Rahasia di Balik Menyayangi Kucing, Gus Baha: Kamu tidak Mengerti Tasbih Mereka

Gus Baha: Kucing itu bukan hewan najis, bahkan bertasbih. Begini rahasia dibalik menyayangi hewan

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jun 2024, 07:30 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2024, 07:30 WIB
Gus Baha 1
KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha. (SS TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - KH Ahmad Bahauddin Nursalim, yang lebih dikenal sebagai Gus Baha, memberikan pandangan yang menarik tentang hewan yang diyakini membawa berkah bagi pemiliknya.

Menurutnya, hewan ini adalah kucing, dan dia menyarankan untuk menyayangi dan memberi makan jika bertemu dengannya.

Gus Baha menjelaskan bahwa merawat kucing tidak hanya akan meningkatkan keberkahan dalam rumah, tetapi juga akan mendatangkan pahala sedekah bagi pemiliknya.

Beliau menegaskan pentingnya merawat kucing dengan merujuk pada ajaran dan praktik Rasulullah Muhammad SAW. Rasulullah pernah bersabda bahwa kucing bukanlah hewan najis, dan seringkali ditemui di sekitar manusia.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Kucing Tidak Najis, Bahkan Seperti Ini

10 Potret Lucu Kucing Lagi Kumpul, Bak Bocah Nongkrong Bareng
Potret lucu kucing lagi kumpul (sumber: Instagram/wkwkland_real)

Nabi SAW pernah bersabda tentang hewan kucing. Dalam riwayat dari Abu Qatadah, Nabi bersabda: “Kucing itu tidaklah najis. Sesungguhnya kucing merupakan hewan yang sering kita jumpai dan berada di sekeliling kita.” (HR At-Tirmidzi, Abu Dawud, An-Nasa’i, Ibnu Majah, Ad-Darimi, Ahmad, Malik)

Hal ini menunjukkan pentingnya memberikan perhatian dan perawatan kepada makhluk tersebut, sebagaimana yang dilakukan Rasulullah dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Gus Baha, kucing, seperti hewan lainnya, juga bertasbih kepada Allah SWT. Namun, manusia seringkali tidak memahami bahasa yang diucapkan oleh hewan-hewan tersebut.

“Tidak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka,” papar Gus Baha seperti dikutip dari kanal YouTube Dakwah Digital.

Hal ini menjadi sebuah refleksi akan pentingnya penghormatan terhadap kehidupan, termasuk keberadaan hewan di sekitar kita.

Dalam ceramahnya, Gus Baha menekankan nilai-nilai kelembutan dan kasih sayang yang diperlihatkan oleh Rasulullah terhadap kucing.

Ini Pelajaran yang Bisa Diambil

10 Potret Lucu Kucing Lagi Kumpul, Bak Bocah Nongkrong Bareng
Potret lucu kucing lagi kumpul (sumber: Instagram/wkwkland_real)

Bahkan dikisahkan Nabi tidak mengganggu kucing yang sedang tidur di atas sajadah atau kainnya, menunjukkan sikap lembut dan penyayang yang harus ditiru oleh umat Islam dalam memperlakukan hewan di sekitar mereka.

Dalam pandangan Gus Baha, menjaga kucing atau hewan lainnya juga merupakan bentuk ibadah kepada Allah SWT.

Merawat makhluk-makhluk ciptaan-Nya dengan baik dapat membawa berkah dan kebaikan dalam hidup seseorang.

Oleh karena itu, menjadikan kucing sebagai hewan peliharaan dan memberikan perhatian serta kasih sayang kepada mereka dianggap sebagai amalan yang dianjurkan dalam agama.

Gus Baha juga mengajarkan bahwa merawat kucing bukan hanya akan memberikan manfaat secara duniawi, tetapi juga mendatangkan pahala di akhirat.

Rasulullah sendiri memberikan contoh tentang kelembutan dan perhatian terhadap makhluk-makhluk Allah, sehingga menjadi teladan bagi umat Islam dalam merawat hewan-hewan di sekitar mereka.

Melalui pandangan Gus Baha, kita dapat memahami bahwa pentingnya merawat dan menyayangi hewan-hewan di sekitar kita tidak hanya sebagai tanggung jawab sosial, tetapi juga sebagai bentuk ibadah dan penghormatan kepada pencipta.

Dengan memberikan perhatian dan kasih sayang kepada makhluk hidup, kita dapat membawa berkah dan kebaikan dalam kehidupan kita sendiri, serta mendapatkan pahala di sisi Allah SWT.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya