Quraish Shihab: Bagaimana Meneladani Sifat Allah yang Asy Syakur? Bersyukurlah

Allah Maha Bersyukur. Karena Dia memberi jalan atas perbuatan yang sedikit.

oleh Maria Flora diperbarui 11 Mei 2019, 08:00 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2019, 08:00 WIB
Mutiara Quraish Shihab: Meneladani Sifat Allah yang Asy Syakur, Maha Bersyukur
Allah Maha Bersyukur. Karena Dia memberi jalan atas perbuatan yang sedikit. (Foto: SCTV)

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Pusat Studi Alquran Quraish Shihab menjelaskan sifat Allah SWT, Asy Syakur atau Maha Bersyukur.

Kata syukur maknanya mengandung tiga hal, yaitu pujian atas perbuatan yang baik, membuka, dan menggambarkan tanaman walau dengan sedikit air atau binatang dengan kondisi fisik yang gemuk walau dengan sedikit makanan.

Menurut Quraish Shihab, penjabaran kata-kata ini ingin menyatakan bahwa Allah Maha Bersyukur. Karena Dia memberi jalan atas perbuatan yang sedikit.

Amalan yang sedikit kita lakukan diberikan jarang oleh Allah SWT. Bahkan berlipat ganda hingga 700 kali. Itu satu makna dari makna syukur.

Memuji atas perbuatan yang baik perlu digarisbawahi, dilakukan dengan sadar dan tanpa terpaksa. Jika ada seorang melakukan kebaikan tanpa kesadarannya atau melakukannya dengan paksaan, maka orang tersebut tidak wajar dipuji.

Allah SWT dinamai Syakur, karena Dia melakukan sesuatu tanpa paksaan dan Dia melakukan sesuatu dengan baik.

Hingga para ulama berkata, tidak ada yang dipuji dan dipuja walau dalam petaka menurut pandangan manusia kecuali Allah SWT. Mengapa demikian? Karena segala sesutua yang bersumber dari Allah adalah baik, walau pandangan kita sebagai manusia sangat terbatas, sehingga kita menduganya adalah tidak baik.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya