Liputan6.com, Cilacap - Salah satu nama lain dari hari kiamat ialah yaumul hisab yakni hari di mana seluruh amal perbuatan manusia dihitung seluruhnya.
Hari kiamat yang di dalamnya terjadi hisab atau perhitungan ini membuat seluruh manusia begitu ketakutan.
Advertisement
Hisab di hari kiamat ini pula yang pernah diceritakan Rasulullah SAW kepada para sahabat-sahabatnya, sehingga membuat sebagian besar dari mereka menangis.
Advertisement
Namun ada seorang sahabat Nabi yang justru tersenyum dan senang mendengar kisah hisab di hari kiamat ini.
Baca Juga
Hal ini sebagaimana diceritakan ulama Ahli Al-Qur’an asal Rembang, yaitu KH. Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha).
Simak Video Pilihan Ini:
Tersenyum Mendengar Kisah Hisab di Hari Kiamat
Ketika itu, Rasulullah SAW sedang bersama para sahabatnya. Rasulullah pun menyampaikan tentang kengerian hisab di hari kaiamat.
"Rasulullah menerangkan, nanti semua orang akan dihisab, begini, begini,” terang Gus Baha dikutip dari tayangan YouTube Short @ @NgugemiDawuhMasyayikh, Kamis (20/03/2025).
Saat itu ada seorang sahabat yang berasal dari desa mendengarkan kisah Rasulullah itu. Sahabat-sahabat ketika itu menangis, hanya sahabat yang dari desa ini tak memperlihatkan kesedihannya. Sebaliknya ia malahan senang mendengar kisah Rasulullah itu.
“Ada orang desa anggaplah seperti saya, saya kan orang kampung dari pada Anda yang orang kota,” sambungnya.
“Saat Rasulullah cerita hisab, sahabat yang di kota-kota itu menangis, karena semua kok dihisab,” tuturnya.
“Lalu sahabat yang dari desa ini bertanya, nanti yang menghisab Allah sendiri kan ya Rasulallah?” terangnya.
“Iya Allah sendiri,” jawab Rasulullah SAW.
“Langsung balik sembari tersenyum dan berkata, “Baguslah begitu,” demikian jawaban sahabat tadi.
Advertisement
Alasannya Bikin Rasulullah sangat Senang
Mendengar jawaban orang ini, Rasulullah SAW pun kebingungan. Beliau lantas memanggil sahabat tadi untuk menjelaskan alasannya mengapa justru dirinya senang dengan hisab di akhirat.
“Rasulullah kan bingung, ini kok justru tertawa, lalu dipanggil lagi, 'Hei Arobi, kembali sini kok kamu senyum-senyum, bagaimana maksudnya?'” tanya Rasulullah.
Menjawab pertanyaan Rasulullah SAW, sahabat ini menjawab enteng bahwa dirinya sangat senang sebab yang menghisab di hari kiamat itu Allah sendiri bukan lainnya dan selama ini menurutnya hubungannya dengan Allah itu baik-baik saja.
Sahabat ini tenang saat menghadapi hisab sebab dirinya sangat percaya bahwa Allah itu Dzat yang Maha Pengasih dan Penyayang kepada hamba-hamba-Nya, sehingga dirinya tidak merasa risau sedikit pun.
Intinya, sahabat ini merasa sangat dekat hubungannya dengan Allah dan tidak sedikitpun terpikirkan bahwa Allah itu jahat. Mendengar jawaban sahabat tadi Rasulullah pun memujinya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
