Liputan6.com, Jakarta Siapa yang bisa melewatkan sajian khas lebaran Idul Fitri? Sebut saja ketupat, sayur santan, opor, dan rendang.
Alhasil, makanan yang dibuat dengan santan tersebut mengalami beberapa kali proses pemanasan. Lantas, sebenarnya berapa kali makanan bersantan boleh dipanaskan?
Baca Juga
Mengutip Antara, Ahli gizi Mayapada Hospital Kuningan, Christina Andhika Setyani menjelaskan bahwa makanan apapun yang mengalami pemanasan berulang pasti akan mengurangi nilai gizi, bahkan dapat mempengaruhi kesehatan.
Advertisement
"Misalnya rendang, jika dipanaskan berulang-ulang pasti rasanya makin enak. Ya, sebenarnya memang makin enak dari segi rasa di mulut. Tapi dari efek jangka panjangnya yang tidak enak," kata Christina.
Lebih lanjut, Christina menjelaskan, santan yang dipanaskan berulang kali atau mengalami proses pemasakan yang panjang akan mengubah kandungan lemak di dalamnya menjadi lemak jenuh.
"Lemak jenuh inilah yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke," ujarnya.
Â
Trik memasak makanan bersantan
Kendati demikian, ada beberapa trik untuk memasak makanan bersantan agar lebih aman untuk tubuh.
"Sebaiknya saat memasak makanan yang menggunakan santan, masukkan santan terakhir sesaat masakan akan matang," katanya.
Memasak santan sebenarnya tidak perlu terlalu lama. Sebabm jika terlalu lama, maka santan akan mengeluarkan minyak. Dan lapisan minyak inilah yang berbahaya karena mengandung lemak jenuh.
Jika memang harus dipanaskan, maka sebisa mungkin lakukan seminimal mungkin dan jangan sampai terbentuk lapisan minyak di atasnya, tambah Christina.
"Supaya tidak menjadi boomerang untuk kesehatan kita, maka sebaiknya barengi konsumsi makanan berlemak tinggi dengan serat 2 kali lipat lebih banyak, aktivitas fisik dan konsumsi air putih yang cukup," pungkasnya.
Advertisement