Tim Sukses Pilpres Wajib Baca! ini Pesan Penting Buya Yahya

Pesan penting Buya Yahya untuk tim sukses dan pendukung calon presiden

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Des 2023, 22:30 WIB
Diterbitkan 26 Des 2023, 22:30 WIB
Buya Yahya (Foto: YouTube)
Buya Yahya (Foto: YouTube)

Liputan6.com, Jakarta - Suhu politik Indonesia kian memanas, dua kali debat capres cawapres justru membuat tensi turut naik pula.

Pemilu, sebuah ajang demokrasi yang seharusnya menjadi momen penting bagi bangsa dalam menentukan pemimpinnya.

Namun, sering kali pemilu juga menjadi medan pertempuran yang penuh dengan fitnah, saling benci, dan adu domba.

Dalam ceramahnya, Buya Yahya memberikan pandangan penting tentang pentingnya menghindari adu domba dan mengutamakan persatuan dalam pemilu.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Simak Video Pilihan Ini:


'Cukup Sanjung Pilihanmu, Jangan Caci Politisi Lainnya'

ilustrasi politik
ilustrasi politik (sumber: freepik)

Pengasuh Pondok Pesantran Al Bahjah Buya Yahya memberikan pesan penting bagi timsukse Pilpres maupun kepada seluruh masyarakat Indonesia, ia mengingatkan bahwa pemilu seringkali dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang jahat untuk mengadu domba masyarakat. Fitnah dan propaganda menjadi senjata yang digunakan untuk merusak hubungan antar pendukung calon.

Oleh karena itu, ia mengajak semua aktivis, politisi, dan siapapun yang terlibat dalam pemilu untuk menggunakan rumus sederhana,yaitu “cukup sanjung politisi atau calon pilihanmu, jangan mencaci calon politisi lainnya.

Buya Yahya menekankan bahwa jika kita ingin memperjuangkan negara ini, kita harus menjaga sikap positif dan tidak mencaci maki pihak yang berseberangan. Menghina dan mencaci pihak lawan bukanlah tindakan yang layak dilakukan.

"Semua ini hanya akan menimbulkan konflik dan kebencian yang tidak sehat," kata Buya Yahya.

Ia mengajak para tim sukses calon presiden untuk tetap menjaga sikap yang baik, sejalan dengan pengetahuan dan keyakinan mereka. Jangan terlibat dalam adu mulut yang tidak menghasilkan kebaikan.

 


Buya Yahya Soroti Adanya Perpecahan

Ilustrasi politik dinasti
Ilustrasi politik. (Gambar oleh Mohamed Hassan dari Pixabay)

Buya Yahya juga menyoroti fenomena perpecahan di bawah antara pendukung calon presiden.

Ia mengingatkan agar tim sukses di mana pun berada, untuk selalu menghormati pemimpin mereka. Cukup sanjung bosmu sesuai dengan pengetahuanmu, tidak perlu mencaci- maki yang bersebelahan. Mencela dan mengolok-olok tidaklah pantas.

Ia menekankan pentingnya menjaga sikap positif terhadap semua pihak, sehingga suasana di musala atau tempat ibadah lainnya , atau dimanapun berada tetap nyaman dan harmonis. Salat jamaah dan minum teh bersama adalah hal yang asyik jika dilakukan dalam suasana yang baik.

Buya Yahya mengkritisi kebodohan kita yang terjebak dalam adu domba. Ia menegaskan bahwa kita harus menjadi orang-orang yang mengedepankan perdamaian, bukan menciptakan konflik. Ia mengajak semua orang untuk tidak ikut-ikutan dalam mencaci-maki orang lain. Setiap calon memiliki kebaikan dan kekurangannya masing-masing.

Jika kita memiliki preferensi yang berbeda dengan orang lain, itu bukan alasan untuk mencela atau mengolok-olok. Buya Yahya menekankan pentingnya menjaga sikap yang baik, tanpa terlibat dalam perang kata-kata yang tidak berguna.

Buya Yahya juga menyadari adanya perpecahan di masyarakat akibat politik. Ia berharap majelis-majelis di berbagai tempat dapat tetap berbeda pilihan tanpa harus saling bertengkar. Ia menegaskan bahwa setelah pemilu, apapun hasilnya, kita harus tetap menjaga hubungan baik antarpendukung calon. Dukungan terhadap calon yang terpilih tetap bisa dilakukan, begitu juga dengan mendukung kandidat lain yang terlibat dalam pemerintahan. Tidak perlu berantem atau merusak persatuan.

 


Ini Nasihat untuk Tim Sukses

Ilustrasi partai politik peserta Pemilu 2024 (Istimewa)
Ilustrasi partai politik peserta Pemilu 2024 (Istimewa)

Dalam ceramahnya, Buya Yahya menyampaikan pesan agar kita menghindari adu domba, menjaga persatuan, dan menjadi juru damai. Ia menegaskan bahwa dirinya tidak akan ikut-ikutan dalam mencaci-maki orang lain.

Ia menolak untuk menjadi bagian dari pertikaian dan tidak ingin dikaitkan dengan politik yang memicu konflik. Ia mengajak semua orang untuk menjaga hati, lisan, dan kuping agar hanya mendengarkan yang diridhoi oleh Allah.

Pesan Buya Yahya ini penting untuk disampaikan kepada seluruh masyarakat, terutama menjelang pemilu. Dengan menghindari adu domba dan mengutamakan persatuan, kita dapat menciptakan suasana yang harmonis dan membangun negara yang lebih baik.

Semoga Allah senantiasa menjaga hati kita, melindungi lisan kita, dan memberikan kebijaksanaan dalam menghadapi perbedaan pendapat.

Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya