hasto di Jakarta, Senin 30 Juni. (Mut)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya