Lagi, Pembakaran Al-Qur'an Terjadi di Denmark, Pelakunya Kelompok Radikal

Dalam beberapa bulan terakhir, kerap terjadi pembakaran Al-Qur'an, penistaan atau upaya untuk melakukan penistaan oleh kelompok Islamofobia terutama di negara negara Nordik dan Eropa utara

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Agu 2023, 20:30 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2023, 20:30 WIB
Aksi Bela Alquran
Umat Islam melakukan demonstrasi yang bertajuk 'Aksi Bela Alquran' di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Swedia di Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (30/1/2023). Dalam aksinya massa memprotes aksi Politikus Swedia-Denmark Rasmus Paludan yang membakar Kitab Suci Al-Qur'an. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa anggota kelompok ultranasionalis Danske Patrioter atau Patriot Denmark pada Sabtu (12/8) membakar sebuah Al-Qur'an di depan Kedutan Besar Turki di Kopenhagen, Denmark.

Kelompok itu juga membakar satu buah Al-Qur'an lainnya di depan Kedutaan Besar Irak di Kopenhagen.

Para pelaku pembakaran Al-Qur'an meneriakkan slogan anti-Islam saat melakukan aksi provokatif mereka, yang berlangsung dengan pengawalan polisi.

Aksi tersebut disiarkan langsung di sejumlah akun media sosial milik pelaku.

Dalam beberapa bulan terakhir, kerap terjadi pembakaran Al-Qur'an, penistaan atau upaya untuk melakukan penistaan oleh kelompok Islamofobia terutama di negara negara Nordik dan Eropa utara.

Tindakan itu menuai kecaman dunia dan negara-negara Muslim.

Pada awal bulan ini, Kementerian Pertahanan Denmark menyebutkan bahwa kepolisian akan memperketat kontrol perbatasan setelah pembakaran Al-Qur'an terjadi hingga berdampak pada situasi keamanan.

"Pembakaran Al-Qur'an belakangan ini, seperti yang diungkapkan polisi keamanan, berimbas pada situasi keamanan baru-baru ini," kata Menteri Kehakiman Denmark Peter Hummelgaard lewat pernyataan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya