Kasih Sayang Warga Aceh Besar untuk Pengungsi Muslim Rohingya yang Terdampar

Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organization for Migration/IOM) Indonesia memuji jiwa kemanusiaan pemerintah dan masyarakat Aceh terkait penyelamatan dan perlindungan terhadap 57 warga Muslim Rohingya yang terdampar di pantai Aceh Besar

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Des 2022, 14:30 WIB
Diterbitkan 27 Des 2022, 14:30 WIB
Foto kiriman otoritas setempat, menunjukkan pengungsi Rohingya terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak berserakan di tepi pantai. Banyak di antara mereka yang terkulai lemas tak berdaya (Liputan6.com/Polda Aceh)
Foto kiriman otoritas setempat, menunjukkan pengungsi Rohingya terdiri dari laki-laki, perempuan dan anak-anak berserakan di tepi pantai. Banyak di antara mereka yang terkulai lemas tak berdaya (Liputan6.com/Polda Aceh)

Liputan6.com, Aceh Besar - Organisasi Internasional untuk Migrasi (International Organization for Migration/IOM) Indonesia memuji jiwa kemanusiaan pemerintah dan masyarakat Aceh terkait penyelamatan dan perlindungan terhadap 57 warga Muslim Rohingya yang terdampar di pantai Aceh Besar.

"IOM memuji pemerintah dan masyarakat di Indonesia (Aceh) yang dengan jiwa kemanusiaan telah memberikan bantuan kepada mereka (Rohingya) yang membutuhkan perlindungan," kata Kepala Misi IOM Indonesia Louis Hoffmann yang dikonfirmasi di Banda Aceh, Senin, dikutip Antara.

Sebelumnya, sebanyak 57 warga muslim Rohingya terdampar di pantai Indra Patra Gampong Ladong Kecamatan Mesjid Raya Kabupaten Aceh Besar, Minggu (25/12) sekitar pukul 10.00 WIB.

Mereka tiba di pantai tersebut secara tiba-tiba karena kapal yang mereka tumpangi dalam kondisi rusak, sehingga terdampar ke perairan Aceh Besar.

Saat ini, mereka ditampung sementara waktu di UPTD Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya Ladong Tuna Sosial Dinas Sosial Aceh, di Aceh Besar.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Pemenuhan Kebutuhan Dasar Pengungsi Rohingya

FOTO: 81 Pengungsi Rohingya Terdampar di Pulau Idaman Aceh
Etnis Rohingya beristirahat di pantai setelah kapal mereka terdampar di Pulau Idaman, Aceh Timur, Aceh, Jumat (4/6/2021). Jumlah pengungsi Rohingya yang berangkat dari Bangladesh menggunakan kapal tersebut sebanyak 90 orang, namun delapan orang meninggal. (AP Photo/Zik Maulana)

Terkait penanganan pengungsi Rohingya tersebut, kata Louis, IOM telah berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Pengungsi Luar Negeri (PPLN) serta pemerintah daerah untuk memastikan pendaratan aman bagi pengungsi Rohingya tersebut.

IOM, lanjut Louis, terus berkoordinasi dan bekerja dengan mitra-mitra terkait dalam rangka memastikan kebutuhan tempat tinggal sementara, air dan kebutuhan inti terpenuhi dalam beberapa hari mendatang.

"Termasuk pengujian COVID-19 dan kesehatan mental dan dukungan psikososial kepada para pengungsi Rohingya tersebut," ujar Louis.

Untuk diketahui, Pj Bupati Aceh Besar Muhammad Iswanto juga telah memastikan bahwa 57 pengungsi Rohingya yang terdampar di kawasan pantai Indra Patra tersebut ditangani oleh UNHCR dan IOM, hal itu berdasarkan hasil koordinasi yang telah dilakukan dan disepakati bersama.

Penanganan Pengungsi Rohingya

Penampakan Perahu Pengungsi Rohingya yang Terdampar di Aceh
Seorang warga menarik tali di atas perahu kayu yang digunakan warga Rohingya di Pidie, Provinsi Aceh pada 27 Desember 2022. Pengungsi Rohingya menerima perawatan medis darurat setelah sebuah kapal yang membawa hampir 200 orang mendarat di Indonesia pada 26 Desember, kata pihak berwenang, dalam pendaratan keempat di negara dalam beberapa bulan terakhir. (AFP/Amanda Jufrian)

Kepolisian RI Daerah (Polda) Aceh menyatakan jumlah imigran Rohingya yang mendarat atau terdampar di Pantai Ujung Pie, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, sebanyak 185 orang.

"Ada 185 imigran Rohingya yang mendarat di Pidie. Mereka mendarat pada Senin (26/12) sekira pukul 17.30 WIB," kata Kepala Bidang Humas Polda Aceh Kombes Pol Winardy di Banda Aceh, Senin.

Perwira menengah Polda Aceh itu mengatakan, dari 185 imigran Rohingya tersebut, sebanyak 83 di antaranya laki-laki dewasa, 70 wanita dewasa, dan 32 anak-anak.

Saat ini, kata Winardy, seratusan imigran tersebut ditampung sementara di Aula Gampong Ujong Pie, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie. Di antara mereka ada yang sakit.

"Bagi yang sakit, mereka diobati. Muspika dan pihak puskesmas setempat memfasilitasi pengobatan imigran Rohingya tersebut," kata Winardy menyebutkan.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya