Sambut Ramadhan 2023, Persiapan hingga Fase yang Dilalui Umat Muslim

Banyak dari umat muslim bersilaturahim dengan kerabat dekat teman sejawat untuk saling memohon maaf sebelum masuk Ramadhan.

oleh Panji Prayitno diperbarui 17 Mar 2023, 10:52 WIB
Diterbitkan 15 Mar 2023, 19:30 WIB
Sambut Ramadhan 2023, Persiapan Hingga Fase Yang Dilalui Umat Muslim
Biar nggak telat, ini jadwal sholat, imsakiyah dan buka puasa hari ke-2, 18 Mei 2018. (Ilustrasi: AboutIslam.net)

Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadhan 2023 tinggal menghitung hari. Beragam persiapan dilakukan umat muslim dunia, termasuk Indonesia untuk menyambutnya.

Banyak dari umat muslim bersilaturahmi dengan kerabat dekat teman sejawat untuk saling memohon maaf sebelum masuk bulan Ramadan

Mereka bersilaturahmi dengan tujuan meraih kebahagiaan dan kelapangan bersama.

Ramadhan bagi umat Islam merupakan bulan yang penuh berkah karena umat muslim melatih diri untuk menahan hawa nafsu

Mulai dari menahan rasa haus dan lapar hingga menahan hawa nafsu untuk berhubungan intim suami istri. Banyak hal yang menjadikan Ramadhan sebagai bulan yang mulia, di antaranya adalah bulan pengampunan dosa.

Kemudian dibukanya pintu surga dan ditutupnya pintu neraka. Pahala yang berlipat ganda karena ibadah, terbuka kesempatan untuk meraih lailatul qadr, dan kemulian lainnya. 

Oleh karena itu, bulan Ramadhan 2023 sudah seharusnya menjadi kabar gembira bagi umat muslim. Bulan ramadhan juga menjadi motivasi agar kita tidak menyia-nyiakannya.

Dilansir dari sejumlah sumber, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan menjelang bulan suci Ramadhan, di antaranya:

Rasa Syukur

Hal pertama yang harus hadir dalam diri adalah rasa syukur kepada Allah bahwa kita masih diberi kesempatan sekali lagi untuk bisa merasakan manisnya beribadah di bulan Ramadhan.

Niat dan Tekad

Untuk bisa memaksimalkan ibadah serta kesadaran bahwa Ramadhan hanya sebentar, oleh karenanya tidak elok ketika kita hanya rajin di awal namun menyia-nyiakannya setelah beberapa hari berlalu. 

Bersihkan Hati

Tentunya saat menjalankan ibadah puasa Ramadhan sejumlah hal dilarang salah satunya bergunjing tentang orang lain. Pasalnya hal itu akan dapat membatalkan ibadah puasa yang pastinya kan menjadi hal yang sia-sia.

Selain itu, setiap muslim seyogyanya melengkapi dirinya dengan ilmu terutama tentang fiqh Ramadhan untuk menyempurnakan setiap ibadah yang dilakukannya. Sebagai tambahan, akan lebih baik lagi kalau setiap muslim punya rencana dan target agar pelaksanaan ibadah Ramadhan lebih teratur.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Doa Bulan Ramadhan

Selain doa yang biasa kita ucapkan sejak bulan rajab, yaitu:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغنَا رَمَضَانَ

“Ya Allah berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadhan.”

Bisa juga membaca seperti bacaan doa para sahabat, yaitu:

اَللَّهُمَّ سَلِّمْنـِي إِلَى رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِـي رَمَضَانَ وَتسَلَّمْهُ مِنِي مُتَقَبَّلاً

“Ya Allah, antarkanlah aku hingga sampai Ramadhan, dan antarkanlah Ramadhan kepadaku, dan terimalah amal-amalku di bulan Ramadhan.” 

Sementara itu, sebelum memasuki bulan ramadhan, banyak dari umat muslim bersilaturahim dengan kerabat dekat teman sejawat untuk saling memohon maaf satu sama lain. 

Umat muslim seakan melewati tiga fase selama ramadhan. Di kutip dari sejumlah sumber ada tiga fase yang dilalui selama bulan Ramadhan :

10 hari pertama adalah fase rahmat.

Ini fase yang berat. Menghadapi fase perubahan kebiasaan diri. Ini sebagai ujian terberat dalam mencapai suatu ketaqwaan, namun paling banyak mendapatkan pahala. Pada fase ini dibukakan pintu rahmat yang seluas-luasnya. Jadi kita harus berlomba-lomba berbuat kebaikan.

 

Fase Ramadhan

10 (sepuluh) hari kedua adalah fase maghfiroh (ampunan).

Nabi Muhammad SAW menyampaikan, di 10 hari kedua Ramadhan supaya kita mengejar ampunan dari Allah SWT. Maghfiroh itu diberikan khusus di waktu tersebut demi keselamatan orang yang berpuasa dari dosa-dosa yang telah dilakukannya sebagai bentuk kasih sayang Allah.

10 (sepuluh) hari akhir Ramadhan sebagai fase pembebasan dari api neraka.

Sebagaimana diriwayatkan oleh sahabat Salman Al Farisi: “Adalah bulan Ramadhan, awalnya rahmat, pertengahannya maghfiroh dan akhirnya pembebasan dari api neraka.” Sepuluh terakhir ini merupakan penutupan bulan Ramadhan, sedangkan amal perbuatan itu tergantung pada penutupannya atau akhirnya.

Mudah-mudahan pada Ramadhan tahun ini kita bisa diberikan kekuatan dalam menjalaninya dan kita bisa tergolong sebagai hambanya yang muttaqin sebagaimana dengan tujuan dan hakekat puasa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya