Liputan6.com, Jakarta - Perempuan mana yang tidak senang dengan kejutan? Hampir semua perempuan di dunia, suka mendapat kejutan. Apalagi kejutan di bulan mulia Muharram.
Dan kejutan ini datang dari suami tercinta, berupa tambahan uang belanja.
Iya, salah satu amaliah yang bisa dilakukan oleh suami pada bulan Muharram adalah menambah uang belanja untuk keluarga.
Advertisement
Baca Juga
Seperti diketahui, kegemaran perempuan adalah belanja untuk keperluan keluarga. Hanya saja karena ini bulan mulia, maka belanjanya pun sebaiknya disesuaikan dengan kebutuhan keluarga bukan semaunya sendiri.
Menambah uang belanja merupakan salah satu amalan di bulan Muharram yang dianjurkan Rasulullah SAW.
Simak Video Pilihan Ini:
Dua Amaliah yang Disebutkan Dalam Hadis
Dikutip dari nu.or.id Habib Muhammad bin Farid al-Muthohar mengatakan bahwa di antara amaliah-amaliah itu ada dua hal yang disebutkan dalam hadis sahih, yakni puasa Asyuro dan menambah uang belanja untuk keluarga.
“Untuk amaliah yang lain hadisnya ada yang dhaif, ada yang munkar, ada yang maudhu’. Kalau yang ini (puasa Asyuro dan menambah uang belanja-red) merupakan hadis sahih, ajaran langsung dari nabi,” kata Habib al-Muthohar dalam tayangan YouTube NU Online.
Ia menambahkan, sebagian ulama membuat nadzam tentang amalan-amalan yang dianjurkan untuk diamalkan ketika 10 Muharram. Yaitu puasa Asyuro, silaturrahim, mengunjungi orang alim, menjenguk orang sakit, dan memakai celak.
“Lalu mengusap kepala anak yatim, bersedekah, mandi, menambah uang belanja untuk keluarga, memotong kuku, membaca surat Al-Ikhlas 1.000 kali, dan shalat sunnah,” terangnya.
“Kalau mau shalat sunnah mutlak, maka niatnya ushalli sunnatal mutlaq lillahi ta’ala. Atau bisa juga dengan shalat sunnah tasbih empat rakaat, shalat hajad, shalat istikharah, shalat taubat, ataupun shalat sunnah lainnya yang diajarkan nabi,” sambungnya.
Advertisement
Amaliah Lain dalam Kitab Kanzun
Sebagaimana dijelaskan dalam kitab Kanzun Najah Wassurur karya Imam ad-Dayrami tentang amaliah pada 10 Muharram bahwa setelah wudhu dengan sempurna dapat melaksanakan shalat sunnah mutlak dua rakaat.
Kemudian, setelah itu membaca ayat kursi sebanyak 360 kali dengan menghadap kiblat dan duduk seperti orang yang shalat. Setiap membaca ayat kursi diawali dengan basmalah.
“Setelah selesai maka membaca ayat Qul bifadhlillahi wa birahmatihi fabidzalika falyafrahu huwa khairum mimma yajma’un sebanyak 48 kali. Lalu berdoa, ‘Yaa Allah, ini malam baru, bulan baru, berikankah saya kebaikan tahun ini, jauhkanlah saya dari keburukan, fitnah hawa nafsunya pada tahun ini’, sebanyak 12 kali maka di tahun itu ia akan selamat dari marabahaya, Insyaallah,” tuturnya.
Habib Muthohar menuturkan, intinya adalah banyak amaliah di bulan Muharram. Namun, di Tahrim Hadramaut merayakannya sampai 10 Muharram, karena pada bulan itu merupakan bulan kemenangan para nabi. Maka sepatutnya seorang muslim merayakan bulan kemenangan tersebut. Wallahu A'lam.
Penulis: Nugroho Purbo