Biografi Syekh Kholil Bangkalan, Mahaguru Ulama dan Kiai Nusantara

Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan atau Syekh Kholil Bangkalan adalah mahaguru para ulama dan kiai di Indonesia. Dikatakan begitu, sebab beliau sukses mencetak banyak ulama yang berpengaruh di Nusantara.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 18 Jan 2023, 06:30 WIB
Diterbitkan 18 Jan 2023, 06:30 WIB
Syaikhona Kholil Bangkalan, gurunya para kiai di Indonesia, terutama Jawa. (Foto: Istimewa via Laduni.id)
Syaikhona Kholil Bangkalan, gurunya para kiai di Indonesia, terutama Jawa. (Foto: Istimewa via Laduni.id)

Liputan6.com, Bangkalan - Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan atau Syekh Kholil Bangkalan adalah mahaguru para ulama dan kiai di Indonesia. Dikatakan begitu, sebab beliau sukses mencetak banyak ulama yang berpengaruh di Nusantara.

Beberapa murid beliau yang menjadi ulama masyhur di Indonesia antara lain Hadratussyekh KH M Hasyim Asy'ari, KH Abdul Wahab Chasbullah, dan KH R As'ad Syamsul Arifin. Bahkan, ketiga murid Syekh Kholil Bangkalan ini dianugerahi gelar pahlawan nasional.

Mbah Kholil, nama populer lain dari Syekh Kholil Bangkalan, lahir di Bangkalan pada abad ke-19. Mengenai tanggal lahirnya ditemukan beberapa perbedaan dari berbagai sumber.

Jika merujuk penelitian Muhaimin selaku Ketua Tim Peneliti Gelar Pahlawan Syaikhona Kholil yang dikutip dari situs resmi PCNU Sumenep, Mbah Kholil lahir pada 9 Shafar 1252 H atau 25 Mei 1835 di Kramat Bangkalan.

Mbah Kholil berasal dari keluarga ulama. Beliau adalah putra dari KH Abdul Lathif yang masih ada pertalian dengan Sunan Gunung Jati. Ayahnya adalah putra dari Kyai Hamim, anak dari Kiai Abdul Karim. 

Abdul Karim adalah keturunan dari Kiai Muharram bin Kyai Asror Karomah bin Kyai Abdullah bin Sayyid Sulaiman. Sayyid Sulaiman adalah cucu Sunan Gunung Jati. 

Sejak kecil Mbah Kholil sudah haus akan ilmu agama, terutama Fikih dan Nahwu. Bahkan, beliau mampu menghafal 1.002 bait nadzom Alfiyah Ibnu Malik sejak muda.

Perjalanan pendidikan Mbah Kholil cukup panjang. Beliau berguru kepada ulama di Madura hingga Makkah. Beliau sangat bersungguh-sungguh ketika menimba ilmu hingga akhirnya menjadi ulama yang dihormati di Tanah Air.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Jaringan Murid

Pasarean Syaikhona Kholil Bangkalan
Prabowo Subianto berdoa di makam Syaikhona Kholil Bangkalan saat maju sebagaj Capres pada Pemilu 2019 lalu.

Mengutip tayangan YouTube BKN PDI Perjuangan, keturunan Mbah Kholil generasi kelima, Lora Akhmad Kholily Kholil saat mengisi program Inspirasi Ramadhan Edisi Sahur bertajuk Inspirasi Keteladanan Syekh Kholil Bangkalan membeberkan tentang jaringan murid Mbah Kholil.

Mbah Kholil memiliki murid yang tersebar ke berbagai penjuru Indonesia. Lebih dari 500 ribu orang di Tanah Air pernah berguru kepadanya. Maka tidak heran jika beliau disebut sebagai ‘Pintu Gerbang’ para santri yang kemudian menyebarkan kembali ilmunya di daerah masing-masing.

“Pengaruh Syekh Kholil tidak hanya dikalangan pesantren tetapi para negarawan, bahkan para founding father justru mengambil inspirasi dari Syekh Kholil Bangkalan,” tutur Lora dikutip Selasa (17/1/2023).

Lora menerangkan, perjalanan dakwah Mbah Kholil patut diteladani meski tekanan demi tekanan pernah dihadapi oleh ulama kelahiran Bangkalan ini.

“Beliau di masa hidupnya mendapat tekanan dari pemerintah Bangkalan agar ketika khutbah jumat dipaksa untuk memuji kerajaan bangkalan atau sesuatu yang mereka tidak miliki," katanya.

Mbah Kholil tidak tinggal diam. Beliau melakukan perlawanan dengan cara membangun banyak masjid di pesisir Bangkalan. Setiap salat Jumat, beliau membuat satu teks khutbah Jumat yang akan disiarkan di masjid-masjid pesisir tersebut.

Peninggalan

Kitab Kiai Kholil
Ini sejumlah turots atau Kitab peninggalan Syaikhona Kholil Bangkalan

Salah satu peninggalan yang masih dipelajari para santri adalah manuskrip kitab karangan Syaikhona Kholil. Ada sekitar 33 manuskrip kitab karangan beliau yang berhasil dilacak dan delapan kitab berhasil ditulis ulang dan diterbitkan dalam cetakan.

“Inspirasi yang bisa diambil dari Syekh Kholil adalah kegigihan dan tidak kenal menyerah dalam menimba ilmu. Beliau bukan anak siapa-siapa, ayah Syekh Kholil bukan asli Bangkalan tapi pendatang. Namun kegigihan beliau sejak kecil dalam menimba ilmu di beberapa pesantren, menjadikannya sosok ulama besar dan ternama. Hingga akhirnya kegigihan beliau terbayar tuntas dengan memiliki santri-santri berbagai daerah,” pungkas Lora Kholil.

Wafat

Makam Syaikhona Kholil
Makam Syaikhona Kholil Bangkalan selalu ramai peziarah

Mbah Kholil wafat pada Kamis, 29 Ramadan 1343 H (1925 M) di Martajasah Bangkalan, Jawa Timur. Ulama kharismatik asal Madura ini dimakamkan di Desa Martajasah, Kecamatan/Kabupaten Bangkalan.

Sampai sekarang banyak umat Islam dari berbagai penjuru Indonesia yang berbondong-bondong ziarah ke makam Mbah Kholil. Mereka bertawasul dan berdoa di pesarean Mbah Kholil yang berada di sisi kanan masjid.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya