Teks Khutbah Jumat Bulan Muharram: Menyantuni Anak Yatim Bukti Cinta Rasulullah

Khutbah ini berisi tentang anjuran untuk menyantuni anak yatim sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Allah dalam firman-Nya. Amalan ini juga sebagai wujud cinta seseorang terhadap baginda Nabi Muhammad SAW.

oleh Putry Damayanty diperbarui 11 Jul 2024, 16:30 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2024, 16:30 WIB
Bos Barito Putera Traktir Anak Yatim
Bos Barito Putera Traktir Anak Yatim

Liputan6.com, Jakarta - Menyantuni dan memuliakan anak yatim memiliki keutamaan yang besar. Anak yatim memiliki kedudukan istimewa dalam Islam, bahkan di sisi Rasulullah SAW. 

Baik dalam hadis maupun Al-Qur’an, disebutkan bahwa anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara, dan diperhatikan. Sebagaimana disebutkan dalam salah satu firman-Nya QS. Al Baqarah ayat 220;

"Tentang dunia dan akhirat. Dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah: 'Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu bergaul dengan mereka, maka mereka adalah saudaramu; dan Allah mengetahui siapa yang membuat kerusakan dari yang mengadakan perbaikan. Dan jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia dapat mendatangkan kesulitan kepadamu. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." 

Terutama di bulan Muharram yang mulia ini adalah waktu yang tepat untuk beramal kebaikan terhadap anak yatim. Tak hanya itu, menyantuni anak yatim juga bukti cinta kepada Rasulullah SAW.

Terlebih saat ini adalah bulan Muharram, yang pada 10 Muharram dikenal sebagai hari anak yatim.

Berikut merupakan teks khutbah jumat yang dinukil dari laman NU Online. Materi khutbah ini berisi tentang anjuran menyantuni anak yatim.

Disusun oleh Ustadz Alwi Jamalulel Ubab, Alumni Pesantren KHAS Kempek Cirebon dan Mahasantri Ma'had Aly Saidussidiqiyah Jakarta.

 

Khutbah I

اَلْحَمْدُ للهِ. اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ وَلِعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَا أُحْصِيْ ثَنَاءَكَ عَلَيْكَ أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ. وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَفِيُّهُ وَخَلِيْلُهُ، خَيْرُ نَبِيٍّ أَرْسَلَهُ اللهُ إِلَى الْعَالَمِ كُلِّهِ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى الِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَاةً وَسَلَامًا مُتَلَازِمَيْنِ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ أَمَّا بَعْدُ. فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ  قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ: فِي الدُّنْيا وَالْآخِرَةِ وَيَسْئَلُونَكَ عَنِ الْيَتامى قُلْ إِصْلاحٌ لَهُمْ خَيْرٌ وَإِنْ تُخالِطُوهُمْ فَإِخْوانُكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ الْمُفْسِدَ مِنَ الْمُصْلِحِ وَلَوْ شاءَ اللَّهُ لَأَعْنَتَكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Jamaah sholat Jumat yang dimuliakan Allah

Segala puji bagi Allah swt yang telah memberikan kita berbagai macam kenikmatan sehingga kita dapat memenuhi panggilan-Nya untuk menunaikan shalat Jumat. Nikmat yang harus digunakan dalam rangka memenuhi syariat yang telah ditetapkan-Nya. 

Shalawat beserta salam, mari kita haturkan bersama kepada Nabi Muhammad saw, juga kepada para keluarganya, sahabatnya, dan semoga melimpah kepada kita semua selaku umatnya. Amin ya Rabbal ‘alamin. 

Di hari Jumat bulan Muharram yang penuh berkah ini, marilah kita meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt dengan selalu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya, dengan selalu berpegang teguh serta mengikuti sunnah-sunnah nabi-Nya. Salah satu bentuk sunnah yang diajarkan dan diperintahkan untuk diikuti ialah perintah menyantuni, menyayangi dan merawat anak yatim. 

Bahkan untuk memuliakannya, Nabi Muhammad saw sampai memberi garansi bahwa mereka yang menyantuni anak yatim akan mendapatkan tempat dan kedudukan yang tinggi di sisi Nabi. Disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan Sahl bin Sa’ad bahwa Nabi Muhammad saw bersabda:  

أَنَا وَكَافِلُ ‌الْيَتِيمِ فِى الْجَنَّةِ هَكَذَا، وَأشَارً بِإِصْبَعَيْهِ السَّبَّابَةِ وَالْوُسْطَى 

Artinya: “Aku dan orang yang menanggung anak yatim memiliki kedudukan seperti ini”, Nabi Muhammad memberi isyarat dengan dua jarinya (telunjuk dan tengah) yang didekatkan”. (HR Al-Bukhari)

Jamaah sholat Jumat yang dimuliakan Allah 

Selain dijanjikan tempat yang tinggi di sisi nabi, menyantuni anak yatim tak ubahnya juga merupakan bukti penghambaan terhadap Allah swt. Ia dalam satu ayat yang disandingkan dengan perintah untuk mengesakan Allah, serta berbuat baik kepada kedua orang tua dan kerabat dekat.

Allah Ta’ala berfirman dalam surah An-Nisa ayat 36: 

وَٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡـٔٗاۖ وَبِٱلۡوَٰلِدَيۡنِ إِحۡسَٰنٗا وَبِذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡيَتَٰمَىٰ وَٱلۡمَسَٰكِينِ وَٱلۡجَارِ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَٱلۡجَارِ ٱلۡجُنُبِ وَٱلصَّاحِبِ بِٱلۡجَنۢبِ وَٱبۡنِ ٱلسَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتۡ أَيۡمَٰنُكُمۡۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُحِبُّ مَن كَانَ مُخۡتَالٗا فَخُورًا

Artinya: “Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, serta hamba sahaya yang kamu miliki. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang sombong lagi sangat membanggakan diri”.

Lanjutan Khutbah Pertama

Imam Fakhruddin Ar-Razi dalam tafsirnya menjelaskan bahwa maksud dari anak yatim yang disebutkan di atas ialah anak yatim yang memiliki dua kriteria yakni mereka anak-anak yatim yang masih kecil (belum baligh) dan tidak memiliki orang yang memberi nafkah. Kedua sifat itulah yang menjadikannya rentan dan membutuhkan belas kasih. Hingga Ibnu Abbas dalam satu riwayat berkata: 

يَرْفُقُ بِهِمْ وَيُرَبِّيهِمْ وَيَمْسَحُ رَأْسَهُمْ، وَإِنْ كَانَ وَصِيًّا لَهُمْ فَلْيُبَالِغْ فِي حِفْظِ أَمْوَالِهِمْ 

Artinya: “Lemah lembutlah terhadap mereka (anak yatim), didiklah mereka dan usaplah dengan lembut kepala mereka. Jika termasuk yang diberi wasiat untuk menjaga mereka maka bersungguh-sungguhlah dalam menjaganya.” 

Jamaah sholat Jumat yang dimuliakan Allah, menyantuni anak yatim jika ditilik dari hubungan kemasyarakatan juga termasuk ke dalam bagian hubungan sosial yang baik dan berlandaskan asas tolong menolong dalam kebaikan.  

Allah Ta’ala berfirman: 

وَتَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡبِرِّ وَٱلتَّقۡوَىٰۖ وَلَا ‌تَعَاوَنُواْ عَلَى ٱلۡإِثۡمِ وَٱلۡعُدۡوَٰنِۚ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۖ إِنَّ ٱللَّهَ شَدِيدُ ٱلۡعِقَابِ 

Artinya: “Tolong-menolonglah kamu dalam kebajikan dan takwa dan jangan tolong-menolonglah kamu dalam berbuat dosa dan permusuhan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat berat siksaannya". (QS Al-Maidah: 2).  

Dengan adanya perintah di atas, juga sekaligus menafikan dan melarang segala bentuk pencederaan terhadap anak yatim baik yang melibatkan fisik maupun harta yang dinisbatkan kepadanya. Bahkan Allah dalam satu ayat memberi peringatan secara tegas kepada siapa saja yang memakan harta anak yatim dengan ancaman api neraka yang menyala-nyala.Allah Ta’ala berfirman dalam surah An-Nisa ayat 10: 

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَأۡكُلُونَ أَمۡوَٰلَ ‌ٱلۡيَتَٰمَىٰ ظُلۡمًا إِنَّمَا يَأۡكُلُونَ فِي بُطُونِهِمۡ نَارٗاۖ وَسَيَصۡلَوۡنَ سَعِيرٗا  

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)".

Dengan menyantuni, menjaga dan serta memberi kebahagiaan terhadap anak yatim, insyaallah akan lahir kemaslahatan-kemaslahatan baru baik bagi anak-anak yatim bahkan lebih untuk penyantun. Karena sejatinya orang-orang yang memberi dengan ikhlas tak lain kebaikannya akan kembali kepada dirinya sendiri. Semoga Allah swt melimpahkan kekuatan dan kemampuan kepada kita semua agar bisa menjadi bagian dari orang yang dijanjikan memiliki kedekatan dengan Rasulullah. Dan tempat tinggi di sisi-Nya. 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِي وَاِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْاٰيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلَاوَتَهُ اِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَيَا فَوْزَ الْمُسْتَغْفِرِيْنَ وَيَا نَجَاةَ التَّائِبِيْنَ

Khutbah II

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَنْعَمَنَا بِنِعْمَةِ الْاِيْمَانِ وَالْاِسْلَامِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ خَيْرِ الْأَنَامِ. وَعَلٰى اٰلِهِ وَأَصْحَابِهِ الْكِرَامِ. أَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ الْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلَامُ وَأَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا وَحَبِيْبَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَاحِبُ الشَّرَفِ وَالْإِحْتِرَامِ. أَمَّا بَعْدُ

فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. فَقَالَ اللهُ تَعَالَى اِنَّ اللهَ وَ مَلَائِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ يٰأَيُّهَا الَّذِيْنَ أٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَ سَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلٰى أٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى اٰ لِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فْي الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اَللّٰهُمَّ وَارْضَ عَنِ الْخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ. وَعَنْ اَصْحَابِ نَبِيِّكَ اَجْمَعِيْنَ. وَالتَّابِعِبْنَ وَتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَ تَابِعِهِمْ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. اَللّٰهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالطَّاعُوْنَ وَالْاَمْرَاضَ وَالْفِتَنَ مَا لَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ عَنْ بَلَدِنَا هٰذَا اِنْدُوْنِيْسِيَّا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بِلَادِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا اٰتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِي الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ

عِبَادَ اللهِ اِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْاِحْسَانِ وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ. يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ. وَ اشْكُرُوْهُ عَلٰى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ. وَلَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ

Saksikan Video Pilihan ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya