Jemaah Calon Haji Dapat Lakukan Cek Kesehatan Gratis, Begini Tahapannya

Terdapat sinergi pada program Cek Kesehatan Gratis (CGK) terhadap jemaah calon haji (calhaj). Bagaimana tahapannya?

oleh Arviola Marchsyalina Syurgandari diperbarui 10 Feb 2025, 16:50 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2025, 16:50 WIB
Kepala Puskesmas Pasar Minggu Sri Rejeki Amelia menjelaskan soal adanya sinergi pada program Cek Kesehatan Gratis (CGK) terhadap jemaah calon haji.
Kepala Puskesmas Pasar Minggu Sri Rejeki Amelia menjelaskan soal adanya sinergi pada program Cek Kesehatan Gratis (CGK) terhadap jemaah calon haji. (Liputan6.com/Arviola Marchsyalina Syurgandari)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Puskesmas Pasar Minggu Sri Rejeki Amelia mengatakan adanya sinergi pada program Cek Kesehatan Gratis (CGK) terhadap jemaah calon haji (calhaj). Dia menyatakan, ada tahapan yang dibangun dalam pemeriksaan kesehatan.

"Untuk haji itu skema yang dibangun tetap dilakukan pemeriksaan kesehatan. Ada tahap 1 (dan) tahap 2 juga dilakukan dengan (proses) screening juga," ujar Sri kepada wartawan di Puskesmas Pasar Minggu, Senin (10/2/2025).

Dia menjelaskan, pemeriksaan Cek Kesehatan Gratis (CGK) jemaah calon haji akan dilakukan secara menyeluruh sesuai dengan siklus hidupnya. Dalam proses ini, kata Sri, ada 2 tahapan yang harus dilakukan sebelum berangkat haji.

"Ada pemeriksaan pertama, kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua ketika mau berangkat," terang dia.

Semnetara, lanjut Sri, pada hari ini sudah terdapat 8 orang yang mendaftar dalam program Cek Kesehatan Gratis (CGK). Dia menjelaskan proses pendaftaran dapat melalui aplikasi Satu Sehat Mobile.

"Hari ini ada 8 yang sudah mendaftar (melalui aplikasi) Satu Sehat Mobile. Jadi 7 (pasien) adalah usia Dewasa dan satunya lansia," jelas Sri.

Sebelumnya, Kepala Puskesmas Pasar Minggu, Sri Rejeki Amelia menjelaskan, adanya tahapan proses pemeriksaan sesuai dengan siklus hidup pasien dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG).

Hal tersebut dapat dibedakan dengan sticker yang akan diberikan kepada pasien sesuai dengan usianya.

"Ada sticker, ya itu sesuai dengan siklus hidupnya," ujar Sri di Puskesmas Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (10/2/2025).

Menurut dia, perbedaan sticker itu dapat terlihat dari warnanya antara bayi, balita, dewasa, hingga lansia.

 

Program Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas Digolongkan Sesuai Usia, Seperti Apa?

Kepala Puskesmas Pasar Minggu, Sri Rejeki Amelia menjelaskan, adanya tahapan proses pemeriksaan sesuai dengan siklus hidup pasien dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Kepala Puskesmas Pasar Minggu, Sri Rejeki Amelia menjelaskan, adanya tahapan proses pemeriksaan sesuai dengan siklus hidup pasien dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG). (Liputan6.com/Arviola Marchsyalina Syurgandari)... Selengkapnya

Stiker tersebut, kata Sri, juga berguna sebagai penanda bahwa mereka adalah pasien yang mengikuti program CKG yang berulang tahun.

"Kalau misalnya bayi baru lahir Itu kami warnanya pink (atau) warna merah muda, kalau anak balita dan usia prasekolah warnanya kuning, dewasa warna hijau, dan lansia warna biru," ucap Sri.

Dia juga menginformasikan, Pemeriksaan Kesehatan Gratis ini dapat dilakukan pendaftaran terlebih dahulu melalui aplikasi Satu Sehat Mobile dan dapat dilakukan on the spot atau di tempat secara langsung dengan membawa beberapa berkas.

"(Melalui aplikasi) bisa dan on the spot juga bisa (dengan) membawa KTP atau KK. Nanti (akan) kami bantu. (Dan) kuotanya sehari kurang lebih 30 (pasien)," ucap Sri.

Dia menyebut, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) ini akan dilakukan dengan proses layanan screening yang tentu disesuaikan dengan usia dan kebutuhan pasien.

Sri menjelaskan, screening yang dilakukan untuk bayi baru lahir akan ada pemeriksaan seperti Tiroid Kongenital dan ada Hiperplasia Adrenal. Ada pula, kata dia, layanan untuk balita atau usia prasekolah yang akan dilakukan di sekolah masing-masing.

"Anak usia balita dan prasekolah ada 8 screening yang dilakukan di sekolah nanti di bulan Juli," terang Sri.

Pemeriksaan untuk usia dewasa dan lansia juga akan dilakukan sebanyak 21 screening dengan melakukan pemeriksaan gula darah untuk dewasa dan pemeriksaan yang lebih menyeluruh untuk usia diatas 40 tahun dan lansia.

"Jika ditemukan indikasi atau permasalahan serius pada kesehatan pasien, akan dirujuk ke rumah sakit," jelas Sri.

 

Pemprov Jakarta Batasi Layanan Pemeriksaan Kesehatan Gratis untuk 30 Orang Perhari

Cek Kesehatan Gratis Ulang Tahun Dimulai, Komisi IX DPR RI Minta Fasilitas yang Memadai di Seluruh Daerah
Cek Kesehatan Gratis Ulang Tahun Dimulai, Komisi IX DPR RI Minta Fasilitas yang Memadai di Seluruh Daerah. Foto: Liputan6.com/Ade Nasihudin.... Selengkapnya

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Jakarta membatasi layanan pemeriksaan kesehatan gratis untuk 30 orang per hari sesuai dengan ketentuan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) guna menghindari antrean membludak.

"Tahap awal, Kementerian Kesehatan sudah menentukan kuota 30 orang, kami akan membatasi kuota sampai 30," ujar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Ani Ruspitawati di Jakarta, melansir Antara, Minggu 9 Februari 2025.

Meski begitu, lanjut dia, Pemprov Jakarta tak menutup kemungkinan untuk menerima jumlah pasien pemeriksaan kesehatan gratis lebih dari kuota yang disediakan.

"Kalau kami mampu melayani lebih dari itu kami akan buka kuota lebih dari itu," ucap Ani.

Dia menjelaskan, pemeriksaan kesehatan gratis merupakan langkah untuk mengurangi risiko kesehatan, mendeteksi dini berbagai penyakit, serta mencegah kematian yang tidak perlu dan dapat dicegah.

"Pada tahap awal, sebanyak 44 Puskesmas di kecamatan se-Jakarta telah siap untuk melayani warga yang akan menjalani cek kesehatan gratis. Begitu juga dengan tenaga kesehatan maupun sarana dan prasarana," terang Ani.

 

Siagakan Petugas Kesehatan

Menkes Budi Gunadi Sadikin Tinjau Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Surabaya
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga kesehatan, melakukan deteksi dini berbagai penyakit. (JUNI KRISWANTO/AFP)... Selengkapnya

Pemprov Jakarta, menurut Ani, menyiagakan petugas kesehatan yang saat ini tersedia sehingga tak ada penambahan jumlah personel.

"Kami sudah melakukan simulasi, sudah menghitung dan sejauh ini kami berkesimpulan sudah bisa dilakukan dengan sumber daya yang ada," terang Ani.

Dia menyebut, masyarakat yang ingin memanfaatkan cek kesehatan gratis dapat mengunduh aplikasi Satu Sehat Mobile (SSM).

Setelah itu, lanjut dia, mengisi data profil secara lengkap, dan memilih tempat pemeriksaan seperti di puskesmas atau klinik yang terdaftar di SSM.

"Langkah berikutnya memilih tanggal pemeriksaan yang dapat dipilih saat hari H ulang tahun sampai 30 hari setelah hari ulang tahun (H+30). Masyarakat wajib mengisi formulir skrining mandiri setelah mendapatkan notifikasi di aplikasi SSM pada H-7," papar Ani.

Selanjutnya, sambung Ani, masyarakat bisa datang ke Puskesmas atau klinik sesuai tempat dan tanggal yang telah dipilih di aplikasi tersebut.

Dalam pelaksanaan, masyarakat akan langsung diarahkan pada ruang layanan sesuai kategori usia.

"Di Puskesmas itu ruang layanannya sudah dibagi per lantai sesuai klaster. Kalau anak-anak dibawa ke lantai anak-anak. Kalau dewasa ke lantai dewasa. Itu untuk memecah antrean juga," kata Ani.

Setelah diperiksa dan ditemukan risiko penyakit tertentu, masyarakat akan dianjurkan melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

"Kalau sakit, sakitnya bisa diobati di Puskesmas, kami langsung lakukan pengobatan di Puskesmas. Kalau harus akses RSUD, ya ke RSUD melalui skema JKN," tutup Ani.

Infografis Cara Dapatkan Akses Skrining Kesehatan Jiwa Gratis
Infografis Cara Dapatkan Akses Skrining Kesehatan Jiwa Gratis. (Liputan6.com/Gotri/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya