Liputan6.com, Jakarta - Dukungan formal kader PDIP Rustriningsih kepada pasangan capres dan cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menambah sengit kontes politik Pemilihan Presiden 9 Juli 2014 mendatang.
Kehadiran Rustriningsih ini dinilai bakal menjadi vote getter atau pengumpul suara untuk menaikkan elektabilitas Prabowo-Hatta di Jawa Tengah.
"Dukungan Rustri yang punya pengikut dan simpatisan kuat bisa menjadi vote getter strategis bagi naiknya elektabilitas Prabowo-Hatta di Jawa Tengah yang selama ini dikenal sebagai kandang banteng," kata Direktur Eksekutif Indo Strategi, Andar Nubowo kepada Liputan6.com di Jakarta, Jumat (4/7/2014).
"Setidaknya Rustri bisa menjadi pemecah suara PDIP ke Jokowi. Tentu saja, Prabowo diuntungkan."
Berpalingnya dukungan Rustriningsih ini dinilai Andar sebagai suatu kecolongan dari PDIP. "Kantong suara Jateng itu cukup penting bagi Jokowi-JK. Sayangnya, PDIP tidak baik membangun komunikasi dengan kader lokal yang pernah dikecewakan keputusan DPP," ujarnya.
Bergabungnya Rustriningsih juga dipercaya bakal mengubah peta persaingan 2 pasangan capres dan cawapres peserta pilpres ini.
"Rustriningsih adalah Srikandi Politik terakhir yang berhasil diajak Prabowo dalam satu kongsi. Karena itu, dukungan elite politik bisa membuat Prabowo-Hatta dapat menipiskan jarak elektabilitas Jokowi-JK," kata Andar.
"Kekuatan dukungan elite strategis, mesin politik, relawan plus modal kapital tampaknya dapat mengubah peta pilpres."
Bahkan, Andar mengungkapkan, jika kondisi ini tidak cepat ditanggapi serius oleh kubu Jokowi-JK, bukan tidak mungkin, jelang 9 Juli yang tinggal 1 minggu saja, elektabilitas capres-cawapres nomor urut 2 itu dilampaui pesaingnya.
"Jika Jokowi-JK dan timnya tidak berbenah dan menyusun strategi terbaik dalam sisa waktu jelang 9 Juli, elektabilitas Jokowi dikhawatirkan dapat dilampui oleh kubu lawan," tandas Andar.