Liputan6.com, Mekah - Direktur Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama RI, Nizar Ali, memastikan seluruh perangkat dalam Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi siap memberi pelayanan kepada jemaah pada puncak haji atau saat Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armina).
"Rapat yang dilakukan dalam rangka penyelengaraan, menyiapkan haji termasuk risiko yang akan terjadi dalam konteks puncak haji," kata Nizar Ali setelah menggelar rapat koordinasi di Kantor Teknis Urusan Haji, Jedah, Jumat (18/8/2017).
Dia menerangkan, rapat juga membahas mengenai penghentian sementara layanan ketering dan bus salawat yang ada di Mekah. Mengenai hal ini, sosialisasi segera dilakukan kepada jemaah.
Advertisement
Selanjutnya, untuk menghadapi Armina atau Arofah Muzdalifah dan Mina, pihaknya telah membahas berbagai antisipasi agar kejadian masa lalu tidak terulang lagi. Karena itu pengerahan petugas perlindungan jemaah (Linjam) haji, yang merupakan personel TNI dan Polri, akan dimaksimalkan untuk menjaga titik-titik rawan di sekitar Mina.
Nizar menyampaikan, semua ini dipersiapkan guna memastikan jemaah dapat terlayani dengan baik. Juga untuk memastikan jemaah selamat dari hal-hal yang tidak diinginkan.
"Banyak yang tadi kita diskusikan dalam konteks itu dan risiko yang dihadapi. Yang paling kursial adalah wukuf saat di Muzdalifah, risiko besar ketika lempar di jamarat. Bagaimana agar tidak terjadi hal-hal tak diinginkan. Pembagian tugas telah dilakukan," ujar Nizar.
Selain dihadari seluruh kepala daerah kerja, rapat diikuti oleh Direktur Pelayanan Haji Luar Neger, Sri Ilham Lubis, Direktur Bina Haji, Khoirizi HD, Kepala Biro Humas Kemenag, Mastuki, Staf Kusus Menteri Agama Bidang Media dan Komunikasi, Hadi Rahman, Kasatops Armina Kolonel Jaetul Muchlis, dan Kabid Kesehatan KKHI Mekah, dr Etik Retno Wiyati.
Saksikan video berikut ini: