Liputan6.com, Jakarta - Sering terjadi di sekitar kita kondisi di mana merasa sakit atau mengalami gangguan kesehatan, tetapi tidak dapat dijelaskan oleh penyebab medis. Sehingga seringkali dikaitkan dengan gangguan jin.
Dalam kebudayaan dan kepercayaan spiritual, terdapat keyakinan bahwa jin atau entitas gaib dapat memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan manusia dengan berbagai cara, termasuk menyebabkan penyakit atau ketidaknyamanan fisik dan mental.
Advertisement
Beberapa orang percaya bahwa gangguan jin dapat menyebabkan sensasi sakit atau ketidaknyamanan tertentu pada tubuh manusia, seperti rasa sakit yang tiba-tiba atau gangguan fisik lainnya yang sulit dijelaskan oleh penyebab medis yang konvensional.
Advertisement
Mereka meyakini bahwa jin dapat memasuki tubuh manusia dan menyebabkan berbagai gejala yang mengganggu, baik secara fisik maupun emosional.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Doa Nabi Ayyub AS
Melansir Bincangsyariah.com, berikut ini adalah doa Nabi Ayyub AS. Dalam sejarah, Nabi Ayyub As diuji oleh Allah SWT dengan memberikan kekuasaan kepada setan terhadap jasad Nabi Ayyub. Setan memberikan cobaan dan sakit bagi beliau hingga bertahun-tahun lamanya.
Yaitu ketika setan meniupkan angin ke dalam jasad, maka keluarlah bisul buruk lagi menjijikan, dan Beliau menderita penyakit itu dalam waktu yang sangat lama. Terdapat pendapat mengatakan bahwa 18 tahun menderita penyakit itu.
Selama masa sakit tersebut beliau juga diuji dengan wafatnya anak-anak yang beliau cintai, hartanya habis tak tersisa dan manusia menjauhinya, kecuali istrinya. Namun beliau tetap bersabar, Allah mendapatkannya dalam keadaan ridha terhadap musibah itu, dan setelah sekian lama, ia pun berdoa
أَنِّي مَسَّنِيَ الشَّيْطَانُ بِنُصْبٍ وَعَذَابٍ
Innii massaniyasy syaithaanu binushbin wa ‘adzabin
Artinya ; “Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan“.(QS> Shaad; 41).
Advertisement
Tentang Nabi Ayyub AS
Nabi Ayyub, dikenal sebagai hamba Allah yang paling sabar, ditimpa berbagai cobaan hidup yang sangat berat. Kekayaannya yang berlimpah, keturunan yang banyak, dan kesehatan yang prima dirampas dalam sekejap.
Pertama, harta benda Nabi Ayyub lenyap seketika. Harta kekayaannya yang berlimpah, hewan ternaknya yang berjumlah banyak, dan para pelayannya yang setia semuanya hilang. Beliau dan keluarganya pun terusir dari tempat tinggalnya dan hidup dalam kesusahan.
Kedua, Nabi Ayyub ditimpa penyakit kulit yang mengerikan. Tubuhnya penuh dengan luka bernanah dan bau busuk, membuatnya dijauhi oleh orang-orang di sekitarnya. Beliau hanya ditemani oleh istri tercintanya yang setia merawatnya.
Ketiga, Nabi Ayyub kehilangan anak-anaknya yang meninggal dalam sebuah peristiwa tragis. Kesedihan mendalam menyelimuti Nabi Ayyub dan istrinya, namun mereka tetap teguh dalam iman dan ketaatan kepada Allah SWT.
Meskipun ditimpa berbagai cobaan yang berat, Nabi Ayyub tidak pernah mengeluh atau menyalahkan Allah SWT. Beliau selalu bersabar dan menerima semua ujian tersebut dengan penuh keikhlasan. Bahkan, di tengah penderitaannya, Nabi Ayyub tetap rajin beribadah dan senantiasa bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang masih diterimanya.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul