Jangan Sampai Kelebihan Nutrisi Saat Sahur dan Buka Puasa agar Terhindar dari Penyakit Metabolik

Sebaiknya pemenuhan nutrisi harus tetap bisa menunjang kesehatan dan daya tahan tubuh selama menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Apr 2022, 18:35 WIB
Diterbitkan 15 Apr 2022, 18:35 WIB
Sahur dengan Teratur
Ilustrasi Makan Sahur Credit: pexels.com/Allen

Liputan6.com, Jakarta - Ketika puasa Ramadhan, penting untuk memerhatikan kecukupan asupan gizi saat sahur dan berbuka agar kesehatan tetap terjaga.

Namun, spesialis penyakit dalam dr Bonita Effendi, B.MedSci, Sp.PD, M.Epid mengatakan, mengonsumsi makanan tinggi kalori saat sahur dan buka puasa bisa menyebabkan kelebihan nutrisi. Alih-alih menyehatkan, kelebihan nutrisi bisa memicu penyakit metabolik.

"Kelebihan nutrisi nantinya dapat memicu obesitas atau penyakit metabolik seperti diabetes, hipertensi, dilipidemia, gagal ginjal, gagal jantung," ujar Bonita, dilansir Antara.

Kelebihan nutrisi, menurut dokter yang berpraktik di RS Pondok Indah - Puri Indah ini, akan membuat tubuh tidak mendapat manfaat dari puasa. Sederet manfaat puasa yang tidak bisa didapat karena kelebihan nutrisi itu antara lain seperti memperbaiki metabolisme, menurunkan berat badan, menurunkan kadar kolesterol dan gula darah, detoksifikasi, meningkatkan daya tahan tubuh hingga menjaga kesehatan jantung.

Bonita mengatakan, sebaiknya pemenuhan nutrisi harus tetap bisa menunjang kesehatan dan daya tahan tubuh selama menjalankan ibadah di bulan Ramadhan.

Bonita mencontohkan pola makan dalam sehari yang bisa ditiru. Adapun memakan dua hingga tiga butir kurma dan minum segelas air putih dapat dilakukan saat berbuka puasa.

Lalu setelah maghrib, Anda dapat makan seporsi nasi putih dengan kombinasi lauk terdiri dari sepotong ayam, sepotong tempe atau tahu, semangkuk sayur, satu jenis buah dan minum dua gelas air putih.

Usai sholat tarawih, Anda dapat mengonsumsi satu macam buah dan dua gelas air putih.

Takaran Porsi Saat Sahur

Sementara ketika sahur, menu yang dikonsumsi bisa terdiri dari seporsi nasi putih, sepoting ikan, seporsi sayur, sepotong melon atau semangka dan dua gelas air putih. Saat menjelang imsak, makanlah satu macam buah dan minum segelas air putih atau susu.

Adapun jumlah takaran makanan pokok dalam sekali makan berdasarkan panduan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) Kemenkes, yakni:

  • 150 gram nasi (setara tiga centong nasi atau tiga potong kentang dengan berat 300 gram, atau 1,5 gelas mie kering setara 75 gram)
  • lauk hewani berupa 75 gram ikan kembung atau setara dua potong ayam tanpa kulit, sebutir tlur ayam ukuran besar (55 gr) dua potong daging sapi sedang (70 gram) atau
  • lauk nabati seperti tahu atau tempe 100 grams
  • emangkuk sayur setara 150 gram
  • dua potong sedang pepaya (150 gram) setara dua buah jeruk sedang (110 gram) atau satu buah pisang ambon ukuran kecil (50 gram)

"Jadi, selain beribadah Ramadhan, tubuh juga bisa lebih sehat. Jangan lupa tetap melakukan olahraga rutin," imbuhnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya