Bacaan Doa Kamilin Setelah Salat Tarawih Sendiri, Lengkap Keutamaannya

Simak bacaan doa kamilin setelah salat tarawih yang bisa diamalkan secara sendiri di rumah.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 02 Apr 2023, 21:00 WIB
Diterbitkan 02 Apr 2023, 21:00 WIB
Bacaan Doa Kamilin Setelah Salat Tarawih Sendiri, Lengkap Keutamaannya
Ilustrasi Sholat Tarawih (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta Bacaan doa Kamilin setelah salat Tarawih sendiri penting untuk diketahui oleh umat Muslim. Biasanya doa Kamilin dipanjatkan sebelum salat Witir, artinya dibaca setelah salat tarawih usai rakaat kedelapan atau rakaat kedua puluh.

Doa Kamilin sangat dianjurkan untuk dipanjatkan saat Ramadhan. Doa Kamilin ini berisi permohonan tetang iman, petunjuk, keistiqamahan dalam beribadah, kezuhudan, bimbingan menjadi hamba yang bersabar atas musibah dan bersyukur atas nikmat, dan keselamatan di akhirat.

Dengan arti  yang penuh harapan baik, umat Muslim wajib melantunkan bacaan doa Kamilin setelah salat Tarawih sendiri di rumah. Bacaan doa Kamilin setelah salat tarawih sendiri ini memang cukup panjang. Doa ini bukan termasuk doa wajib, namun amalan doa sunnah yang jika dilantunkan dapat memberikan keutamaan bagi siapa saja.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai bacaan doa Kamilin setelah salat tarawih sendiri beserta terjemahan dan keutamaannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (30/3/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Bacaan Doa Kamilin Setelah Salat Tarawih Sendiri dan Artinya

Bacaan Doa Kamilin Setelah Salat Tarawih Sendiri, Lengkap Keutamaannya
Ilustrasi Berdoa Credit: freepik.com

Dikutip dari buku Risalah Tuntunan Salat Lengkap (1976) karya Mohammad Rifa’I, begini bacaan doa kamilin yang dibaca setelah sholat tarawih lengkap dalam bahasa Arab, latin, dan artinya. Berikut bacaannya:

اَللهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ. وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ. وَلِلصَّلاَةِ حَافِظِيْنَ. وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ. وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ. وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ. وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ. وَعَنِ الَّلغْوِ مُعْرِضِيْنَ. وَفِى الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ. وَفِى اْلآخِرَةِ رَاغِبِيْنَ. وَبَالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ. وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ. وَعَلَى الْبَلاَءِ صَابِرِيْنَ. وَتَحْتَ لِوَاءِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ. وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ. وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ. وَعَلى سَرِيْرِالْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ. وَبِحُوْرٍعِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ. وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ. وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ. وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ. بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْن. مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَآءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولئِكَ رَفِيْقًا. ذلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللهُمَّ اجْعَلْنَا فِى هٰذِهِ لَيْلَةِ الشَّهْرِالشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ. وَلاَتَجْعَلْنَا مِنَ اْلأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِه وَصَحْبِه أَجْمَعِيْنَ. بِرَحْمَتِكَ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Bacaan Latin:

Allâhummaj‘alnâ bil îmâni kâmilîn. Wa lil farâidli muaddîn. Wa lish-shlâti hâfidhîn. Wa liz-zakâti fâ‘ilîn. Wa lima ‘indaka thâlibîn. Wa li ‘afwika râjîn. Wa bil-hudâ mutamassikîn. Wa ‘anil laghwi mu‘ridlîn. Wa fid-dunyâ zâhdîn. Wa fil ‘âkhirati râghibîn. Wa bil-qadlâ’I râdlîn. Wa lin na‘mâ’I syâkirîn. Wa ‘alal balâ’i shâbirîn. Wa tahta liwâ’i muhammadin shallallâhu ‘alaihi wasallam yaumal qiyâmati sâ’irîna wa alal haudli wâridîn. Wa ilal jannati dâkhilîn. Wa minan nâri nâjîn. Wa 'alâ sariirl karâmati qâ'idîn. Wa bi hûrun 'in mutazawwijîn. Wa min sundusin wa istabraqîn wadîbâjin mutalabbisîn. Wa min tha‘âmil jannati âkilîn. Wa min labanin wa ‘asalin mushaffan syâribîn. Bi akwâbin wa abârîqa wa ka‘sin min ma‘în. Ma‘al ladzîna an‘amta ‘alaihim minan nabiyyîna wash shiddîqîna wasy syuhadâ’i wash shâlihîna wa hasuna ulâ’ika rafîqan. Dâlikal fadl-lu minallâhi wa kafâ billâhi ‘alîman. Allâhummaj‘alnâ fî hâdzihil lailatisy syahrisy syarîfail mubârakah minas su‘adâ’il maqbûlîn. Wa lâ taj‘alnâ minal asyqiyâ’il mardûdîn. Wa shallallâhu ‘alâ sayyidinâ muhammadin wa âlihi wa shahbihi ajma‘în. Birahmatika yâ arhamar râhimîn wal hamdulillâhi rabbil ‘âlamîn.

Artinya:

“Yaa Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang memenuhi kewajiban-kewajiban, yang memelihara salat, yang mengeluarkan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang pada petunjuk, yang berpaling dari kebatilan, yang zuhud di dunia, yang menyenangi akhirat, yang rida dengan qadha-Mu (ketentuan-Mu), yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas segala musibah, yang berada di bawah panji-panji junjungan kami, Nabi Muhammad, pada hari kiamat, yang mengunjungi telaga (Nabi Muhammad), yang masuk ke dalam surga, yang selamat dari api neraka, yang duduk di atas ranjang kemuliaan, yang menikah dengan para bidadari, yang mengenakan berbagai sutra ,yang makan makanan surga, yang minum susu dan madu murni dengan gelas, cangkir, dan cawan bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat dari kalangan para nabi, shiddiqin, syuhada dan orang-orang saleh.

Mereka itulah teman yang terbaik. Itulah keutamaan (anugerah) dari Allah, dan cukuplah bahwa Allah Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam yang mulia dan diberkahi ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami tergolong orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah mencurahkan rahmat-Nya atas junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan shahabat beliau. Berkat rahmat-Mu, wahai Yang Paling Penyayang di antara yang penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam.”


Keutamaan Membaca Doa Kamilin

Bacaan Doa Kamilin Setelah Salat Tarawih Sendiri, Lengkap Keutamaannya
Ilustrasi muslim, berdoa, berzikir. (Image by Aamir Mohd Khan from Pixabay)

Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa doa Kamilin merupakan salah satu amalan doa sunnah yang dapat dipanjatkan pada bulan Ramadhan. Bagi umat Muslim yang mengamalkannya, maka akan mendapatkan keutamaan. Keutamaan tersebut berupa pengampunan dosa di masa lampau. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam sebuah hadis riwayat al Bukhari, yang artinya:

“Barangsiapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau.” (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya).

Keutamaan tersebut bisa didapatkan apabila setiap umat Muslim membacanya dengan ketulusan hati dan ikhlas, untuk beriman dan bertakwa kepada Allah, bukan untuk mendapatkan pujian dari orang lain.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya