Menko Airlangga: Stabilitas Nasional Kuat Jadi Landasan Keberlanjutan Pembangunan Indonesia

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, sinergi antara Pemerintah, aparat keamanan, dan dunia usaha akan menjadi kunci keberhasilan menghadapi dinamika ekonomi global.

oleh Agustina Melani diperbarui 31 Jan 2025, 06:22 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2025, 06:22 WIB
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan arahan pada Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2025 bertema "Sinergisitas TNI-Polri Guna Mendukung Terwujudnya Asta Cita”. (Foto: ekon.go.id)
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan arahan pada Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2025 bertema "Sinergisitas TNI-Polri Guna Mendukung Terwujudnya Asta Cita”. (Foto: ekon.go.id)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah terus berupaya menggalang sinergi nasional yang erat untuk memastikan terjaganya stabilitas ekonomi serta terwujudnya kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan global yang semakin kompleks. Hal ini untuk mencapai tujuan dari misi yang diusung Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yakni Asta Cita.

Selain itu juga menjadi arah kebijakan nasional dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.

Salah satu yang menjadi fokus yakni memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

"Beberapa program prioritas daripada Bapak Presiden, yang utama terkait dengan ketahanan pangan. Ini tujuannya adalah menjaga harga pangan dan swasembada pangan,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat memberikan arahan pada Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2025 bertema "Sinergisitas TNI-Polri Guna Mendukung Terwujudnya Asta Cita” yang berlangsung di Jakarta, Kamis, 30 Januari 2025, seperti dikutip dari keterangan resmi, Jumat (31/1/2025).

Catatan kinerja dalam masa 100 hari pertama Kabinet Merah Putih juga telah berhasil mengimplementasikan sejumlah kebijakan strategis. Beberapa di antaranya yakni peluncuran 15 paket stimulus ekonomi untuk kesejahteraan di awal tahun 2025, kenaikan UMP sebesar 6,5%, penghapusan utang macet bagi UMKM.

Selain itu, perpanjangan penyimpanan DHE Sumber Daya Alam di dalam negeri, upaya menjaga daya beli masyarakat melalui program penurunan harga tiket hingga 10% saat libur Nataru dan program belanja murah Harbolnas, BINA, dan EPIC Sale di akhir tahun 2024.

Dengan berbagai langkah strategis yang telah diambil, Pemerintah optimistis dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% pada 2028, seiring dengan peningkatan investasi dan diversifikasi pasar internasional.

 

 

 

Ketahanan Pangan dan Pertumbuhan Ekonomi

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan arahan pada Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2025 bertema "Sinergisitas TNI-Polri Guna Mendukung Terwujudnya Asta Cita”. (Foto: ekon.go.id)
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan arahan pada Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2025 bertema "Sinergisitas TNI-Polri Guna Mendukung Terwujudnya Asta Cita”. (Foto: ekon.go.id)... Selengkapnya

Menko Airlangga menegaskan, sinergi antara Pemerintah, aparat keamanan, dan dunia usaha akan menjadi kunci keberhasilan dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang semakin kompleks.

"Stabilitas nasional yang kuat akan menjadi landasan utama bagi keberlanjutan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Saya ingin menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada jajaran TNI dan Polri atas dedikasi luar biasa dalam menjaga stabilitas yang menjadi fondasi penting bagi pembangunan ekonomi nasional,” ujar Menko Airlangga.

Menko Airlangga menyampaikan, ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi merupakan dua aspek utama yang harus diperkuat untuk menghadapi tantangan ekonomi global. Pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran guna memastikan ketersediaan pangan. Upaya swasembada pangan juga dilakukan guna mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan produksi dalam negeri.

Terkait upaya pengendalian inflasi, Menko Airlangga menyampaikan bahwa Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID) telah berhasil menekan inflasi pada kisaran 1,5%, lebih rendah dibandingkan era sebelumnya yang mencapai 5%. Hal ini sekaligus menjadi bukti konkret kontribusi TNI-Polri dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

 

 

Kontribusi Sinergi TNI-Polri

Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan arahan pada Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2025 bertema "Sinergisitas TNI-Polri Guna Mendukung Terwujudnya Asta Cita”. (Foto: ekon.go.id)
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan arahan pada Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2025 bertema "Sinergisitas TNI-Polri Guna Mendukung Terwujudnya Asta Cita”. (Foto: ekon.go.id)... Selengkapnya

Kontribusi sinergi TNI-Polri juga diperlukan dalam upaya pemberantasan praktik penyelundupan yang telah secara nyata merugikan perekonomian nasional.

Selain diharapkan dapat mencegah masuknya barang-barang ilegal seperti di sektor perikanan, pertanian, dan tekstil, sinergi yang baik antara TNI-Polri juga diharapkan mampu menciptakan iklim usaha yang lebih sehat dan kompetitif serta berujung kepada terjaganya stabilitas perekonomian nasional.

Saat ini, Pemerintah telah mengembangkan 24 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk menarik investasi di berbagai sektor strategis termasuk sektor manufaktur, ekonomi digital, kesehatan, pendidikan, serta juga kegiatan dalam bentuk maintenance, repair, dan overhaul untuk pesawat.

Secara kumulatif mulai dari 2012-2024 KEK telah mencatat capaian investasi sebesar Rp256,7 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 156.208 orang dan melibatkan sebanyak 394 pelaku usaha.

Perlu Speed

Selain itu, keikutsertaan Indonesia dalam berbagai kerja sama ekonomi global, seperti BRICS, OECD, RCEP, dan CPTPP, menjadi strategi utama dalam meningkatkan daya saing nasional.

"Sekarang Malaysia, Singapura kepingin bikin lagi data center dengan Kawasan Ekonomi Khusus. Kita memerlukan speed untuk merespons lagi supaya investasi ini lari ke Indonesia,” kata Menko Airlangga.

Dalam acara yang dihadiri oleh Presiden Prabowo Subianto tersebut, turut hadir di antaranya yakni Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, para Kapolda dan Panglima Kodam, serta Staf Ahli Kemenko Perekonomian Bidang Pembangunan Daerah Haryo Limanseto. 

 

Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global
Infografis Efek Donald Trump Menang Pilpres AS ke Perekonomian Global. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya