Waktu Terbaik Sahur sesuai Anjuran Rasulullah, Simak Fadhilah Besar di Baliknya

Bulan Ramadhan 2024 semakin dekat dan tinggal beberapa hari lagi. Sebelum menjalankan ibadah puasa, pada malam harinya sangat dianjurkan untuk terlebih dahulu makan sahur.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Mar 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 05 Mar 2024, 20:30 WIB
Ilustrasi puasa, buka puasa, sahur
(Photo by Dan DeAlmeida on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Ramadhan 2024 semakin dekat dan tinggal beberapa hari lagi. Sebelum menjalankan ibadah puasa, pada malam harinya sangat dianjurkan untuk terlebih dahulu makan sahur.  

Melaksanakan sahur sebelum puasa hukumnya sunnah. Meskipun sunnah makan sahur sangat dianjurkan Rasulullah SAW. Pasalnya, di dalamnya terkandung keberkahan yang banyak. Rasulullah SAW bersabda:

قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً

“Nabi SAW bersabda, “Bersahurlah kalian, karena di dalam sahur ada berkah.” (HR Bukhari, No 1789)

Dalam hadis ini Rasulullah menjelaskan keutamaan sahur yang mengandung keberkahan.  Salah satu keberkahannya yang dapat langsung dirasakan ialah makan sahur ini membuat orang yang berpuasa semakin kuat menjalankan ibadah puasa.

Perlu diketahui bahwa ada waktu terbaik untuk melaksanakan sahur ini sebagaimana informasi Rasulullah SAW melalui sabdanya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Waktu Sahur Rasulullah

FOTO: Benda Peninggalan Rasulullah Dipamerkan di Parung Bogor
Pengunjung menangis melihat serban Nabi Muhammad SAW saat Pameran Artefak Rasulullah dan Sahabat Nabi di Padepokan Welas Asih, Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (26/7/2020). Sebanyak 20 benda peninggalan Nabi Muhammad dan sahabatnya dipamerkan dalam acara ini. (merdeka.com/Arie Basuki)

Menukil rumaysho.com, waktu makan sahur terbaik yang dilakukan Rasulullah SAW diterangkan dalam hadits Anas bin Malik berikut ini.

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ – رضى الله عنه – أَنَّ نَبِىَّ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – وَزَيْدَ بْنَ ثَابِتٍ – رضى الله عنه – تَسَحَّرَا ، فَلَمَّا فَرَغَا مِنْ سَحُورِهِمَا قَامَ نَبِىُّ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِلَى الصَّلاَةِ فَصَلَّى . قُلْنَا لأَنَسٍ كَمْ كَانَ بَيْنَ فَرَاغِهِمَا مِنْ سَحُورِهِمَا وَدُخُولِهِمَا فِى الصَّلاَةِ قَالَ كَقَدْرِ مَا يَقْرَأُ الرَّجُلُ خَمْسِينَ آيَةً

“Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu pernah makan sahur. Ketika keduanya selesai dari makan sahur, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri untuk shalat, lalu beliau mengerjakan shalat. Kami bertanya pada Anas tentang berapa lama antara selesainya makan sahur mereka berdua dan waktu melaksanakan shalat Shubuh. Anas menjawab, ‘Yaitu sekitar seseorang membaca 50 ayat (Al-Qur’an).’ (HR. Bukhari no. 1134 dan Muslim no. 1097).

Ibnu Hajar rahimahullah menyatakan bahwa yang ditanyakan pada Anas adalah jarak waktu antara berakhirnya makan sahur dan dimulainya shalat Shubuh. (Fath Al-Bari, 4: 138)

Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa dalil ini menunjukkan disunnahkannya mengakhirkan makan sahur hingga dekat dengan waktu Shubuh. (Syarh Shahih Muslim, 7: 184).

Al-Qurthubi menjelaskan, “Dalam hadits ini terdapat dalil bahwa sahur tersebut selesai sebelum terbit fajar Shubuh (azan Shubuh).” (Fath Al-Bari, 4: 139)

Faedah makan sahur diakhirkan disebutkan oleh Ibnu Abi Jamrah, ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memandang suatu amalan yang sangat mudah bagi umatnya untuk dilakukan. Seandainya tidak makan sahur, maka berat menjalankan puasa. Seandainya makan sahur dilakukan di tengah malam (bukan di akhir waktu sahur, pen.) tentu juga memberatkan. Orang yang makan sahur tengah malam tentu tak bisa terkalahkan dengan rasa kantuknya. Makan sahur tengah malam pun dapat membuat lalai dari shalat Shubuh atau membuat seseorang berusaha keras untuk begadang.” (Fath Al-Bari, 4: 138).

Kesimpulannya, waktu makan sahur Nabi SAWadalah dekat dengan waktu Shubuh, artinya beliau akhirkan. Sedangkan waktu berakhirnya adalah mendekati azan Shubuh berkumandang.

Beberapa Keutamaan Makan Sahur (1-4)

Tips Terhindar dari Dehidrasi
Saat berpuasa tubuh tidak menerima asupan mineral dari sahur hingga berbuka, tetapi ada cara untuk tetap terhidrasi, berikut informasinya. (Foto: Freepik/Freepik)

Ada beberapa keutamaan makan sahur sebagaimana dijelaskan Rasulullah SAW melalui sabda-sabdanya.

1. Membuat Fisik Lebih Kuat

Keutamaan sahur bagi umat Islam adalah membuat fisik yang menjalankan ibadah puasa menjadi lebih kuat. Ini karena asupan nutrisi untuk menahan haus dan lapar bisa menjadi fondasi beraktivitas selama menjalankan ibadah puasa.

Keutamaan sahur dan dalilnya ditegaskan oleh Imam Nawawi rahimahullah yang berkata: "Barokah makan sahur amat jelas yaitu semakin menguatkan dan menambah semangat orang yang berpuasa." (HR. Syarh Shahih Muslim, 7: 206).

2. Mendapat Shalawat dari Allah SWT dan Para Malaikat

Keutamaan sahur bagi umat Islam adalah mendapat lebih banyak keberkahan baik di dunia dan di akhirat. Seseorang menjalankan ibadah puasa dengan sahur akan mendapatkan selawat dari Allah SWT dan para malaikatnya.

Keutamaan sahur dan dalilnya ditegaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad. Dari Abu Sa'id Al Khudri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Makan sahur adalah makan penuh berkah. Janganlah kalian meninggalkannya walau dengan seteguk air karena Allah dan malaikat-Nya bershalawat kepada orang yang makan sahur." (HR. Ahmad)

3. Membiasakan Diri Bangun Malam

Keutamaan sahur bagi umat Islam adalah membuat seseorang bisa membiasakan diri bagun malam. Keberkahan sahur ada di saat-saat seperti ini. Ulama Quraish Shihab dalam channel Youtube Najwa Shihab menjelaskannya demikian.

Menurutnya, membiasakan diri untuk tidak melaksanakan rutinitas kita seperti terus tertidur sampai pagi dan melupakan keutamaan bangun di tengah malam. Tidak lagi terbelenggu oleh rutinitasnya, dengan sahur menurutnya dia melawan rutinitas itu untuk mencapai sesuatu yang bermanfaat.

4. Waktunya Merenung

Keutamaan sahur bagi umat Islam adalah ini waktu yang tepat untuk merenung. Agar bisa mendapat keutamaan itu, niat bukan hanya peru ditancapkan di dalam hati, tapi juga di awal Ramadhan, atau malam setelah tarawih.

“Lebih baik ditancapkan sewaktu kita sahur," ujarnya.

Ahli tafsir Al-Qur'an itupun menyampaikan, keutamaan sahur dan dalilnya ditegaskan oleh Imam Syafii bahkan menyatakan kalau kita harus menyatakan niat berpuasa setiap malam. Mengapa demikian?

"Niat itu fungsinya introspeksi. Saya besok mau puasa, kemarin puasa tapi kerasanya ada yang kurang. Kemarin sudah bagus, tapi saya ingin tingkatkan besok," katanya.

Beberapa Keutamaan Makan Sahur (5-6)

5. Bukan Hanya Soal Bangun, Makan Sahur, dan Tidur Kembali

Keutamaan sahur bagi umat Islam adalah lebih daripada bagun, makan sahur, dan tidur kembali. Quraish Shihab menegaskan ada waktu imsakiyah (waktu berakhirnya sahur). Waktu imsak itu sebelum subuh.

Di waktu itu menurutnya, umat Islam sangat dianjurkan untuk melaksanakan sholat sebelum Fajar, ini untuk merai keutamaan sahur bagi umat Islam.

“Biasanya kita bangun setelah azan. Tapi dengan sahur, ada waktu yang kita peroleh sebelum azan sehingga boleh membaca Al-Qur’an, yang sebenarnya tujuan dari sahur," jelasnya.

6. Sahur adalah Waktu Dikabulkannya Doa

Keutamaan sahur bagi umat Islam adalah ini waktu terbaik dikabulkannya segala doa dan berkah hidup benar-benar bisa didapatkan.  Di waktu sahur, Allah SWT akan melihat ke langit dunia dan memberikan apapun yang diminta oleh hamba-Nya.

Keutamaan sahur dan dalilnya ini ditegaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Rabb kita tabaroka wa ta'ala turun ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Lantas Dia berfirman: Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang meminta ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni." (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Keutamaan sahur adalah waktu yang baik untuk beristighfar dan memohon ampun kepada Allah SWT. Keutamaan sahur dan dalilnya dalam Al-Qur’an surat ali-Imran ayat 17 dan surat adz-Dzariyat ayat 18 yang artinya sebagai berikut:

Allah SWT berfirman,

"(Yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur." (QS. ali-Imran: 17)

Allah SWT juga berfirman,

"Dan selalu memohonkan ampunan di waktu pagi sebelum fajar." (QS. adz-Dzariyat: 18)

7. Meneladani Sunah Rasulullah SAW

Keutamaan sahur bagi umat Islam adalah bagian dari upaya meneladani sunah Rasulullah SAW. Seseorang yang senantiasa menaati Rasullullah SAW sama dengan telah menaati Allah SWT. Begitu pula barangsiapa yang menaati Rasulullah SAW dan Allah SWT sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.

Keutamaan sahur dan dalilnya ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surat an-Nisa ayat 30 dan al-Ahzab ayat 71 yang artinya sebagai berikut:

Allah SWT berfirman,

“Barangsiapa yang menaati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menaati Allah. Dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka Kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.” (QS. an-Nisa: 80)

Allah SWT juga berfirman,

“Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar.” (QS. al-Ahzab: 71)

8. Pembeda dengan Kaum Yahudi dan Nasrani

Keutamaan sahur bagi umat Islam adalah menjadi begian pembeda dengan kaum Yahudi dan Nasrani. Kementerian Agama RI melansir dari situs website resminya menjelaskan keutamaan sahur demikian.

Keutamaan sahur dan dalilnya ini ditegaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim. Dari Amr bin Al-'Ash Ra, dia berkata, Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya perbedaan antara puasa kita dan puasa ahli kitab adalah makan sahur." (HR. Muslim)

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya