Jumlah Jemaah Haji yang Sakit di Arafah Menurun

Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin bersyukur jumlah jemaah haji yang sakit di Arafah tahun ini menurun.

oleh Nurmayanti diperbarui 10 Agu 2019, 16:05 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2019, 16:05 WIB
Petugas haji tengah merawat jemaah di Arafah. (Liputan6.com/Nurmayanti)
Petugas haji tengah merawat jemaah di Arafah. (Liputan6.com/Nurmayanti)

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi panas terik di Arafah kerap membuat jemaah haji sakit. Petugas kesehatan pun disiapkan untuk melayani jemaah yang sakit selama wukuf.

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Syaifuddin bersyukur jumlah jemaah haji yang sakit di Arafah tahun ini menurun dibandingkan pada tahun lalu.

"Mudah-mudahan ini sesuatu yang tidak hanya patut kita syukuri tapi harus kita jaga dan kita pelihara khususnya oleh tim kesehatan, petugas kesehatan kita," ujar Amirul Hajj di Arafah, Sabtu (10/8/2019).

Menurut dia, penurunan jumlah jemaah sakit satu kemajuan dibandingkan tahun sebelumnya. Kemajuan lainnya terkait pendorongan jemaah dari pemondokan di Makkah ke Arafah yang berlangsung cepat.

Upaya penyisiran jemaah haji di pemondokan berlangsung cepat. Tak ada jemaah yang tertinggal atau belum bergeser ke Arafah.

"Pukul 21 praktis seluruh sektor, 11 sektor yang akhirnya sektor khusus melakukan sweeping juga sudah bisa diselesaikan," ungkapnya.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia Eka Jusuf Singkat menyebut, jumlah jemaah haji yang masuk ke pos kesehatan di Arafah sebanyak 59 orang, sejak Jumat, 9 Agustus malam. Angka ini turun dibandingkan tahun lalu sebanyak 70 orang.

"Yang kondisinya membaik kita kembalikan atau kalau memang agak parah kita langsung rujuk ke RSAS yang ada di sini," jelas dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Dehidrasi Disebut Penyebab Jemaah Haji Sakit

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengunjungi jemaah haji di KKHI, Makkah. MCH
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengunjungi jemaah haji di KKHI, Makkah. MCH

Penurunan jemaah sakit, menurut Eka karena kesadaran yang mulai muncul. Kesadaran menjaga kesehatan sebelum berangkat dari tanah air hingga berada di Tanah Suci

Adapun jemaah haji yang menjalani safari wukuf karena sakit mencapai 65 orang. Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Indonesia (PPI) menyiapkan 10 bisa sebagai fasilitas safari wukuf jemaah.

Dehidrasi disebut menjadi penyebab terbanyak jemaah haji sakit.

"Penyakit-penyakit metabolik yang dibawa dari Tanah Air itu kambuh karena kelelahan, dehidrasi. Sampai kelelahan dan dehidrasi menjadi faktor munculnya, meningkatkan, hipertensi naik, diabetes naik," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya