Timwas DPR Akan Lakukan Pengawasan Transportasi hingga Kesehatan Jemaah Haji

Abdul menjelaskan, pengawasan pelaksanaan ibadah haji dilakukan oleh tiap-tiap komisi. Mulai dari Komisi VI yang akan mengawasi katering, lalu Komisi IX yang mengawasi soal fasilitas kesehatan, dan Komisi V mengawasi transportasi.

oleh Muhammad Ali diperbarui 11 Jun 2024, 13:51 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2024, 13:50 WIB
KKHI Makkah melakukan skrining dan identifikasi jemaah haji sakit yang bisa mengikuti layanan safari wukuf di Arafah. (FOTO: MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)
KKHI Makkah melakukan skrining dan identifikasi jemaah haji sakit yang bisa mengikuti layanan safari wukuf di Arafah. (FOTO: MCH PPIH ARAB SAUDI 2023)

Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Abdul Wachid mengatakan, Tim Pengawas DPR RI akan melakukan kunjungan ke sejumlah fasilitas jemaah haji yang ada di Makkah. Adapun pengawasan yang dilakukan yakni mulai dari transportasi hingga fasilitas kesehatan jemaah haji.

“Tahun ini kami membawa beberapa teman Anggota DPR RI dari Komisi VIII dan juga komisi-komisi lain yang terkait. Komisi V yang membidangi transportasi, Komisi VI yang menangani masalah perdagangan dan pengadaan barang, serta Komisi IX yang menyangkut masalah kesehatan," ujar Abdul Wachid di Bandara Inteenasional Soekarno Hatta sebelum keberangkatan Timwas Haji DPR RI ke Saudi Arabia, Senin (10/06/2024)

Abdul menjelaskan, pengawasan pelaksanaan ibadah haji dilakukan oleh tiap-tiap komisi. Mulai dari Komisi VI yang akan mengawasi katering, lalu Komisi IX yang mengawasi soal fasilitas kesehatan, dan Komisi V mengawasi transportasi.

"Komisi VI menangani pengadaan barang, termasuk makanan. Kami berharap pengawasan yang ketat akan memastikan 100 persen produk Indonesia digunakan," kata dia.

Selain itu, masalah kesehatan jemaah haji juga menjadi perhatian, terutama jemaah lansia. Abdul berharap, Komisi IX fokus pada pengawasan kesehatan, pengadaan obat, dan pelayanan kesehatan bagi jemaah.

“Kami butuh pengawasan yang benar-benar fokus, terutama untuk kesehatan karena haji adalah ibadah fisik. Kami berharap Komisi IX memberikan perhatian khusus dalam hal ini," ucap Abdul.

DPR RI juga berencana mengadakan rapat evaluasi setelah kepulangan jemaah haji. Rapat ini akan membahas hasil pengawasan dan persiapan pelaksanaan haji tahun 2024. 

"Kami akan rapat bersama terkait dengan Panja evaluasi haji dan juga Panja berikutnya untuk pelaksanaan haji tahun 2024. Kami berharap masing-masing Timwas, memberikan laporan resmi kepada kami," pungkasnya.

Dengan adanya pengawasan ketat dari berbagai komisi DPR RI, Abdul berharap pelaksanaan ibadah haji tahun ini berjalan lancar dan memberikan pelayanan terbaik bagi jemaah haji Indonesia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Kritisi Komposisi Makanan Jemaah Haji

Tim Pengawas (Timwas) Haji Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyoroti makanan yang disediakan untuk jemaah haji Indonesia. Anggota Timwas DPR RI, Luluk Nur Hamidah, menilai perlu adanya evaluasi terkait komposisi makanan, salah satunya soal komposisi protein dan karbohidrat pada menu makanan jemaah haji.

"Kalau keterangan mereka sih itu memenuhi (kandungan gizi), dalam artian harus ada karbohidrat, protein, sayur mayur, buah-buahan. Cuma catatan kita karbohidrat itu masih sangat dominan," kata Luluk saat melakukan sidak ke Nooha for Catering Service di Madinah, Arab Saudi, pada Sabtu (8/6/2024) siang waktu setempat.

Luluk pun meminta agar kebutuhan gizi para jemaah haji bisa terpenuhi secara seimbang. Ia menyarankan penyelenggara haji agar memperbanyak kandungan protein dibanding karbohidrat.

"Kalau menurut saya ini harus tetap seimbang, syukur kalau kemudian dibanyakin sayur, protein, buah-buahan, ketimbang diperbesar di komposisi karbohidrat dari pada proteinnya," kata dia.

Menurut Luluk, karbohidrat sebagai penyumbang tenaga, tetapi jika kebanyakan akan menyebabkan kantuk. 

Sebelumnya, Timwas Haji DPR RI sudah melakukan sidak untuk fasilitas jemaah haji di Madinah sejak 8 Juni lalu.

Ke depannya, Timwas akan melakukan sidak untuk fasilitas catering, transportasi, hingga tenda-tenda jemaah haji.


Menag Klaim Tak Ada Kendala Pemberangkatan Haji

Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mengatakan keberangkatan jemaah haji Indonesia ke Arab Saudi tidak ada kendala. Total sudah ada 209.934 jemaah haji dan petugas kloter (kelompok terbang) yang sudah tiba di Arab Saudi.

Mereka tergabung dalan 534 kloter. Sebanyak 229 mendarat di Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah.

Sementara 305 kloter mendarat di King Abdul Aziz International Airport (KAAIA) Jeddah. Masih ada 19 kloter yang akan mendarat di Jeddah hingga 11 Juni 2024.

"Alhamdulillah keberangkatan jemaah sudah menjelang akhir. Sejauh ini semua lancar, kecuali beberapa penerbangan yang memang kita tahu ada masalah, khususnya dari Garuda Indonesia," kata Yaqut Cholil Qoumas dikutip dari siaran pers, Senin (10/6/2024).

"Sekarang kita fokus mempersiapkan layanan terbaik yang bisa pemerintah berikan kepada para jemaah haji," sambungnya.

Reporter: Teatrika Putri (SCTV)

Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya