Jadwal Tasreh Tidak Bisa Diulang, Jemaah Diimbau Utamakan Ziarah Raudhah

PPIH mengimbau jemaah haji agar memprioritaskan ziarah Raudhah sebelum melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya seperti ke Masjid Kuba, Jabal Uhud, dan sebagainya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 27 Jun 2024, 13:51 WIB
Diterbitkan 27 Jun 2024, 13:50 WIB
Jemaah haji diminta memprioritaskan ziarah Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah sebelum melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya.
Jemaah haji diminta memprioritaskan ziarah Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah sebelum melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya. (Foto: MCH 2024)

Liputan6.com, Jakarta - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) mengimbau jemaah haji agar memprioritaskan ziarah Raudhah sebelum melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya seperti ke Masjid Kuba, Jabal Uhud, dan sebagainya. Pasalnya, jadwal Tasreh tak bisa diulang apabila terlewatkan.

"Utamakan ziarah ke Raudhah, karena jadwalnya sesuai tasreh yang telah diberikan Kementerian Haji dan Umrah Saudi, sehingga tidak bisa diulang. Kalau sudah terlewat, jemaah tidak punya kesempatan lagi. Petugas telah mengurus tasreh yang akan digunakan jemaah sebagai tiket masuk Raudhah," kata Anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda dikutip dari siaran pers, Kamis (27/6/2024).

Selain itu, kata dia, kondisi hotel di Madinah berbeda dengan di Makkah. Kapasitas hotel di Madinah tidak sebanyak di Makkah. Satu hotel di Makkah bisa menampung hingga 20 ribu jemaah, sementara hotel-hotel di Madinah memiliki kapasitas tampung untuk 1.500 orang.

"Kondisi tesebut perlu dipahami para jemaah, karena berdampak terhadap penempatan jemaah dan ada potensi kloter yang terpisah penempatannya," ujarnya.

Widi menyampaikan hotel di Madinah memiliki lobi yang lebih kecil serta jumlah lift yang terbatas. Untuk itu, jemaah diimbau agar mengatur waktu turun dan naik lift usai salat di Masjid Nabawi.

"Selain itu, mengingat cuaca di Kota Madinah lebih panas dari Kota Makkah, jemaah agar melengkapi diri dengan alat pelindung diri seperti topi, kaca mata hitam dan semprotan air selagi bepergian atau ziarah" jelas Widi.

36.835 Jemaah Haji Sudah Dipulangkan

Jemaah haji diminta memprioritaskan ziarah Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah sebelum melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya.
Jemaah haji diminta memprioritaskan ziarah Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah sebelum melakukan ziarah ke lokasi ziarah lainnya. (Foto: MCH 2024)

Dia menuturkan jemaah dapat mencatat dan meningat nama serta nomor hotel apabila ingin beribadah di Masjid Nabawi. Jemaah juga diingatkan memberi tahu dan mencatat nomor kontak PPIH di hotel.

"Tetap mengenakan identitas pengenal, terutama gelang jemaah, membawa paspor, visa dan identitas diri lainnya," tuturnya.

Seperti diketahui, fase pemulangan jemaah haji, hingga tanggal 26 Juni 2024 pukul 21.00 WAS. Jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan ke Tanah Air berjumlah 36.835 orang tergabung dalam 93 kelompok terbang.

Jemaah haji Indonesia yang wafat berdasarkan data dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 08.05 WIB berjumlah 301 orang. Hari ini, 7.713 jemaah haji gelombang II yang tergabung dalam 20 kelompok terbang diberangkatkan ke Madinah.

 

Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Perbedaan Rukun dan Wajib Haji dengan Rukun Umrah. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya