Liputan6.com, Jakarta Mengapa Nabi Muhammad SAW diutus dari Makkah?Â
Menurut Quraish Shihab dalam Alquran dijelaskan mengapa Nabi ini tidak diutus dari seseorang yang berda di Makkah atau di luar Makkah.
Baca Juga
Ada sebuah firman Allah yang mengatakan,"Allah mengetahui siapa dan dimana yang paling tepat dia menetapkan dan mengutus utusan-Nya."
Advertisement
Dari firman ini, menurutnya adalah kurang ditepat jika ada yang mengatakan bahwa Nabi diutus karena disanalah wilayah yang paling bejat.Â
Namun, ada pula sejumlah jawaban yang dianggap lebih masuk akal. Di sana disebutkan bahwa Timur Tengah dianggap yang paling wajar untuk terbitnya ajaran ini, karena jalur ke Eropa, Afrika dan Asia.
Â
Ada dua kekuatan super power di Timur Tengah ada saat itu. Persia yang menyembah api serta kawasan Romawi yang mengaku beragama nasrani, namun hidup berfoya-foya.
"Hanya ada satu tempat yang belum dikuasi oleh kedua super power tersebut, yaitu Jazirah Arab," ucap Quraish Shihab.
Quraish Shihab kembali menjelaskan, bahwa di Makkah ada satu suku yang paling berpengaruh, yaitu Suku Quraisy. Dari sanalah kemudian muncul agama ini.
Ada pula suku yang paling utama, yakni Umayyah dan Bani Hasyim. Umayah dikenal sangat pandai berpolitik, sedangkan Bani Hasyim dikenal sebagai keluarga yang sangat mengabdi kepada Allah.
"Umayah dikenal sebagai orang yang tidak simpatik dalam penampilannya. Sedangkan yang paling utama dari suku Hasyim adalah Nabi Muhammad SAW. Karena itu Allah memilihnya dari Makkah, terbitnya ajaran ini," jelas Quraish Shihab.Â
Â