Liputan6.com, Jakarta - Bukit Tursina atau yang disebut juga sebagai Gunung Sinai merupakan suatu tempat yang diyakini umat Islam sebagai lokasi Nabi Musa menerima wahyu Allah SWT.Ā
Di dalam Al-Qur'an Gunung Sinai disebutkan beberapa kali salah satunya dalam Surah Al-Qashash ayat 46.
Advertisement
"Dan engkau (Muhammad) tidak berada di dekat Tur (gunung) ketika Kami menyeru (Musa), tetapi (Kami utus engkau) sebagai rahmat dari Tuhanmu, agar engkau memberi peringatan kepada kaum (Quraisy) yang tidak didatangi oleh pemberi peringatan sebelum engkau agar mereka mendapat pelajaran"
Advertisement
Baca Juga
Gunung ini dikenal juga dengan Gunung Musa atau Gunung Hareh. Meskipun demikian, untuk lokasi sebenarnya masih menjadi perdebatkan.
Gunung Sinai memiliki fakta-fakta yang tak kalah menarik dan perlu diketahui umat Islam. Apa saja itu? Berikut urainnya mengutip dari laman dream.co.id.
Ā
Saksikan Video Pilihan ini:
1. Diagungkan 3 Agama
Gunung Sinai diketahui berbatasan langsung dengan gunung lainnya, yaitu Gunung Sanaa, Gunung Safsafa, Gunung Ahmar, dan Gunung Qashr Abbas. Kesucian Gunung Sinai diagungkan oleh tiga agama sekaligus, yaitu Islam, Kristen dan Yudaisme.
Tak hanya di Al-Qur'an, Alkitab (Injil) juga mencatat keberadaan Gunung Sinai. Dalam Alkitab diterangkan bahwa setelah menyeberangi Laut Merah, Nabi Musa dan Bani Israil melakukan perjalanan panjang melewati belantara.
Kemudian mereka tiba di sebuah tempat yang dikenal dengan Bukit Tursina atau Gunung Sinai. Dalam Alkitab juga disebutkan bahwa Gunung Sinai merupakan lokasi di mana Nabi Musa menerima sepuluh perintah yang mendasari ketauhidan.
Advertisement
2. Lokasi Gunung Sinai Masih Diperdebatkan
Sebelumnya, dipercaya bahwa Gunung Sinai terletak di Mesir. Namun, hasil penelitian terbaru yang dilakukan oleh Ryan Mauro mengungkapkan bahwa gunung ini sebenarnya berada di seberang Teluk Aqaba.
Dalam film dokumenter berjudul 'Finding the Mountain of Moses: The Real Mount Sinai in Saudi Arabia', Gunung Sinai disebutkan berada di Arab Saudi, bahkan pihak kerajaan telah mengetahui hal ini. Hingga saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak kerajaan terkait film dokumenter tersebut.
3. Jalur Pendakian Terbaik di Dunia
Fakta menarik lainnya dari Gunung Sinai adalah menjadi jalur pendakian terbaik di dunia. Rekor ini diungkapkan majalah Wanderlust hingga mendapat penghargaan dari Asosiasi Penulis Perjalanan Inggris tahun 2016.
Jalur pendakian Gunung Sinai dianggap sebagai salah satu yang terbaik karena menyimpan sejarah yang cukup panjang. Terlebih gunung ini menjadi saksi bisu dialog maha dahsyat antara Nabi Musa dengan Allah SWT.
Advertisement
4. Saksi Bisu Dialog Maha Dahsyat
Dalam ajaran Islam, Gunung Sinai diyakini sebagai tempat Nabi Musa berdialog dengan Allah SWT. Gunung ini juga menjadi tempat di mana Nabi Musa menerima mukjizat, yaitu mampu membelah Laut Merah. Percakapan itu diabadikan dalam ayat 164 dari Surah An-Nisa.
ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŲ§ ŁŁŲÆŁ ŁŁŲµŁŲµŁŁŁ°ŁŁŁ Ł Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ Ł ŁŁŁ ŁŁŲØŁŁŁ ŁŁŲ±ŁŲ³ŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁ Ł ŁŁŁŁŲµŁŲµŁŁŁŁ Ł Ų¹ŁŁŁŁŁŁŁ ŪŁŁŁŁŁŁŁŁ Ł Ų§ŁŁŁŁ°ŁŁ Ł ŁŁŁŲ³Ł°Ł
Artinya: "Ada beberapa rasul yang telah Kami ceritakan (kisah) tentang mereka kepadamu sebelumnya dan ada (pula) beberapa rasul (lain) yang tidak Kami ceritakan (kisah) tentang mereka kepadamu. Allah telah benar-benar berbicara kepada Musa (secara langsung)."
Kisah dalam Surat Thaha 9 hinga 10
āApakah telah sampai kepadamu kisah Musa? Ketika ia melihat api, lalu berkatalah ia kepada keluarganya: Tinggallah kamu (di sini), sesungguhnya aku melihat api, mudah-mudahan aku dapat membawa sedikit daripadanya kepadamu atau aku akan menapat petunjuk di tempat api itu.ā
Nabi Musa, setelah Nabi Muhammad SAW, adalah salah satu nabi yang namanya sering muncul dalam Al-Quran. Namanya diabadikan sebanyak 136 kali dalam Al-Quran. Dalam Islam, Nabi Musa dianggap sebagai ulul azmi dan disandang gelar kalimullah, yang berarti orang yang diajak bicara langsung oleh Allah SWT'.
5. Disebutkan dalam Al-Qur'an
Tak hanya di Alkitab, Gunung Sinai juga disebutkan dalam Al-Quran, salah satunya Surat Al-Aāraf ayat 143:
ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ Ų¬ŁŲ§ŁŲ”Ł Ł ŁŁŪ”Ų³Ł°Ł ŁŁŁ ŁŁŪ”ŁŁŲ§ŲŖŁŁŁŲ§ ŁŁŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ Ų±ŁŲØŁŁŁŁ Ū ŁŁŲ§ŁŁ Ų±ŁŲØŁŁ Ų§ŁŲ±ŁŁŁŁŪ”Ū¤ Ų§ŁŁŪ”ŲøŁŲ±Ū” Ų§ŁŁŁŁŪ”ŁŁ Ų ŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŁŪ” ŲŖŁŲ±Ł°Ł®ŁŁŁŪ” ŁŁŁŁ°ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲøŁŲ±Ū” Ų§ŁŁŁŁ Ų§ŁŪ”Ų¬ŁŁŲØŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ Ų§Ų³Ū”ŲŖŁŁŁŲ±ŁŁ Ł ŁŁŁŲ§ŁŁŁŁ ŁŁŲ³ŁŁŪ”ŁŁ ŲŖŁŲ±Ł°Ł®ŁŁŁŪ” Ū ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ ŲŖŁŲ¬ŁŁŁŁ°Ł Ų±ŁŲØŁŁŁŁ ŁŁŁŪ”Ų¬ŁŲØŁŁŁ Ų¬ŁŲ¹ŁŁŁŁŁ ŲÆŁŁŁŁŲ§ ŁŁŁŲ®ŁŲ±ŁŁ Ł ŁŁŪ”Ų³Ł°Ł ŲµŁŲ¹ŁŁŁŲ§ Ū ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§Ū¤ Ų§ŁŁŁŲ§ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁ Ų³ŁŲØŪ”ŲŁ°ŁŁŁŁ ŲŖŁŲØŪ”ŲŖŁ Ų§ŁŁŁŁŪ”ŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁŲ§ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŪ”Ł ŁŲ¤Ū”Ł ŁŁŁŁŪ”ŁŁ
Artinya: āDan ketika Musa datang untuk (munajat) pada waktu yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, (Musa) berkata, "Ya Tuhanku, tampakkanlah (diri-Mu) kepadaku agar aku dapat melihat Engkau." (Allah) berfirman, "Engkau tidak akan (sanggup) melihat-Ku, namun lihatlah ke gunung itu, jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya engkau dapat melihat-Ku." Maka ketika Tuhannya menampakkan (keagungan-Nya) kepada gunung itu, gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Setelah Musa sadar, dia berkata, "Mahasuci Engkau, aku bertobat kepada Engkau dan aku adalah orang yang pertama-tama beriman."
Advertisement