4 Dinasti Islam dengan Wilayah Kekuasaan Terbesar di Dunia, Arab hingga Eropa Timur

Empat dinasti Islam terbesar yang pernah berkuasa di dunia dan bahkan peninggalannya bisa dilihat hingga hari ini, dari Jazirah Arab, Turki hingga Eropa Timur dan India

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Nov 2022, 10:30 WIB
Diterbitkan 15 Nov 2022, 10:30 WIB
Keindahan Basilica Cistern, istana tenggelam di bawah tanah Istanbul
Pengunjung berjalan di sepanjang Basilica Cistern era Bizantium di Istanbul, Turki, Rabu, 27 Juli 2022. The Basilica Cistern atau Yerebatan Sarnici terletak di barat daya Hagia Sophia, objek wisata dan salah satu landmark di Kota Istanbul. (AP Photo/Emrah Gurel)

Liputan6.com, Banyumas - Seusai wafatnya Rasulullah SAW, kepemimpinan Islam dipegang oleh empat orang mulia yang semuanya merupakan sahabat utama Nabi. Periode ini dikenal dengan Khulafaur Rasyidin, yang secara lahir diartikan sebagai pemimpin yang diberikan petunjuk.

Keempat pemimpin itu adalah Abu Bakar Ashidiq, Umat bin Khatab, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. Mereka disebut sebagai khalifah.

Pada masa Khulafaur Rasyidin kepemimpinan Islam dipilih berdasar mufakat umat Islam yang diwakili oleh tokoh-tokohnya. Pada masa ini, pengaruh Islam makin meluas dan ilmu pengetahuan juga semakin berkembang.

Pada periode setelah Ali bin Abi Thalib, kepemimpinan juga masih menunjukkan corak Islam, namun sudah tidak lagi mengadopsi sistem demokratis. Kepemimpinan diwariskan ke anak cucu, atau sudah menjadi sistem dinasti kerajaan, meski penyebutan pemimpinnya masih sama, khalifah.

Dalam sejarah peradaban dunia, terdapat puluhan bahkan mungkin ratusan kerajaan Islam yang berkuasa di dunia.

Mengutip berbagai sumber, berikut ini adalah empat dinasti Islam terbesar yang pernah berkuasa di dunia dan bahkan peninggalannya bisa dilihat hingga hari ini. 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Dinasti Umayyah dan Utsmaniyah

Masjid Umayyad Damaskus Suriah yang Bersejarah
Suasana bagian dalam masjid bersejarah Umayyad di kota lama Damaskus, Suriah, Selasa (22/5). Masjid ini didirikan pada masa kekhalifahan Bani Umayyah, sekitar 88-97 Hijriah atau 706-715 Masehi. (AFP PHOTO/LOUAI BESHARA)

1. Umayyah (40 H/661 M - 132 H/750 M)

Dinasti Umayah memiliki kekuasaan yang meliputi daerah Timur Tengah, Afrika Utara, serta Spanyol. Dinasti Umayyah merupakan keturunan Umayyah bin Abdul Syams bin Abdul Manaf, yang merupakan pemimpin suku Qurais. Dinasti Umayyah muncul pasca kepergian Ali bin Abi Thalib (40 H/661 M).

Lalu, Mu'awiyah yang merupakan keturunan dari Bani Umayyah dari garis keturunan keluarga Harb yang melanjutkan kekuasaan dengan mendirikan Dinasti Umayyah. Dinasti ini sebenarnya terbagi menjadi dua periode kekuasaan. Periode tersebut dibedakan menjadi Umayyah Damascus di Suriah dan Umayyah Cordoba di Spanyol.

Sejarah singkatnya, ketika Marwan II dibunuh tentara Abbasiyah pada 132 H/750 M. Lalu, Abdurrahman yang merupakan cucu dari Hisyam meloloskan diri ke Spanyol dan mendirikan Dinasti Umayyah di Cordoba. Dinasti Umayah Cordoba sendiri mengalami masa emas pada pemerintahan Abdurrahman III dan al-Hakam II.

Hingga saat ini dapat ditemukan berbagai peninggalan Dinasti Umayyah Damascus seperti Katedral St. John di Damascus yang telah menjadi masjid dan juga peninggalan Dinasti Umayyah di Cordoba yaitu Masjid Cordoba di Spanyol.

2. Utsmaniyah (699 H/1300 M - 1341 H/1922 M)

Pusat pemerintahan dari dinasti ini ada di Istanbul, Turki. Dinasti ini memiliki wilayah kekuasaan paling luas. Bahkan wilayah kekuasaannya meliputi sebagian Asia, Afrika dan Eropoa. Dinasti Utsmaniyah adalah satu di antara tiga dinasti Islam yang cukup besar di abad Pertengahan. Dinasti Utsmaniyah sendiri menjadi negara besar setelah menaklukan Bizantium.

Dinasti Utsmaniyah berhasil menyebarkan Islam hingga ke daratan Eropa dan puncak kejayaan dinasti ini ada pada masa pemerintahan Sulaiman I. Dinasti Usmani kemudian melemah karena pemberontakan internal dan kalah dalam melawan bangsa Eropa. Dinasti Utsmaniyah berakhir menjadi negara modern dalam bentuk republik sekuler pada tahun 1924.

Berdirinya republik Turki sendiri dipelopori Mustafa Kemal Pasha Ataturk. Dirinya menanamkan paham nasionalisme dan menghapuskan kesultanan. Hingga saat ini masih bisa ditemukan berbagai peninggalan Dinasti Utsmaniyah, seperti Masjid Sulaiman, Masjid al-Muhammadi, Masjid Abu Ayub al-Ansari, dan Masjid Hagia Sopha di Istanbul.

Kekhanan Mongol Islam dan Mughal

Mikhail dari Tver menghadap Uzbeg Khan, oleh Vasili Vereshchagin. (Foto: Wikimedia commons)
Mikhail dari Tver menghadap Uzbeg Khan, oleh Vasili Vereshchagin. (Foto: Wikimedia commons)

3. Orda Emas atau Golden Horde (Kekhanan Mongol Islam)

Golden Horde atau Gerombolan Emas/ Orda Emas  adalah sebuah kekhanan Mongol-Turki dalam abad pertengahan yang wilayahnya membentang dari Eropa Timur hingga Siberia Barat. Didirikan Sekitar tahun 1236 oleh suku nomaden Turki dan Mongol oleh Batu Khan yang memerintah 1236-1255.

Beberapa suku Tatar dan Mongol pada abad ke-13 bersama dengan pemimpin mereka Berke Khan dan Nogai Khan telah memeluk Islam. Pada abad ke-14 di bawah pimpinan Sultan Uzbeg, antara tahun 1312-1341 terjadi Islamisasi secara menyeluruh yang menstabilkan Gerombolan Emas, karena penetapan Islam sebagai agama negara juga dikombinasikan dengan perombakan pemerintah.

Kelas atas diminta segera memeluk Islam, tetapi dalam populasi praktik shamanisme dan berbagai sekte Kristen (Gereja Assiria, Gereja Ortodoks) yang dianut sebagian penduduk Turki dan Mongol dapat ditolerir lebih lama. Meskipun demikian, seluruh penduduk tunduk di bawah hukum Islam yang diterapkan Sultan Uzbeg.

Setelah kematian pengganti Uzbeg yaitu putranya Jani beg pada tahun 1357, Gerombolan Emas mulai mengalami perselisihan internal. Para pewaris hanya berkuasa satu atau dua tahun, dimana Emir Mamai yang berkedudukan di Krimea sesungguhnya adalah penguasa de facto.

Sebagian besar wilayah Dnieper menjadi milik Kadipaten Agung Lithuania setelah Pertempuran Air Biru pada 1362, di bawah kepemimpinan Adipati Agung Algirdas dari Lithuania. Di perbatasan lain Gerombolan Emas, para pangeran Kadipaten Agung Moskow juga semakin kuat.

Upaya Mamai untuk melemahkan Rusia melalui penjarahan baru pada tahun 1380 malah mengakibatkan kehancuran total tentaranya oleh pasukan Rusia bersatu di bawah Dmitry Donskoi pada Pertempuran Kulikovo.

4. Mughal (931 H/1525 M - 1275 H/1858 M)

Dinasti ini berkuasa di India. Dinasti Mughal didirikan Zahiruddin Muhammad Babur yang merupakan putra pertama Umar Syeikh Mirza. Dinasti Mughal muncul saat Babur menguasai Punjab dan meruntuhkan Dinasti Lodhi di Delhi.

Dinasti Mughal sangat memperhatikan perkembangan Islam, terutama pada bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan.

Dinasti Mughal mendirikan khanqah yang merupakan pesantren dimana menjadi pusat studi Islam dan ilmu pengetahuan. Dinasti Mughal memberi perhatian penuh pada pengembangan peradaban.

Sejak awal berdiri, Kesultanan Mughal mampu menguasai banyak wilayah di Afganistan dan seluruh wilayah di India. Bahkan, kerajaan ini mengalahkan Kesultanan Delhi sehingga kekuasaanya menyebar ke seluruh India.

Kejayaan Dinasti Mughal dimulai pada pemerintahan Jalaluddin Akbar (1556-1506 M). Di masa kepemimpinan Akbar, Mughal menjadi negeri kaya raya dan makmur bagi rakyatnya.

Kesultanan Mughal turut berperan dalam penyebaran agama Islam di seluruh penjuru India dan beberapa negara Asia

Beberapa peninggalan dinasti ini adalah Istana Hawa Mahal di Jaipur, Red Fort atau Benteng Merah di Delhi, Taj Mahal di Agra, serta Masjid Badsyahi di Lahore.

Runtuhnya dinasti ini setelah Inggris menancapkan kekuasaanya di India, dan Bahadur II yang merupakan sultan terakhir Dinasti Mughal diusir dari istananya oleh penguasa Inggris.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya