Liputan6.com, Jakarta - Sosok kiai penuh karomah dan kisah unik, serta joke-joke segar ala Nahdlatul Ulama (NU) adalah almaghfurlah KH Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur.
Ada satu kisah menarik dari Gus Dur. Tternyata ia pernah dikejar-kejar polisi berseragam lengkap dengan motor gede (moge) pada era orde baru berkuasa.
Sosok almaghfurlah KH Abdurrahman Wahid selalu menjadi perhatian. Kiprahnya demikian mengundang decak kagum kawan maupun lawan, apalagi saat Orde Baru yakni ketika Soeharto menjadi Presiden RI.
Advertisement
Ketika seluruh kekuatan masyarakat tumbang dan tiarap, sosok Gus Dur menjadi ikon perlawanan kepada penguasa. Tidak heran kalau saat bepergian, putra KH Wahid Hasyim tersebut selalu diintai pihak keamanan.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Mobil Gus Dur Dikejar Dua Moge Putih Milik Polisi
Mengutip jatim.nu.or.id, seperti kejadian usai menyampaikan ceramah di Jember. Ketika itu ternyata mobil yang ditumpangi Gus Dur dibuntuti dua motor gede (moge) putih milik polisi.
Dari kaca spion jelas terlihat bahwa kedua moge memberikan kode agar kendaraan segera menepi. Karena takut terjadi hal yang tidak diinginkan, serta tidak mau ribut dengan polisi, akhirnya mobil yang membawa Gus Dur menepi sesuai permintaan.
Polisi sengaja mengambil jarak agak jauh di depan mobil Gus Dur agar dapat memberhentikannya.
Advertisement
Satu Mobil Sudah Khawatir Soal Keselamatan Gus Dur
“Ada apa?!” Gus Dur bertanya kepada polisi yang mencegatnya.
“Assalamu’alikum, kiai,” ucap salah seorang polisi.
“Wa’alaikumussalam. Ini ada apa, kan saya sudah pergi. Sana pergi kalian,” kata Gus Dur.
Ternyata, polisi justru mencoba untuk makin mendekat.
“Begini kiai,” kata oknum polisi sampai di kaca jendela. (sedangkan orang-orang di mobil Gus Dur sudah merasa khawatir)
“Begini kiai, mohon maaf, saya tadi belum sempat salaman sama njenengan, jadi terpaksa saya mengikuti kiai. Tolong kiai, saya ingin salaman,” kata polisi.
Seakan tidak percaya, terpaksa Gus Dur menyerahkan tangannya, sejurus kemudian kedua polisi berebut salaman sembari mencium tangan Gus Dur.
“Matur nuwun kiai. Selamat jalan ya,” kata dua polisi tadi sambil cengengesan puas karena sukses bisa salaman dengan Gus Dur.Kata Gus Dur: “Begitu lah orang NU. Tadinya mereka (polisi) sudah repot-repot disuruh menjaga supaya ceramah saya tidak suskes, eeh...ujung-ujungnya pengen salaman.”
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul.