Muhasabah, Belajar dari Kisah Pohon Kurma Menangis Sebab Rindu Rasulullah

Kisah ini sarat akan makna sekaligus menyadarkan kita agar lebih mencintai Rasulullah saw dibandingkan dengan apapun termasuk diri sendiri.

oleh Putry Damayanty diperbarui 02 Feb 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2024, 20:30 WIB
Panen Kurma Jalur Gaza
Pekerja Palestina menaiki pohon kurma saat akan memanen buahnya di perkebunan Al Zawayda, Jalur Gaza, Selasa (10/10). Hasil dari perkebunan ini digunakan memenuhi kebutuhan hidup warga di tengah perebutan wilayah perbatasan oleh Israel. (AP/Adel Hana)

Liputan6.com, Jakarta - Kehadiran Rasulullah SAW di muka bumi menjadi rahmat bagi seluruh alam. Setiap perjalanan hidupnya mengandung banyak hikmah dan pelajaran yang luar biasa, terlebih bagi umat Islam.

Rasulullah SAW juga mempunyai mukjizat yang luar biasa sebagai karunia dari Allah SWT dengan beberapa mukjizat yang begitu istimewa. Salah satunya yang kekal sampai hari kiamat adalah Al-Qur'an sebagai pedoman hidup bagi umat muslim.

Selain itu Rasulullah SAW juga dianugerahi dengan mukjizat lain, dimana ia bisa mendengar suara tangisan pohon kurma. Tentunya kemampuan ini mungkin akan terdengar aneh bagi kita manusia biasa.

Namun berbekal keimanan, umat Islam meyakini kemampuan yang dimiliki Rasulullah SAW tersebut tak lain karena kuasa Allah SWT. Di balik tangisan pohon kurma itu ternyata tersimpan kisah yang sangat istimewa.

Hal tersebut bahkan mampu memberikan muhasabah sekaligus penyadaran bagi kita umat Islam untuk lebih mencintai Rasulullah SAW dibandingkan dengan apapun termasuk diri sendiri. Untuk mengetahui kisah selengkapnya, berikut sebagaimana dirangkum dari laman dream.co.id.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Pohon Kurma Menangis karena Rindu Rasulullah

Dikisahkan pada zaman Nab SAW, ada sebuah pohon kurma yang menangis karena rindu kepada Rasulullah SAW. Hal itu karena pohon kurma tidak lagi mendengar dzikir yang dibaca Rasulullah SAW lantaran beliau sudah beralih menggunakan mimbar ketika khotbah.

dKisah ini pun diceritakan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Jabir ra:

"Rasulullah saw biasa berdiri di atas sebatang pohon kurma ketika berkhotbah. Setelah dibuatkan mimbar, kami mendengar sesuatu pada batang pohon kurma itu seperti suara teriakan unta yang bunting sehingga Nabi Muhammad saw turun, lalu meletakkan tangannya pada batang kurma tersebut. Setelah itu, batang pohon itu pun diam."

Kemudian, dalam riwayat lainnya dijelaskan:

"Ketika hari Jumat, Nabi SAW duduk di atas mimbar. Lalu batang kurma yang biasa beliau berkhotbah di sana itu berteriak, hampir-hampir batang kurma itu terbelah." 

Lalu, dalam redaksi yang lain menjelaskan bahwa batang kurma itu berteriak seperti anak kecil. Kemudian Rasulullah SAW memegang dan memeluk batang kurma tersebut.

Pohon kurma itu sampai mengerang seperti anak kecil yang tangisannya coba dihentikan. Kemudian Rasulullah saw bersabda:

"Ia menangis karena dzikir yang dulu biasa ia dengar." (HR. Bukhari)

Kecintaan yang Teramat Besar pada Rasulullah

Melalui hadis-hadis di atas telah membuktikan bahwa betapa besarnya kecintaan sebuah pohon kurma kepada Rasulullah SAW. Di mana manusia secara umum mungkin tidak akan tahu bahwa pohon kurma yang dianggap sebagai tanaman yang tidak bisa bicara, ternyata begitu besar cintanya kepada Rasulullah saw.

Sampai-sampai Imam Hasan Al-Bashri berkata:

"Wahai kaum muslimin, batang kurma saja bisa merintih karena rindu bertemu Rasulullah saw. Kalian harusnya lebih berhak rindu pada beliau." (Fath Al-Bari)

Kisah tersebut memberikan pelajaran kepada umat Islam bahwasanya sebagai muslim wajib untuk mencintai Rasulullah saw.

Karena hal itulah yang bisa menunjukkan kesempurnaan iman seorang muslim.

Rasulullah SAW bersabda:

"Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga menjadikan aku lebih ia cintai dari orang tuanya, anaknya, dan seluruh manusia." (HR. Bukhari)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya