Teks Khutbah Jumat: Jihad Akhir Zaman yang Disarankan Agama

Khutbah jumat kali ini berisikan pesan pada umat agar tetap semangat dalam menjalani segala ibadah maupun aktivitas dengan menjadikan keberadaan diri saat ini sebagai ladang untuk berjihad sesuai profesi dan kemampuan yang dimiliki.

oleh Putry Damayanty diperbarui 12 Okt 2023, 18:30 WIB
Diterbitkan 12 Okt 2023, 18:30 WIB
Ilustrasi Jihad
Ilustrasi jihad. (Image by rawpixel.com on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Sejatinya hidup adalah sebuah perjalanan menuju kehidupan abadi. Tak jarang dalam melewati proses itu kita selalu dihadapkan pada beragam hambatan dan rintangan yang datang. Seperti halnya yang juga dihadapi oleh seorang muslim.

Kendati demikian, kita tetap harus memiliki semangat jihad yang tinggi agar mampu menjawab sejumlah aral tersebut dengan baik dan terukur. Hal itu seiring dengan kemampuan diri dalam memaknai tantangan dan respon nyata yang harus dilakukan sehingga segalanya dapat terselesaikan sesuai dengan harapan.

Jihad merupakan suatu upaya untuk menjawab realita dan memberikan solusi atas masalah yang dihadapi. Ada pun pembagian dan tingkatan jihad juga beragam sesuai kondisi yang melingkupi..

Oleh sebab itu, pada momentum khutbah jumat ini menjadi waktu yang tepat untuk kembali menyadarkan dan menyemangati umat agar dapat menjadikan keberadaan dirinya saat ini sebagai ladang untuk berjihad sesuai profesi dan kemampuan yang dimiliki.

Berikut merupakan teks khutbah jumat yang dinukil dari laman NU Online Jateng dengan judul ‘Jihad Akhir Zaman yang Disarankan Agama’. Semoga memberikan manfaat. 

Khutbah Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوَّى، وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدَى. أَحْمَدُهُ سُبْحَانَهُ وَبِحَمْدِهِ يَلْهَجُ أُوْلُوْ الْأَحْلَامِ وَالنُّهَى. وَأَشْكُرُهُ عَلَى نِعَمٍ لَا يُحْصَى لَهَا عَدَدًا وَلَا أَبْلُغُ لَهَا مُنْتَهَى. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ الْمَلِكُ الْكَبِيْرُ الْأَعْلَى. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِيْ إِلَى سَبِيْلِ الْأَقْوَمِ وَالْمُحَذِّرُ مِنْ طُرُقِ الْهَلَاكِ وَالشَّقَا. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى عَبْدِكَ وَرَسُوْلِكَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَئِمَّةِ الْعِلْمِ وَالْهُدَى. (أَمَّا بَعْدُ) فَيَآ أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوْا اللهَ تَعَالَى فَقَدْ طَالَ إِعْرَاضُكُمْ عَنْ ذِكْرِ الْمَوْتِ وَالْقِيَامَةِ

Jamaah yang Dirahmati Allah

Kesempatan dipertemukan siang ini adalah istimewa karena tidak semua muslim dapat melaksanakanannya. Coba perhatikan di kanan dan kiri kita, ada yang terbaring sakit sehingga terhalang dari menjalankan kewajiban shalat Jumat berjamaah. Belum lagi kalangan dengan alasan yang dibenarkan syariat lainnya.

Oleh karena itu marilah kesempatan ini kita jadikan sarana meningkatkan takwalllah. Yakni melaksanakan perintah dan menjauhi yang dilarang. Dengan demikian setiap pekan kita senantiasa dapat terus meningkatkan kualitas takwallah tersebut.

Jamaah yang Dirahmati Allah

Usai saling berwasiat untuk menambah ketakwaan kepada Allah SWT, di kesempatan istimewa ini kami juga mengingatkan akan banyaknya pemahaman yang menjerumuskan. Hal ini menjadi penting kita perhatikan karena di zaman akhir ini banyak sekali oknum dan kelompok yang dengan sengaja maupun tidak, menyelewengkan pemahaman orang muslim terhadap agama Islam. Mereka menginginkan Islam yang kering, Islam yang hanya label, Islam yang lemah. Bahkan lebih dari itu, mereka ingin menjadikan Islam sebagai kambing hitam. Dengan selalu mengaitkan berbagai isu terorisme dan kekerasan dengan Islam. Hal itu mereka lakukan tentunya dengan berbagai tujuan dan kepentingan. Naudzubillahi mindzalik. Semoga ketakwaan kita kepada Allah swt dapat menjadi wasilah yang menjaga Islam dari berbagai kerusakan dan kesalahpahaman.

Jamaah Jumat yang Berbahagia

Umat Islam hendaknya menyadari bahwa di banyak kesempatan terjadi perang ideologi. Dalam artian berbagai kalangan berusaha menyudutkan agama Islam yang sejatinya adalah rahmatan lil alamin. Berbagai aksi terorisme dan kekerasan senantiasa disandarkan kepada Islam. Padahal itu semua belum tentu ada benarnya, bahkan lebih sering merupakan dakwaan dan praduga semata. Namun demikian, tidak ada salahnya bila khatib hari ini sedikit ingin mengingatkan bahwasanya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) ini merupakan negara yang syah, baik secara syar'i maupun secara politik. Oleh karena itu segala upaya mempertanyakan dan meragukan posisi NKRI yang berasaskan Pancasila adalah sebuah tindakan yang harus diproses. Walaupun mengatasnamakan syariah Islam sekalipun yang biasanya menggunakan kata jihad.

Hadirin yang Berbahagia

Jihad secara istilah memang dapat diartikan sebagai perjuangan. Tetapi tidak selamanya perjuangan itu identik dengan fisik. Karena dalam Islam jihad dapat dikelompokkan menjadi tiga macam. Pertama jihad jasmani yaitu perjuangan fisik, seperti perang badar, perang Indonesia melawan penjajahan Belanda, perang Irak-Iran melawan Sekutu, dan lain-lain. Jihad ini dikategorikan sebagai jihad ashghar atau jihad kecil.

Kedua, jihad ruhani yaitu yaitu memerangi hawa nafsu, seperti membersihkan hati dari syak atau keraguan kepada Allah, sombong, iri hati, zalim, ujub dan lain-lainnya yang termasuk sifat-sifat tercela. Jihad ini dikategorikan sebagai jihad akbar (jihad besar).

Sedangkan ketiga adalah jihad akbarul akbar atau jihad ghayatul akbar yakni perjuangan yang paling besar atau puncak jihad yang merupakan perpaduan antara perjuangan jasmani dan rohani, seperti: mengajar, membangun madrasah, tempat-tempat ibadah dan lain-lain.

Lanjutan Khutbah Pertama 

Jamaah yang Dirahmati Allah

Jihad nomor satu di atas yang disebut jihad jasmani di Indonesia tidak berlaku lagi. Karena penjajah sudah tidak ada, sedangkan menjajah itu dilarang oleh Islam dan dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yaitu UUD 1945 dan Pancasila. Akan tetapi kita wajib waspada atas serangan asing, dan juga pemberontakan-pemberontakan. Maka pada kondisi seperti itu kita diberi izin membalas serangan tersebut, sebagaimana firman Allah SWT dalam surat al-Hajj ayat 39-40: 

أُذِنَ لِلَّذِينَ يُقَاتَلُونَ بِأَنَّهُمْ ظُلِمُوا وَإِنَّ اللَّهَ عَلَى نَصْرِهِمْ لَقَدِيرٌ * الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ وَلَوْلا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ

Artinya: Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu, (yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: Tuhan kami hanyalah Allah. Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kuat lagi Maha Perkasa.  

Peperangan fisik jika dilihat dengan seksama ternyata ada dua macam, yaitu: menyerang, menjajah dan memperkosa hak-hak manusia. Dan yang kedua mempertahankan diri dari serangan lawan. Nah, yang diizinkan oleh Islam ialah mempertahankan dan membela diri. Contohnya, Indonesia tidak akan menjajah negara manapun, tapi Indonesia tidak akan pernah merelakan negara, rakyat, agama, hak-hak dasar dan kehormatan dijajah oleh siapapun dan negara manapun. Dan bila itu terjadi, maka wajib hukumnya melakukan jihad fisik demi membela tanah air dan kehormatan NKRI. 

Jihad yang kedua, yaitu jihad ruhani yang berlaku terus sepanjang zaman, karena tidak membutuhkan waktu dan tempat. Di mana saja berada, umat islam wajib memerangi hawa nafsu dan sifat-sifat jelek sehingga mendapat ridha dari Allah. 

Ma'asyiral Muslimin Rahimakumullah

Jihad yang ketiga, yaitu jihad jasmani dan rohani adalah memerangi kebodohan, keterbelakangan, kebudayaan-kebudayaan amoral, ajaran-ajaran yang bertentangan dengan Islam. Termasuk perang terhadap segala sesuatu yang menjurus kepada kekafiran atau perbuatan-perbuatan yang tidak diridhoi oleh Allah SWT. Inilah yang disebutkan dalam Al-Qur'an Surat at-Taubah ayat 41:

"Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui".

Termasuk di dalamnya adalah mencari ilmu, belajar hukum Islam dan mendakwahkannya, membangun madrasah, meramaikan masjid dan lain sebagainya. Seperti yang diterangkan oleh Wahbah Zuhaili dalam Fiqhul Islami wa Adillatuh:

​​​​​​​فـَالْـجِـهَــادُ يَـكُــوْنُ بـِالـتَّـعْـلِـيْــمِ وَتـَـعَــلُّـــمِ أَحْــكـَـامِ الإْسْــلاَمِ وَنَــشْــرِهـَـا بَـيْـنَ الــنَّــاسِ وَبِـبَــذْلِ الْــمَـالِ وَبـِالْـمُـشَــارَكـَـةِ فِـي قِــتـَـالِ الأَعْـــدَاءِ إِذَا أَعْــلَــنَ الإِمَــامُ الْـجِـهَــادَ ، لِـقـَـوْلـِـهِ تـَـعـَـالَـى : " جـَـاهِــدُوا الْـمُـشْــرِكِـيْــنَ بِـأَمْــوَالِــكُــمْ وَ اَنْـفُـسِــكُــمْ وَأَلْـسِــنَــتِــكُـــمْ  

Artinya: Jihad bisa dilakukan dengan cara mengajar, mempelajari hukum-hukum Islam dan menyebarluaskannya, membelanjakan harta dan berpartisipasi berperang menghadapi musuh apabila imam atau pimpinan telah menginstruksikan jihad (perang), karena berdasar firman Allah SWT (artinya): Perangilah orang-orang musyrik dengan harta kalian, jiwa kalian dan lisan kalian.  

Demikianlah pemahaman yang menyeluruh mengenai jihad sangat penting untuk generasi muslim sekarang dan yang akan datang. Hal ini bisa menghindarkan Islam dan diri kita pribadi dari kesalahpahaman yang akut. Semoga Allah selalu menjaga kebesaran Islam. 

باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ, وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ والذِّكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ اِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَاَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى اِلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا اَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا اَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهّ اَمَرَكُمْ بِاَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى اِنَّ اللهَ وَمَلآ ئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ اَبِى بَكْرٍوَعُمَروَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَىيَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ اَعِزَّ اْلاِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ اَعْدَاءَالدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ اِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَاوَاِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! اِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلاِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِى اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوااللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرْ  

Saksikan Video Pilihan ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya