Ahli Iman Tidak Akan Merasakan Dahsyatnya Kiamat, tapi...

Hari kiamat begitu dahsyat dan mengerikan. Apakah ahli iman akan merasakan dahsyatnya kiamat?

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 28 Feb 2023, 04:30 WIB
Diterbitkan 28 Feb 2023, 04:30 WIB
20151005-Ilustrasi-Hari-Kiamat
Ilustrasi Hari Kiamat (iStock)

Liputan6.com, Jakarta - Hari hancurnya alam semesta dan berakhirnya kehidupan manusia di dunia disebut hari kiamat. Gambaran hari kiamat dalam Al-Qur’an begitu dahsyat dan mengerikan. 

Salah satu surat dalam Al-Qur’an yang membahas tentang kiamat adalah Al-Qori’ah. Dalam surat ini dijelaskan bahwa pada hari kiamat nanti manusia seperti laron beterbangan. Ini menggambarkan keadaan manusia sedang kebingungan dan tidak tahu arah tujuannya.

Selain itu, gunung-gunung akan hancur dan beterbangan seperti bulu halus yang diterbangkan angin. Sungguh, betapa dahsyatnya kiamat ini.

Setelah mengetahui gambaran hari kiamat yang sangat mengerikan, kemudian timbul pertanyaan di benak seorang muslim. Apakah ahli iman akan merasakan dahsyatnya kiamat?

Pertanyaan tersebut muncul ketika seorang jemaah Al Bahjah menyimak tausyiah KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya tentang kiamat. Dalam kesempatan yang sama, Buya Yahya menjawabnya dengan gamblang. 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Melihat Tanda-Tanda Kiamat

Ilustrasi hari kiamat
Ilustrasi hari kiamat. (Photo created by liuzishan on www.freepik.com)

Mengutip tayangan di YouTube Buya Yahya, pengasuh LPD Al Bahjah Cirebon ini mengatakan bahwa ahli iman tidak akan merasakan dahsyatnya kiamat. Kendati demikian, ahli iman tetap akan merasakan tanda-tanda kiamat. 

“Adapun tanda-tanda (kiamat) dia akan melihat, tapi dalam kondisi aman. Ada Imam Mahdi dia ikut, ada Dajjal dia selamat,” jelas Buya Yahya dikutip Senin (27/2/2023).

Ketika Allah akan menghancurkan alam semesta, orang beriman akan meninggal lebih dahulu setelah mendapat angin dingin yang masuk ke rumah-rumahnya. Sekecil apapun imannya, dia akan mencium angin tersebut.

“Di saat akan dihancurkan oleh Allah, sudah diselesaikan (orang beriman meninggal),” ujar Buya Yahya.

Menurut Buya Yahya, bicara kiamat adalah tentang persiapan. Persiapan menghadapi kiamat sekaligus kematian adalah dengan amal saleh atau kebajikan.

“Jika seandainya besok datang (kiamat), kita aman,” kata Buya Yahya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya