Tanda Kiamat Ad-Dukhan, Kabut Mengerikan yang Membuat Melepuh Kulit Orang Kafir

Banyak kejadian mengerikan yang menjadi tanda datangnya hari kiamat. Salah satunya ialah munculnya ad-Dukhan (asap) yang membuat orang muslim mendadak demam dan kulit tubuh kaum kafir melepuh

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Nov 2023, 07:15 WIB
Diterbitkan 08 Nov 2023, 04:30 WIB
Ilustrasi hari kiamat
Ilustrasi hari kiamat. (Sumber cuplikan video End Time Prophecies)

Liputan6.com, Jakarta - Banyak kejadian mengerikan yang menjadi tanda kiamat. Salah satunya ialah munculnya ad-Dukhan.

Ada yang mengartikan ad-Dukhan ini sebagai asap dan ada pula yang mengartikan sebagai kabut.

Allah SWT berfirman:

فَٱرۡتَقِبۡ يَوۡمَ تَأۡتِي ٱلسَّمَآءُ بِدُخَانٖ مُّبِينٖيَغۡشَى ٱلنَّاسَۖ هَٰذَا عَذَابٌ أَلِيمٞ

"Maka tunggulah pada hari ketika langit membawa kabut yang tampak jelas. yang meliputi manusia. Inilah azab yang pedih." (QS. Ad-Dukhan: 10–11).

Berdasarkan ayat di atas, ternyata munculnya Ad-Dukhan merupakan azab yang pedih dari Allah SWT. Betapa tidak kemunculannya ini menyebabkan kehidupan manusia menjadi sengsara.

Bahkan dalam sebuah hadis Rasulullah menjelaskan dampak mengerikan dari munculnya kabut ini yaitu menyebabkan orang mukmin sakit demam dan membuat lepuh kulit-kulit orang kafir. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


Asap yang Membuat Demam Orang Mukmin dan Melepuh bagi Orang Kafir

Hati-hati, Ini yang Terjadi Kalau Blender di Rumahmu Meledak!
Seorang pria jadi korban saat blender di rumahnya meledak. Kulit wajahnya melepuh seperti terbakar. | via: countryliving.com

Mengutip Republika, berdasarkan informasi hadis Nabi SAW asap atau kabut ini membuat orang muslim mendadak demam dan kulit tubuh kaum kafir melepuh.

"Sungguh, Rabbmu telah memperingatkanmu akan tiga hal, ad-dukhan (asap) yang akan mengakibatkan orang mukmin demam dan orang kafir melepuh sehingga keluar asap dari telinganya. Kedua adalah dabbah dan ketiga adalah Dajjal" (HR Thabrani).

Ibnu Mas'ud RA menafsirkan, ad-dukhan bisa dimaknai dengan kesempitan hidup yang melanda kaum Quraisy pada zaman Nabi Muhammad SAW. Saat itu, Nabi SAW mendoakan kaum kafir Quraisy yang menolak dakwah Islam agar mendapatkan kesempitan hidup.

Semenjak itu, sengsaralah kehidupan kaum kafir Quraisy. Banyak di antara mereka yang sampai memakan bangkai dan tulang-belulang.


Kabut Sebab Hantaman Meteor Ke Bumi

Ini Upaya NASA Selamatkan Bumi Dari Ancaman Asteroid `Kiamat`
Ilustrasi asteroid.

Pendapat lainnya mengatakan, ad-Dukhan adalah tanda besar Kiamat yang akan datang pada akhir zaman nanti. Ibnu Abbas yang meyakini pendapat itu menyebutkan, ad-Dukhan berasal dari sebuah meteor dari bintang "Dzu Dzanbin" yang jatuh ke bumi. Meteor itu menimbulkan asap yang menyebabkan demam bagi orang beriman dan melepuhkan kulit orang-orang kafir.

Ada pula yang mengaitkan ad-Dukhan dengan perang nuklir yang meracuni udara dengan gas kimia berbahaya. Hal itu diprediksikan bisa terjadi dalam Perang Armagedon (perang besar di akhir zaman) dan menjadi tanda besar hari kiamat.

Al-Qurthubi dalam tafsirnya (16/130) menggabungkan dua pendapat Ibnu Mas'ud dan Ibnu Abbas tersebut. Menurut al-Qurtubi, bisa jadi asap yang dimaksudkan ada dua sesi. Sesi pertama telah turun pada zaman Nabi SAW untuk mengazab orang kafir Quraisy.

Sedangkan, sesi kedua menjadi tanda besar akan datangnya hari kiamat, yakni hantaman meteor ke muka bumi yang menyebabkan asap. Hal itu dipaparkan dalam 'Asyarathus Saa'ah (10 Tanda Besar Hari Kiamat, hlm 383-388).

Ibnu Katsir ketika menafsirkan surah ad-Dukhan mengutip perkataan Ibnu Abi Hatim yang ia terima dari Ali bin Abu Thalib. Menurut dia, hantaman meteor mengakibatkan kabut asap dan meningkatkan suhu bumi.

Orang beriman dilindungi dari mara bahaya tersebut. Kalaupun mereka terkena dampaknya, hanya berupa flu dan demam saja. Adapun dampak bagi orang kafir akan melepuhkan kulitnya sehingga dari telinganya pun mengeluarkan asap.

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya