Mengaku Nabi dan Ajaran Menyimpang, Ini Identitas M Pelaku Penembakan di Kantor MUI

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengungkapkan, pelaku penembakan di Kantor MUI Pusat di Menteng, Jakarta Pusat, merupakan pria berinisial M (60) yang mengaku nabi dan ajarkan ajaran menyimpang

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Mei 2023, 15:45 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2023, 15:45 WIB
Penembakan di Kantor MUI Jakarta, Terduga Pelaku Tewas
“Iya benar di halaman depan kantor MUI ada beberapa kaca pecah, ada korban dari pihak kita, sudah dibawa ke rumah sakit. Saya kira ini bentuk teror yang mengaku Tuhan. Iya dia bilang mengaku Tuhan,” tutur Ikhsan saat dikonfirmasi, Selasa (2/5/2023). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin mengungkapkan, pelaku penembakan di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat di Menteng, Jakarta Pusat, merupakan pria berinisial M (60).

"Identitas pelaku sudah ada, inisialnya M dengan usia sekitar 60-an. KTP domisili Lampung," katanya saat dikonfirmasi di Kantor MUI Pusat, Selasa.

Komarudin menambahkan, jenazah pelaku telah dibawa ke RS Polri Kramat Jati guna dilakukan autopsi. Adapun, pelaku kedapatan membawa obat-obatan.

"Saat ini mau diautopsi, nanti dari sanalah baru diketahui penyebab meninggalnya kenapa karena ditemukan juga dalam tasnya barang-barang seperti obat-obatan, buku rekening dan beberapa lembar surat-surat," katanya, dikutip Antara.

Komarudin menjelaskan, penyidik menemukan barang bukti sepucuk pistol. Sedangkan pelaku penembakan dipastikan meninggal dunia.

Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto telah mengecek tempat kejadian perkara (TKP) insiden penembakan di Kantor MUI Pusat di Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa siang.

Kapolda Metro Jaya tiba sekitar pukul 12.45 WIB. Terlihat juga tim Inafis. Sejumlah polisi juga berjaga di sekitar Kantor MUI Pusat.

Polisi telah memasang garis polisi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pada insiden penembakan itu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Pelaku Pernah Mengaku Nabi dan Ajarkan Hal Menyimpang

Penjagaan Ketat Kantor MUI Pusat Pasca Insiden Penembakan
Dia menyebut, peristiwa penembakan di Gedung MUI terjadi sekitar pukul 10.30 WIB. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Ketua Bidang Informasi dan Komunikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI) Masduki Baidlowi mengatakan keamanan di Gedung MUI Pusat tidak diperketat usai insiden penembakan, Selasa.

"Tidaklah, biasa saja keamanan di MUI selama ini, standar saja. Prosedur standar saja karena memang tidak ada apa-apa sebenarnya itu, biasa saja," kata Masduki Baidlowi saat dihubungi di Jakarta, Selasa.

Juru Bicara Wakil Presiden Ma'ruf Amin itu menambahkan tidak ada penambahan petugas keamanan, melainkan meningkatkan kondisi pengamanan di Gedung MUI Pusat, Jakarta.

"Kalau tambahan (pengamanan) tidak, tapi kalau mendisiplinkan tingkat keamanannya, mungkin koordinasi dengan pihak kepolisian lebih intensif, tapi kan tidak perlu dipergawat," tambahnya.

Masduki pun menyebut Wapres Ma'ruf Amin sudah mengetahui insiden penembakan tersebut dan tidak menginstruksikan hal khusus untuk MUI.

"Tidak ada (instruksi khusus) karena (penembakan) itu kan tidak ada hubungan dengan masalah internal MUI, apalagi orang ini sebelumnya mengaku nabi, katanya. Kalau dia mengaku nabi selama ini, ya ajaran-ajaran yang nyeleneh-nyeleneh begitu, dan MUI selama ini punya tugas membina dan membimbing pihak-pihak yang ajaran-ajarannya keluar dari mainstream dari umat Islam ahlussunnah wal jama'ah," jelasnya.

Terhadap hal-hal yang menyimpang tersebut, Masduki mengatakan MUI biasanya melakukan tugas-tugas pembimbingan.

"Sehingga, saat memberikan bimbingan, bisa jadi ada yang suka dan tidak suka," imbuhnya.

Tim Rembulan

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya