Liputan6.com, Jakarta - Cerita menarik kembali datang dari tanah suci, seiring perjalanan ibadah umrah dai kondang Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam.
Dalam pengajian antara Gus Iqdam dan Sabilu Taubah (ST) Padang Pasir di tanah suci ini ada obrolan yang menarik antara Gus Iqdam dengan peserta pengajian cilik, yang bernama Abdul Azis.
Sejak awal pengajian dengsn ST Padang Pasir, Gus Iqdam sudah tertarik dengan anak kecil berbadan gempal yang menggunakan peci hitam bertuliskan logo Nahdlatul Ulama (NU) ini.
Advertisement
Anaknya bersemangat sekali saat mengikuti pengajian yang baru pertama kali bagi Gus Iqdam ini.
"Saya tertarik sama ini, anak yang menggunakan peci NU," kata Gus Iqdam seperti dalam unggahan video, akun TikTok @WONG PUSAT.
"Namanya siapa?," tanya Gus Iqdam."Nama saya Abdul Azis, biasa dipanggil Azis," jawab Azis lancar menggunakan bahasa Indonesia.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Azis Keluarga Indonesia, Hidup di Arab
Dari obrolan tersebut, ternyata Azis ini lahir di Arab, dan ikut dengan orang tuanya yang bekerja di Arab.
"Apa kenal dengan Gus Iqdam," tanya Gus Iqdam lagi.
"Iya," jawabnya singkat.
"Lho, kan hidupnya di Arab Saudi," Gus Iqdam kembali menanyakan.
"Saya suka lihat di TikTok dan YouTube," jawab Azis.
Advertisement
Wah Azis Kecanduan Ngaji Gus Iqdam dari TikTok dan YouTube
"Pengajian saya kalau di Indonesia, kan pakai bahasa Jawa apa paham, kamu kan orang Arab?" tanya Gus Iqdam.
"Enggak," kata Azis yang disambut tawa jemaah lainnya.
"Saya lihat di TikTok, sering lihat juga di YouTube,lama-lama kecanduan," lanjut Azis.
"Wah kita jangan sampai kalah sama King Adbul Azis kecanduan, anak sekecil itu kecanduan ngaji," ungkap Gus Iqdam. "Rumahnya mana?," tanya Gus Iqdam. Saat itu, Azis menjawab salah satu alamat, namun sang gus idola ini tidak tahu alamat tersebut.
"Sama prapatan mananya? Maaf saya gak paham, namanya susah kaya ayat-ayat Al-Qur'an," gurau Gus Iqdam.
Bisa Bahasa Indonesia, meski Belum Pernah ke Indonesia
Saat ditanya alamat di Indonesia, nenek kakakeknya orang mana. Aziz mengaku tidak tahu, bahkan kini ayahnya sudah meninggal.
Ia juga mengaku jika dirinya tidak pernah ke Indonesia.
"Tidak pernah ke Indonesia kok bisa bahasa Indonesia?," ujar suami Ning Nila terkejut.
"Sekolah dan belajar," ujar beberpa jemaah terdengar lirih.
"Ayahnya sudah meninggal, berarti? dapat 300 real," kata Gus Iqdam, padahal sebelumnya direncanakan akan diberi 100 real saja.
Azis yang saat itu menggunakan batik warna biru dan celana berbahan jins, serta peci hitam bertuliskan logo NU maju ke hadapan Gus Iqdam dan sempat berfoto bersama.
"Calon mutowif iki, yang semangat, semoga jadi orang soleh, mulia dunia akhirat," ujar Gus Iqdam mendoakan.
Diakhir obrolan, guyonan segar dilontarkan Gus Iqdam, "Nyangoni Aziz aman, kalau yang gede-gede malah buat dangdutan," ujarnya berkelakar.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement