UEA Berpuasa 14 Jam 57 Menit di Akhir Ramadan

Pada hari pertama Ramadan, yang jatuh pada 24 April, umat Islam di UEA harus berpuasa selama 14 jam dan 16 menit.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 30 Apr 2020, 21:20 WIB
Diterbitkan 30 Apr 2020, 21:20 WIB
Menikmati Keindahan Masjid Agung Sheikh Zayed Saat Matahari Terbenam
Matahari terbenam di belakang Masjid Agung Sheikh Zayed di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (8/11/2019). Masjid ini adalah masjid terbesar ketiga di dunia setelah masjid di Mekkah dan Madinnah. (AFP Photo/Kamran Jebreili)

Liputan6.com, Abu Dhabi - Warga UEA akan puasa selisih 41 menit antara hari pertama dan terakhir Ramadan, ungkap seorang astronom terkemuka yang berbasis di Sharjah.

Dikutip dari laman gulfnews, Kamis (30/4/2020), Ibrahim Al Jarwan, anggota Federasi Arab untuk Antariksa dan Astronomi, membenarkan bahwa penduduk akan berpuasa selama 14 jam dan 57 menit pada hari terakhir Ramadan. Dengan sedikit perbedaan antara berbagai wilayah di negara itu.

Pada hari pertama Ramadan, yang jatuh pada 24 April, umat Islam di UEA harus berpuasa selama 14 jam dan 16 menit.

Untuk menghitung perbedaan waktu masing-masing emirat, tambahkan empat menit untuk Abu Dhabi. Empat menit dikurangkan untuk Ras Al Khaimah dan Umm Al Quwain, satu menit untuk Sharjah dan Ajman, dan enam menit untuk Fujairah.

"Waktu matahari terbenam dan matahari terbit berbeda ketinggiannya. Jadi timing matahari terbenam lebih lama didasarkan pada ketinggiannya," kata Al Jarwan.

"Prinsip yang sama ini berlaku untuk orang-orang yang tinggal di gedung pencakar langit yang tinggi, yang pertama kali melihat matahari terbit dan terakhir mendapat matahari terbenam. Jadi, buka puasa orang di gedung tinggi semacam itu akan tertunda beberapa menit."

Kira-kira, matahari terbenam satu menit kemudian untuk setiap 1,5 kilometer di ketinggian.

Simak video pilihan berikut:

Fenomena Alam Selama Ramadan

FOTO: Suasana Sepi Kota Dubai Saat Lockdown
Sebuah taksi melintasi Jalan Sheikh Zayed 12 dekat Burj Khalifa, Dubai, Uni Emirat Arab, Minggu (5/4/2020). Pemerintah Dubai memberlakukan lockdown mulai 5 April 2020. (AP Photo/Jon Gambrell)

Al Jarwan menjelaskan bahwa selama bulan Ramadan yang jatuh dari pertengahan April hingga pertengahan Mei tahun ini, suhunya diperkirakan mencapai hingga 39 derajat Celcius dengan posisi terendah 21 derajat Celcius. Tingkat kelembabannya tidak ekstrem, dan akan turun antara 18 dan 76 persen, dengan sedikit kemungkinan hujan.

"Fenomena astronomi yang paling penting untuk disaksikan selama Ramadan adalah kemegahan tiga planet di cakrawala timur saat fajar, yaitu Mars, Saturnus, dan Jupiter," tambahnya.

Sementara itu, planet Venus juga akan lebih menyilaukan daripada biasanya di seluruh dunia, di belahan bumi utara dan selatan, karena 'bintang' malam dapat terlihat pada akhir April dan awal Mei.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya