Liputan6.com, Jakarta - Seiring perkembangan waktu dan zaman, manusia selalu berkembang berkat penemuan dan inovasi dari berbagai orang, utamanya ilmuwan.
Tahukah kamu, ada sejumlah sentuhan ilmuwan muslim di balik inovasi yang masih dipakai hingga kini, termasuk yang ikut membentuk dunia yang kita tinggali ini.
Baca Juga
Berdasarkan buku 1001 Inventions, buku yang merayakan sejarah warisan muslim yang terlupakan, mengungkapkan sederetan inovasi dan temuan dari ilmuwan muslim yang ikut membentuk dunia.
Advertisement
Ketua Yayasan Sains, Teknologi, dan Peradaban sekaligus Editor buku 1001 Inventions, Profesor Salim al-Hassani dalam wawancara bersama CNN pada 2010 lalu mengungkap adanya kekosongan pengetahuan yang dilompati umat manusia dari zaman Reinaisans ke Yunani.
Buku tersebut pernah jadi bagian dari pameran di London's Science Museum di tahun yang sama. Buku ini menyoroti kontribusi budaya non-barat, termasuk kerajaan muslim yang pernah berkuasa di Spanyol, Portugal, dan Italia Selatan, hingga Tiongkok, untuk peradaban saat ini.
Berikut adalah 5 ilmuwan muslim yang turut berkontribusi pada pilar kehidupan saat ini:
1. Al Zahrawi
Menurut buku 1001 Inventions, sekitar 1000 tahun lalu, dokter muslim terkemuka Al Zahrawi menerbitkan ensiklopedia mengenai bedah tubuh lengkap dengan gambar, dengan 1.000 halaman.
Rupanya ensiklopedia ini dipakai di Eropa sebagai referensi medis untuk 500 tahun ke depan. Di antara banyak temuannya, Al Zahrawi menemukan penggunaan larutan usus kucing untuk menjahit luka.
Al Zahrawi juga disebut-sebut melakukan operasi caesar pertama dan menciptakan forsep pertama. Forsep merupakan alat bantu untuk melakukan operasi caesar.
Putri Muslim yang Bikin Universitas
2. Putri Fatima al-Firhi
Taukah kamu, menurut 1001 Inventions, pada tahun 859, seorang putri muda bernama Fatima al-Firhi disebut-sebut merupakan pendiri universitas yang memberikan gelar pertama bagi lulusannya, di Fez, Maroko.
Adik Fatima, Miriam, disebut-sebut mendirikan masjid yang berdekatan dengan universitas, yang kemudian menjadi Masjid dan Universitas al-Warawiyyin.
Universitas ini masih beroperasi hingga hampir 1.200 tahun kemudian. Hassani berharap, pusat pendidikan tersebut akan mengingatkan orang, bahwa pembelajaran adalah inti dari tradisi Islam, dan kisah al-Firhi bersaudari bisa menginspirasi wanita muslim saat ini untuk terus belajar.
Â
Advertisement
3. Al-Khwarizmi
Buku yang sama juga mengungkap siapa penemu dari bidang ilmu aljabar. Ya, kata aljabar rupanya berasal dari judul risalah terkenal abad ke-9 matematikawan Persia, yakni "Kitab Al-Jabr Wa I-Mugabala' yang jika diterjemahkan artinya adalah "Kitab Penalaran dan Penyeimbangan."
Kitab itu ditulis oleh matematikawan Al-Khawarizmi.
Siapa sangka, tatanan aljabar baru yang dibangun di atas akar sistem Yunani dan Hindu merupakan sistem pemersatu bilangan rasional, irasional, dan besaran geometris.
Matematikawan yang sama, yakni Al-Khawarizmi juga yang pertama kali memperkenalkan konsep pengangkatan suatu bilangan.
Â
4. Ibn Al-Haitham
Hassani menceritakan, banyak inovasi dan kemajuan penting dalam studi mengenai optik datang dari ilmuwan muslim.
Buku 1001 Inventions mengungkap, sekitar tahun 1.000, fisikawan Ibn Al-Haitham membuktikan bahwa manusia melihat objek dengan cahaya yang dipantulkan dari mereka dan masuk ke mata.
Teori ini sekaligus menolak teori dari Euclid dan Ptolemy yang percaya bahwa cahaya dipancarkan dari mata itu sendiri.
Fisikawan muslim ini juga menemukan fenomena kamera obscura yang menjelaskan bagaimana mata melihat gambar secara tegak karena hubungan antara sarap optik dan otak.
Â
Advertisement
5. Nabi Muhammad
Temuan yang satu ini sangatlah penting bagi hidup manusia saat ini. Siapa sangka, Nabi Muhammad adalah orang yang mempopulerkan penggunaan sikat gigi pertama sekitar tahun 600-an.
Menggunakan ranting pohon Meswak alias siwak, Nabi Muhammad SAW membersihkan giginya dan menyegarkan napasnya. Zat yang mirip dengan zat pada Meswak ini yang dipakai dalam pasta gigi modern.
(Tin/)
Â