Topeng Betawi Jadi Sarana Melawan Hoax Terkait Covid-19

Pandemi Covid-19 turut melahirkan fenomena disinfodemi atau hoaks terkait Covid-19. Disinfodemi ini dapat menyebabkan kontraproduktif terhadap upaya penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Apr 2021, 14:49 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2021, 14:15 WIB
Memanfaatkan Kesenian Rakyat Topeng Betawi untuk Melawan Disinfodemi Covid-19
Memanfaatkan Kesenian Rakyat Topeng Betawi untuk Melawan Disinfodemi Covid-19.

Liputan6.com, Jakarta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika RI memanfaatkan kesenian tradisional topeng Betawi untuk menyampaikan pesan upaya penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi kepada masyarakat.

Pagelaran topeng Betawi dengan judul "Jage Keluarge, Jage Tetangge, Jage Negare" ini juga mendapat dukungan dari Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB).

Gelaran topeng Betawi ini disiarkan langsung melalui saluran digital streaming Youtube pada kanal Kemkominfo TV, LKB, dan Lawan Covid19 ID pada Sabtu petang (24/4). Diseminasi pesan penanganan Covid dan pemulihan ekonomi nasional melalui seni pertunjukan ini juga disiarkan melalui Bens Radio 106,2 FM.

Pertunjukan kesenian rakyat ini melibatkan para seniman Betawi dan Sanggar Sinar Jaya dengan bintang tamu Ajul Jiung. Selain itu, juga menampilkan sejumlah narasumber, yakni Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dr Widyastuti, MKM dan Kepala Bidang Komunikasi Publik Dinas Kominfo DKI Jakarta Nuruning Septarida.

Nuruning Septarida, Kepala Bidang Komunikasi Publik Dinas Kominfo DKI Jakarta, menjelaskan pandemi Covid-19 turut melahirkan fenomena disinfodemi atau hoaks terkait Covid-19. Disinfodemi ini dapat menyebabkan kontraproduktif terhadap upaya penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi nasional.

Selain itu, jika tidak ditangani dengan baik, masyarakat berlarut-larut dalam kecemasan dan ketakutan yang disebabkan oleh distorsi informasi pandemi tersebut. Alhasi, pemulihan kondisi perekonomian nasional pun terganggung.

"Pertunjukan rakyat seperti topeng Betawi dengan nilai-nilai lokalnya bisa menjangkau publik lebih luas karena kemampuan menghiburnya. Sehingga informasi yang ingin disampaikan ke masyarakat mengenai program dan kebijakan pemerintah bisa tepat sasaran. Sebagai kesenian rakyat, sarana penyampaian informasi dan pesan soal pandemi model ini menjadi efektif sekaligus menghibur," ujar Nuruning dalam keterangan persnya, Minggu (25/4).

 

Kolaborasi Lawan Hoax

Memanfaatkan Kesenian Rakyat Topeng Betawi untuk Melawan Disinfodemi Covid-19
Memanfaatkan Kesenian Rakyat Topeng Betawi untuk Melawan Disinfodemi Covid-19.

Beky Mardani, Ketua Umum LKB, menjelaskan peran LKB dalam kegiatan ini dengan menyiapkan kantor LKB menjadi studio gelaran topeng Betawi tersebut. Kesenian tradisional termasuk topeng Betawi efektif membangun dan menggerakkan kesadaran kolektif masyarakat.

"Sebagai bagian dari kesenian rakyat, topeng Betawi menjadi wadah inovatif yang efektif membantu mempermudah masyarakat memahami pesan pemerintah terutama mengenai penanganan pandemi ini. Tak jarang, sentuhan pesan dari kesenian tradisional dirasakan sangat personal oleh para penontonnya dengan bumbu humor dan jalan cerita yang akrab dengan kehidupan sehari-hari,"ujar Beky.

Menurut Nuruning, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memiliki banyak saluran terutama digital untuk menyampaikan informasi penanganan dan pencegahan Covid-19 serta melawan hoax mengenai Covid-19. Misalnya kanal Jakarta Lawan Hoaks (Jala Hoak). Kemudian media sosial milik Pemprov DKI seperti Instagram dan YouTube, serta aplikasi mobile Jaki.

"Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan DKI, kami menyampaikan informasi yang benar tentang Covid-19 dan upaya terkini Pemprov DKI melawan pandemi ini. Kami juga selalu mengimbau masyarakat untuk melakukan protokol kesehatan 5M; mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas. Kita jangan lengah sedikit pun," pungkas Nuruning.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya