Tak Hanya Kemenag, Bina Haji Juga Minta Jemaah Pakai Ihram dari Tanah Air

Dengan mengenakan ihram sejak di Tanah Air, maka jemaah calon haji hanya tinggal berangkat ke pemondokan usai mendarat di Jeddah.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 01 Agu 2018, 09:15 WIB
Diterbitkan 01 Agu 2018, 09:15 WIB
Umrah Sambut Ramadan
Umat muslim melakukan tawaf keliling Kabah selama menjalani ibadah umrah di Masjidil Haram, Mekkah, 4 Mei 2018. Banyak umat muslim yang menyambut bulan Ramadan dengan menjalankan ibadah umrah ke tanah suci. (AP Photo/Amr Nabil)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Bina Haji Khoirizi H Dasir mengimbau jemaah calon haji agar mengenakan kain ihram sejak di Indonesia sebelum naik pesawat. Sehingga, kata dia, saat mendarat di Bandara Jeddah hanya tinggal mengambil niat ihram.

Menurut Khoirizi, dengan mengenakan ihram sejak di Tanah Air, maka jemaah calon haji hanya tinggal berangkat ke pemondokan usai mendarat di Jeddah. Hal ini juga demi menekan peluang molornya rangkaian perjalanan haji karena mengantri mengenakan ihram.

"Diimbau kepada seluruh jamaah haji yang akan berangkat pada gelombang dua untuk melaksanakan mandi sunah dan memakai kain ihram sejak dari embarkasi," ujar Khoirizi kepada Media Center Haji di Mekkah, seperti dikutip dari Antara, Rabu (1/8/2018).

Berdasarkan pengamatan, terjadi kepadatan di Bandara Jeddah saat jemaah antre mandi dan mempersiapkan ihram di tempat tersebut. Terjadi antrean jemaah dalam berihram sehingga memakan waktu yang cukup lama dan bisa terlambat ke hotel.

Khoirizi mengatakan, dengan cepatnya pergerakan jemaah calon haji dari bandara ke pemondokan, maka akan mengurangi tingkat kelelahan.

Selain itu, kata dia, dengan pergerakan yang cepat akan membuat jemaah tidak berlama-lama di bandara dan bisa melakukan aktivitas lainnya terutama terkait ibadah di Masjidil Haram.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Imbauan Kemenag

Bandara Internasional Juanda Dukung Kelancaran Keberangkatan Jemaah Haji
PT Angkasa Pura I (Persero) Bandar Udara Internasional Juanda akan melayani penerbangan Haji perdana pada Selasa, (17/8)

Imbauan Kemenag itu sendiri sesuai evaluasi pelaksanaan penyelenggaraan ibadah haji yang sudah berjalan sejak 17 Juli 2018.

Khoirizi mengatakan, upaya mempercepat pergerakan jamaah di bandara sejatinya sudah dirintis dengan proses perekaman biometrik dan sidik jari bisa dilakukan di embarkasi.

Akan tetapi, terdapat kendala keterlambatan rangkaian perjalanan haji seiring masih banyaknya jemaah yang berihram dan mandi di Jeddah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya