Keutamaan I'tikaf di Masjid, Ini Tata Caranya

I'tikaf di bulan Ramadan, terutama 10 malam terakhir, menawarkan keutamaan luar biasa, mendekatkan diri pada Allah SWT dan meningkatkan peluang mendapatkan Lailatul Qadar. Ketahui tata caranya!

oleh Nurul Diva Diperbarui 20 Mar 2025, 11:22 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2025, 11:22 WIB
20160627-Mencari Berkah di Akhir Ramadan-Jakarta
ilustrasi - seorang umat muslim membaca Al Quran di masjid Istiqlal Jakarta. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta I'tikaf adalah amalan ibadah sunnah yang dilakukan dengan cara berdiam diri di masjid, terutama pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan. Bagi umat Islam, i'tikaf menjadi salah satu momen untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Hal ini dilakukan dengan tujuan utama untuk mencari Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Nabi Muhammad SAW sendiri rutin melakukan i'tikaf pada sepuluh malam terakhir Ramadhan, sebagai bentuk keteladanan bagi umatnya.

Keutamaan i'tikaf sangat besar, termasuk mendapatkan pahala seperti orang yang melaksanakan haji dan umrah, serta kesempatan untuk meraih malam penuh berkah, Lailatul Qadar. Melalui i'tikaf, seseorang berkesempatan untuk memperbaiki diri, memperbanyak doa, serta membaca Al-Qur'an. Proses ini bukan hanya soal ibadah ritual, tetapi juga bentuk muhasabah diri, menjauhkan diri dari godaan duniawi, dan memusatkan perhatian sepenuhnya pada Allah SWT.

Namun, meski i'tikaf terlihat sederhana, ada tata cara dan persyaratan tertentu yang harus dipenuhi untuk mengamalkannya dengan benar. Dalam artikel ini, kita akan mengulas lebih dalam tentang keutamaan i'tikaf, tata cara pelaksanaannya, serta doa yang bisa dipanjatkan selama i'tikaf, dirangkum Liputan6, Kamis (20/3).

Promosi 1

Keutamaan I'tikaf di Masjid: Mendapatkan Pahala Seperti Haji dan Umrah

I'tikaf merupakan amalan yang memiliki keutamaan luar biasa, bahkan beberapa hadits menyebutkan bahwa pahala yang diterima oleh orang yang beri'tikaf di sepuluh malam terakhir Ramadhan setara dengan pahala orang yang melaksanakan haji dan umrah. Hal ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi yakni sebagai berikut:

“Barangsiapa yang beritikaf sepuluh hari di bulan Romadhan, maka baginya pahala dua haji dan dua umroh “ (HR. Al-Baihaqi, Syuabil iman : 3 : 425) - dikutip dari baznas.go.id.

Selain itu, i'tikaf menjadi sarana untuk memperoleh pahala besar dari Allah, karena seseorang yang melakukan i'tikaf tidak hanya berdiam diri di masjid, tetapi juga melibatkan diri dalam ibadah-ibadah sunnah seperti shalat malam, berdzikir, dan membaca Al-Qur'an. Keutamaan yang sangat besar ini tentu menjadi motivasi bagi umat Islam untuk melaksanakan i'tikaf dengan sungguh-sungguh, agar mendapatkan berkah dan pahala yang tak terhingga.

Mendekatkan Diri kepada Allah SWT

Salah satu tujuan utama dari i'tikaf adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Berdiam diri di masjid yang merupakan tempat suci, memberikan ketenangan hati dan pikiran, serta memungkinkan seseorang untuk lebih fokus dalam beribadah. I'tikaf memberi kesempatan untuk memperbanyak dzikir, doa, serta renungan tentang kehidupan dan hubungan dengan Allah.

Dalam suasana kesunyian masjid, tanpa gangguan duniawi, seseorang dapat lebih mudah merenung dan berdoa dengan hati yang khusyuk. Hal ini tentu saja memperkuat ikatan spiritual dengan Allah SWT, memperbaiki kualitas ibadah, dan meningkatkan kedekatan dengan-Nya.

Dengan demikian, i'tikaf tidak hanya berfungsi sebagai ibadah ritual, tetapi juga sebagai sarana spiritual untuk menggapai kedamaian batin dan kedekatan dengan Sang Pencipta.

Tata Cara Melaksanakan I'tikaf dengan Benar

Melaksanakan i'tikaf memerlukan tata cara yang benar agar ibadah ini diterima dan membawa keberkahan. Berikut tata caranya:

  • Pertama, niat i'tikaf harus dilafalkan dengan sungguh-sungguh, baik dalam hati maupun secara lisan, seperti bacaan: Nawaitul i'tikafa fi hadzal masjidi sunnatal lillahi ta'ala (Artinya: “Saya niat berdiam diri di masjid ini, sunah karena Allah ta'ala”).
  • Setelah niat, seseorang bisa melanjutkan dengan mengerjakan ibadah sunnah seperti shalat dua rakaat untuk mengawali i'tikaf.
  • Melanjutkannya dengan dzikir, membaca Al-Qur'an, dan berdoa.

I'tikaf dilakukan dengan berdiam diri di dalam masjid, dengan keluar hanya untuk keperluan mendesak seperti buang air atau memenuhi kebutuhan dasar lainnya.

Syarat dan Hal yang Membatalkan I'tikaf

FOTO: Berburu Malam Lailatul Qadar Sambil Itikaf di Masjid
Warga membaca Alquran saat melakukan itikaf pada malam ke-27 bulan puasa Ramadhan 1443 H di Masjid Asy-Syuhada, Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat (29/4/2022). Itikaf dilakukan pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan dengan membaca Alquran, dzikir, dan selawat untuk mencari rida Allah SWT. (merdeka.com/Imam Buhori)... Selengkapnya

Untuk melaksanakan i'tikaf dengan sah, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi:

  • Seorang yang ingin beri'tikaf harus beragama Islam.
  • Berakal sehat, dan sudah baligh.
  • Harus berada dalam keadaan suci dari hadas besar dan melakukan i'tikaf di masjid.

Kemudian, hal-hal yang dapat membatalkan i'tikaf antara lain:

  • Keluar dari masjid tanpa alasan yang dibenarkan, seperti karena keperluan yang dapat ditunda, atau berhubungan suami-istri selama i'tikaf.
  • I'tikaf juga dapat batal jika seseorang mengalami haid atau nifas, atau melakukan tindakan yang membatalkan ibadah puasa.

Oleh karena itu, penting untuk menjaga diri agar ibadah i'tikaf tetap sah dan diterima oleh Allah SWT.

Doa yang Dapat Dipanjatkan Selama I'tikaf

Selama i'tikaf, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak doa dan dzikir. Salah satu doa yang sangat dianjurkan adalah doa untuk memohon ampunan dan rahmat Allah. Doa yang biasa dipanjatkan dalam i'tikaf adalah:

  • Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, Engkau mencintai pemaafan, maka maafkanlah aku).
  • Doa lain yang bisa dibaca adalah doa untuk meminta kebaikan dunia dan akhirat, serta memohon perlindungan dari segala keburukan.
  • Selain itu, membaca Al-Qur'an dan memperbanyak dzikir juga sangat dianjurkan selama i'tikaf untuk memperkuat ibadah dan meningkatkan keberkahan dari Allah SWT.

Pertanyaan dan Jawaban Seputar I'tikaf di Masjid (People Also Ask)

Apa itu i'tikaf?

I'tikaf adalah berdiam diri di masjid dengan niat ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah, terutama dilakukan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.

Kapan waktu terbaik untuk melakukan i'tikaf?

Waktu terbaik untuk i'tikaf adalah pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadhan, terutama untuk mencari malam Lailatul Qadar.

Apa saja yang dilakukan selama i'tikaf?

Selama i'tikaf, umat Islam memperbanyak ibadah seperti shalat malam, membaca Al-Qur'an, berdzikir, dan berdoa.

Apa yang membatalkan i'tikaf?

I'tikaf bisa batal jika keluar dari masjid tanpa alasan yang dibenarkan, berhubungan suami-istri, atau mengalami haid atau nifas.

Apa manfaat utama i'tikaf?

I'tikaf membawa manfaat besar seperti mendekatkan diri kepada Allah, menghapus dosa, dan memperoleh pahala seperti haji dan umrah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya