Imbauan Pakar Tetap Latihan Fisik Olahraga Meski Puasa Ramadhan di Musim Pancaroba Ini

Pakar Olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr Hario Tilarso, Sp.KO menyarankan orang yang melakukan puasa Ramadhan saat musim pancaroba, tetap melakukan latihan fisik.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 16 Mar 2024, 01:20 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2024, 01:20 WIB
Puasa 1 Ramadhan 1445 Hijriah pada tahun ini ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Agama jatuh pada Selasa 12 Maret 2024.
Puasa 1 Ramadhan 1445 Hijriah pada tahun ini ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Agama jatuh pada Selasa 12 Maret 2024. (Ilustrasi: AI)

Liputan6.com, Jakarta - Pakar Olahraga dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dr Hario Tilarso, Sp.KO menyarankan orang yang melakukan puasa Ramadhan saat musim pancaroba, tetap melakukan latihan fisik. Tujuannya, kata Hario, agar badan tetap bugar pada Ramadhan 1445 Hijriah.

"Tetap latihan meskipun puasa dan lama latihan harap dikurangi misalnya dari 60 menit menjadi 30 menit," ujar Hario melansir Antara, Kamis (14/3/2024).

Dia juga menyarankan agar waktu latihan fisik dikurangi, misalkan dari semula tiga kali seminggu menjadi dua kali dan menjadwalkan latihan fisik pada sore ketimbang pagi hari.

"Latihan bisa apa saja seperti lari, jalan kaki, bersepeda, renang, dansa dan lainnya," ucap Hario.

Hario menilai, terkait salat tarawih yang dianggap sebagian orang sebagai aktivitas fisik yang cukup untuk menjaga kebugaran, cukup atau tidaknya ditentukan dengan denyut jantung.

"Salat tersebut dikatakan cukup, kalau bisa meningkatkan denyut jantung. Ada beberapa rumus, salah satunya yakni 220-umur, atau bisa juga saat seseorang merasa terengah-engah," jelas dia.

Sebelumnya, merujuk data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), denyut jantung merupakan ukuran objektif untuk menilai tingkat kemampuan tubuh dalam berolahraga dan guna mengetahui batas denyut nadi saat berolahraga maka rumusnya yaitu (220 - usia) x 60 sampai dengan 80 persen.

Sebagai contoh, seseorang berusia 20 tahun maka (220 - 20) x 60 sampai dengan 80 persen yakni 120 -160. Jadi, rentang denyut yang disarankan adalah 120-160 denyut per menit.

 

Perhatikan Asupan Makanan

Stok Daging sapi dan ayam di Banyuwangi mencukupi selama bulan Ramadhan (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)
Stok Daging sapi dan ayam di Banyuwangi mencukupi selama bulan Ramadhan (Hermawan Arifianto/Liputan6.com)

Lebih lanjut, agar masyarakat tetap sehat selama puasa, Kemenkes RI juga mengingatkan mereka dari sisi asupan makanan, yaitu dengan memperbanyak konsumsi makanan berserat seperti buah dan sayur saat sahur.

Kemudian saat berbuka puasa, makanlah secukupnya dan mulai secara bertahap dari air putih dan sedikit makanan manis. Saat makan malam, hindari porsi berlebihan karena dapat menyebabkan obesitas.

Khusus untuk asupan air putih, Kemenkes menyarankan setidaknya delapan gelas per hari yang dibagi menjadi masing-masing satu gelas ke dalam delapan waktu.

Waktu itu yakni saat berbuka puasa, selepas shalat Magrib, selepas makan, selepas Shalat Isya, selepas Shalat Tarawih, sebelum tidur, selepas bangun sahur dan selepas sahur.

Selanjutnya, Kemenkes juga mengingatkan masyarakat agar jangan lupa melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit dan mengatur pola tidur yakni tidak tidur terlalu malam karena harus bangun pagi untuk menyiapkan makan sahur.

 

BPBD DKI: Waspada Cuaca Ekstrem hingga 14 Maret 2024 di Jakarta

Waspada Cuaca Ekstrem
Kenderaan melintas saat hujan di Bundaran HI, Jakarta, Senin (1/11/2021). BMKG mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat atau petir, dan angin kencang untuk berbagai wilayah di Indonesia. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem selama sepekan ke depan di wilayah DKI Jakarta.

"Waspada cuaca ekstrem pada 8-14 Maret 2024," tulis BPBD DKI Jakarta melalui akun Instagram resmi @bpbddkijakarta, dikutip Jumat 8 Maret 2024.

BPBD DKI Jakarta juga mengutip hasil analisis yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Jakarta diprediksi diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat dan angin kencang periode tersebut.

"Kondisi tersebut dipicu oleh aktivitas Madden Julian Oscillation (MJO) serta fenomena Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial yang aktif di wilayah Indonesia," ucapnya.

Selain itu, kondisi ini juga terjadi karena adanya peningkatan kecepatan angin dari utara Indonesia hingga melintasi equator melalui Selat Karimata yang mengindikasikan aktivitas Cross Equatorial Northerly Surge (CENS).

 

Masyarakat Diimbau Waspada

Cuaca Ekstrem Melanda Jakarta
Suasana saat hujan deras mengguyur kawasan Jalan Thamrin, Jakarta, Selasa (31/5/2022). Kecepatan angin maksimum mencapai 20 kt dan tekanan udara minimum 1005,8 mb. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kemudian, ada potensi pembentukan pusat tekanan rendah di Samudra Hindia Barat Daya - selatan Jawa dan Australia bagian utara yang dapat memicu terbentuknya pola pumpunan dan perlambatan angin di Indonesia bagian selatan.

Oleh sebab itu, masyarakat diimbau untuk selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem. Masyarakat juga diminta untuk rutin memantai informasi banjir terkini melalui laman pantaubanjir.jakarta.go.id.

"Bila menemukan keadaan darurat yang membutuhkan pertolongan, segera hubungi Call Center Jakarta Siaga 112," jelasnya.

Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cuaca Ekstrem, Jakarta Siaga Banjir Besar? (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya