Quraish Shihab: Melihat Allah Perlu Pandangan Hati yang Tajam dan Akal yang Cerdas

Menurut Quraish Shihab, melihat Allah pada hakekatnya hanya melihatnya melalui wujud yang terhampar di bumi dan terbentang di langit.

oleh Maria Flora diperbarui 28 Apr 2020, 15:40 WIB
Diterbitkan 28 Apr 2020, 15:40 WIB
Mutiara Hati Quraish Shihab: Menyambut Ramadan
Mutiara Hati Quraish Shihab: Menyambut Ramadan (Foto:Liputan6/Maria Flora)

Liputan6.com, Jakarta Mungkinkah melihat Allah? Menurut Pendiri Pusat Studi Alquran Quraish Shihab, melihat Allah pada hakekatnya hanya melihatnya melalui wujud yang terhampar di bumi dan terbentang di langit.

Yang demikian itu, menurut Quraish Shihab merupakan penglihatan tidak langsung yang memerlukan pandangan hati yang tajam serta akal yang cerdas.

Melihat karya seni seorang pemahat, lanjut cendikiawan muslim ini, belum dapat menjadikan manusia dapat melihat atau mengenalnya. Lantas, bagaimana menuntut melihat dan mengenal Allah yang ciptaannya tak terjangkau?

Pelajarilah kelelawar. Dia tak mampu melihat di siang hari bukan karna dia buta. Sebab dalam kegelapan ia dapat melihat.

"Kita pun demikian, kita tak mampu menatap matahari, karna mata kita tak mampu. Lalu bagaimana menunut mata dan kepala kita melihat Allah, itu mustahil," ucap Quraish Shihab.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya