Jangan Sering Minta Traktiran dan Oleh-Oleh, Ini Akibatnya di Akhirat

Meminta-minta adalah suatu perbuatan kurang baik yang dapat mendatangkan balasan di hari akhir kelak.

oleh Silvia Estefina Subitmele Diperbarui 25 Mar 2025, 18:06 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2025, 17:44 WIB
Makan bersama
Ilustrasi makan bersama (Pexels/Fauxels)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Manusia merupakan makhluk sosial yang hidupnya bergantung satu sama lain. Dalam agama Islam berinteraksi dengan sesama pun juga dapat dapat mendatangkan pahala tersendiri.

الْمُؤْمِنُ الَّذِي يُخَالِطُ النَّاسَ وَيَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ أَعْظَمُ أَجْرًا مِنْ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لَا يُخَالِطُ النَّاسَ وَلَا يَصْبِرُ عَلَى أَذَاهُمْ.

“Orang yang beriman, yang ia berbaur (berinteraksi) dengan manusia dan bersabar atas perbuatan buruk mereka, lebih besar pahalanya daripada seorang yang beriman, yang tak berbaur (berinteraksi) dengan manusia dan tidak sabar atas tindakan buruk mereka.” (HR Tirmizi)

Dalam hubungan silaturahmi dengan sesama, terkadang banyak hal yang tak terduga. Misalnya saja ada kerabat yang ingin ditraktir makan atau barang tertentu saat tengah bersama.

Ataupun, ada pula yang meminta oleh-oleh ketika kita hendak bepergian. Lantas, bagaimana sebenarnya padangan Islam mengenai hal ini? Berikut pejelasan lengkapnya merangkum dari laman merdeka.com pada Selasa (25/3/2025).

Promosi 1

Hukum Meminta Traktir & Oleh-oleh dalam Islam

Ilustrasi buka puasa bersama/freepik.com/rawpixel.com
Temukan inspirasi menjaga pola makan sehat saat ramadan tanpa takut berat badan naik. (Sumber: Freepik/rawpixel.com).... Selengkapnya

Sebagai makhluk sosial, ada beragam cara yang dilakukan seseorang untuk bisa tetap merajut tali silaturahmi. Salah satunya yakni dengan berbagi kebahagiaan dan meluangkan sedikit harta kita untuk membelanjakan barang bagi orang lain.

Hal tersebut bisa terwujud dengan membayar makanan teman, saudara, dan orang-orang terdekat lainnya. Selain itu, kita bisa senantiasa memberi oleh-oleh saat bepergian.

Namun, sebenarnya bagaimana jika orang lain yang justru meminta traktir dan oleh-oleh tersebut?

Melansir dari kanal YouTube Utsman TV, Ustaz Dr. Firanda Andirja mengungkap jika ada pandangan dari agama Islam mengenai hal yang satu ini.

Dari sudut pandang agama Islam, meminta traktir dan oleh-oleh bisa dianggap sebagai kegiatan yang meminta-minta. Hal itu termasuk dalam perbuatan kurang baik yang dapat mendatangkan balasannya di hari akhir kelak.

Adapun bunyi hadis yang menerangkan hal tersebut yakni sebagai berikut,

"Terus-menerus seseorang itu suka meminta-minta kepada orang lain hingga pada hari kiamat dia datang dalam keadaan di wajahnya tidak ada sepotong dagingpun." (HR. Al-Bukhari no. 1474 dan Muslim no. 1725).

Pahala Traktir Teman

Dalam ajaran Islam, Rasulullah telah menyampaikan keutamaan mentraktir orang lain bisa mendatangkan pahala. Sebagaimana hadist yang diriwayatkan dalam Ash-Shahihain, dari Abdullah bin Amr r.a. bahwasannya seseorang bertanya kepada Rasulullah:

“Apakah amalan yang paling baik di dalam Islam?”, kemudian Rasulullah menjawab:

“Memberi makan, mengucapkan salam kepada orang yang dikenal maupun yang tidak dikenal,” (HR. Muslim).

Dalam hadis lain, Rasulullah bersabda, “Wahai sekalian manusia, tebarkanlah salam di antara kalian, berilah makan, sambunglah tali silaturahmi dan shalatlah ketika manusia tidur malam, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad).

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Produksi Liputan6.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya