Liputan6.com, Jakarta - Beragam kisah inspiratif muncul dalam musim haji 2023 ini. Salah satunya perjuangan jemaah haji asal Pulau Tambelan, Kepulauan Riau, Nenek Syafura.
Syafura, nenek berusia 76 tahun asal Kecamatan Tambelan Pulau Tambelan menjadi salah satu jemaah haji yang diberangkatkan ke Tanah Suci tahun ini.
Pulau Tambelan adalah termasuk Provinsi Kepulauan Riau tepatnya Kabupaten Bintan yang terletak di daerah lepas pantai barat Provinsi Kalimantan Barat.
Advertisement
Sebagai salah satu yang tinggal di pelosok dan daerah perbatasan, perjalanan Syafura untuk bertamu ke rumah Allah dimulai tidak dari Embarkasi. Ia harus menempuh waktu 24 jam sebelum berkumpul dengan jemaah haji satu daerah di Bintan.
Baca Juga
Ketika ditemui di kamarnya saat beristirahat di Gedung Shafa Asrama Haji Batam sebelum diberangkatkan ke Madinah, Nenek Syafura bercerita tentang dirinya yang sendiri tanpa ditemani keluarga, menempuh perjalanan 24 jam menggunakan Kapal Sabuk 48 untuk mengikuti Manasik Haji yang diadakan oleh Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bintan sebelum ke Embarkasi Batam.
“Dari Tambelan perjalanan 24 jam. Alhamdulillah banyak yang antar (dari rumah sampai Pelabuhan di Tambelan), sendiri cuma sama teman-teman di kapal, sampai Tanjungpinang (Ibukota Kepri) dijemput saudara,” cerita Syafura yang tergabung kloter 3 Embarkasi Batam, dikutip laman kemenag.
Asli Tambelan, ia dulunya berjualan makanan kue dan bakso, dan mendaftar Haji tahun 2012. Ia mendapat nomor porsi antrian Haji tahun 2022. Impian itu tertunda karena merebaknya pandemi Covid-19 sehingga ibadah Haji dihentikan selama 2 tahun.
“Dulu daftar tahun 2012 yang pelunasan pertama, dapat nomor porsi tahun 2022, akhirnya mundur-mundur dapat tahun 2020, tapi lantaran Covid gagal berangkat. Pada tahun 2022 mulai berangkat lagi Haji tapi karena ada pembatasan umur (maksimal 65 tahun) gagal lagi berangkat. Alhamdulillah tahun ini berangkat,” tuturnya mengenang peristiwa itu.
Simak Video Pilihan Ini:
Daftar Tahun 2012
Syafura mengatakan, dirinya mendaftar Haji sendirian pada tahun 2012. Saat itu sang suami belum ikut mendaftar karena mendahulukan dirinya. Namun sayang, sebelum dapat menyusul daftar haji, sang suami meninggal dunia di tahun 2013.
Ketika ditanya harapannya, Syafura tidak menjawab hal muluk-muluk. Ia hanya ingin diberi Allah kesehatan, kekuatan fisik dan mental selama menjalankan ibadah haji 1444 H/ 2023 M ini.
“Harapan saya diberi kesehatan, kekuatan fisik dan mental supaya saya dapat menjalankan ibadah haji, maklumlah kondisi saya sudah renta begini. Itu saja cukup. Semoga Allah memberkahi, selamat pergi dan kembali ke Tanah Air,” ungkapnya dengan mata berkaca-kaca menahan rasa haru.
Syafura bersama jemaah haji kloter 3 Embarkasi Batam sudah tiba di Madinah Kamis 25 Mei 2023 kemarin. Saat jumpa di Bandara Hang Nadim Batam dalam perjalanan boarding ke dalam pesawat Saudia Airlines yang membawanya ke Madinah tampak wajahnya cerah penuh kegembiraan dapat melakukan perjalanan spiritual rukun Islam kelima bagi umat muslim.
Advertisement