Liputan6.com, Jakarta - Ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya menegaskan, ketika mendapati orang melakukan kesalahan tidak perlu marah-marah, apalagi sampai dicaci maki. Meskipun itu salah secara hukum sekalipun.
Buya Yahya mencontokan Nabi Muhammad SAW yang mendapati sosok yang melakukan kesalahan secara hukum, karena kencing di masjid.
Saat itu, sahabat hendak memukulnya, namun Nabi Muhammad SAWÂ melarang. Responsnya justru adem banget.
Advertisement
"Nabi ngelihat orang melakukan kesalahan hanya ngomong jangan diulang, gitu tok, baru nanti dijelaskan, nanti jangan diulang," ujar Buya Yahya, seperti dalam unggahan di Yotube channel @buyayahyaofficial.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Alasan Nabi Tidak Mencaci Maki
"Kencing di masjid mana ada baiknya, kencing di masjid. Sahabat nabi marah, orang tadi mau pukul. Nabi hanya katakan stop," katanya,
Alasan Nabi menggunakan kelemahlembutannya karena oraang yang lakukan kesalahan kemungkinan karena tidak tahu. Jika diperlakukan tidak baik, bisa akan semakin parah.
"Pertama dia belum ngerti, kemudian kalau ente usir lari, kencingnya ke mana-mana tambah parah. Nanti bisa saja kencingnya sakit, macam-macam," ujarnya.
"Orang yang kencing di masjid, menurut Buya, tahu-tahu mendengar nabi menyetop, kencingnya berhenti, melihat wajah Nabi langsung, dan tambah kagum. Sebelumnya ketakutan karena pengikutnya akan memukuli. Nabi justru dengan lembut, akhirnya orang ini masuk Islam," lanjutnya.
Advertisement
Buya Yahya Senggol Grup Sholawat Paling Syar'i Sebagai Contoh
"Ini saya mau dipukuli pengikutnya, lha ini kok dia baik banget orangnya, masuk Islam dia akhirnya," ujarnya.
"Jadi tolonglah kalau melihat sesuatu jangan mencaci, biasanya ini kesombongan kita," katanya.
Ia mencontohkan seandainya kita berasal dari grup sholawat yang paling bagus, paling syar'i sehingga gampang mencaci grup yang kurang syar'i, apalagi ditambah dengan ungkapan 'ente ini mensesatkan orang'.
"Loh kenapa kita jadi jadi seperti itu. Kalau memang Anda melihat kesalahan, cukup melakukan pendekatan, tidak berkumpul atau sebagainya," tambahnya.
"Termasuk yang Nabi sampaikan, kami tidak mencaci Anda yang mungkin secara hukum adalah salah, tapi mengajak untuk Anda merenung untuk menjadi lebih baik itu saja," tandas Buya Yahya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul