Awas Jelmaan Setan di Dekat Anda, Buya Yahya Ungkap Tandanya

Hindarilah mereka yang suka membawa berita buruk dan memecah belah hubungan baik antara kita dengan saudara atau teman. Karena inilah jelmaan setan.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Jul 2024, 05:30 WIB
Diterbitkan 13 Jul 2024, 05:30 WIB
buya yahya
Buya Yahya (TikTok)

Liputan6.com, Jakarta - Dalam konteks Islam, "jelmaan setan" atau "tajassud setan" mengacu pada kepercayaan bahwa setan dapat mengambil bentuk atau muncul dalam berbagai wujud untuk menggoda atau menyesatkan manusia.

Ini meliputi kemampuan setan untuk meniru suara, penampilan, atau bahkan muncul dalam mimpi untuk mempengaruhi individu agar melakukan perbuatan yang tidak baik atau meninggalkan ketaatan kepada Allah SWT.

KH Yahya Zainul Ma'arif atau Buya Yahya dalam sebuah majelisnya memberikan nasihat penting mengenai kewaspadaan terhadap orang-orang yang membawa berita buruk tentang saudara atau teman kita.

Dalam pengajian tersebut, Buya Yahya mengingatkan untuk berhati-hati terhadap mereka yang suka menyebarkan fitnah dan menyebabkan permusuhan.

"Jika Anda mendengar berita tidak baik tentang saudara Anda dari orang lain, yang menjadi sebab Anda bermusuhan dengan saudara Anda, pastikan Anda jangan dekat-dekat dengan manusia itu," tegas Buya Yahya, dikutip laman YouTube kanal @Bagus_albukhori77.

Menurutnya, orang yang membawa berita buruk bisa jadi adalah jelmaan setan yang berusaha mengadu domba.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Jangan Tertipu Penampilan

Ilustrasi sindiran, sombong
Ilustrasi Jangan Tertipu Penampilan. (Image by teksomolika on Freepik)

Buya Yahya menekankan bahwa pakaian atau penampilan seseorang tidak selalu mencerminkan hati dan niat mereka.

"Biarpun katanya jubahnya lebih besar dari yang saya pakai, imamahnya lebih besar, hati-hati. Dia adalah jelmaan daripada setan yang mengadu domba," ujarnya.

Pesan ini mengingatkan kita untuk tidak tertipu oleh penampilan luar seseorang.

Dalam pesannya, Buya Yahya mengajak umat Islam untuk bijak dalam memilih teman dan lingkungan pergaulan.

"Anda harus memilih kawan-kawanmu dengan hati-hati. Jika kawanmu suka memberitakan kejelekan orang dan menjadi sebab Anda bermusuhan, maka dia adalah iblis bersama Anda," kata Buya Yahya.

Pilihlah Teman yang Baik

1. Membicarakan Orang Lain
Membicarakan orang lain atau ghibah merupakan perilaku yang bisa mengurangi pahala puasa (Sumber foto: projectinspired.com)

Buya Yahya juga menegaskan bahwa seseorang yang suka menyebarkan fitnah dan menyebabkan permusuhan bukanlah teman yang baik.

"Hindarilah mereka yang suka membawa berita buruk dan memecah belah hubungan baik antara kita dengan saudara atau teman," tambahnya. Dengan demikian, kita dapat menjaga kedamaian dan keharmonisan dalam hubungan sosial kita.

Dalam ceramah tersebut Buya Yahya mengingatkan bahwa menjaga hati dan lisan adalah bagian penting dari ajaran Islam. "Setiap kata yang kita ucapkan harus kita pertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT," tegasnya.

Oleh karena itu, menghindari gosip dan fitnah adalah langkah penting dalam menjaga keimanan dan keislaman kita.

Buya Yahya menyarankan agar kita selalu berprasangka baik terhadap sesama dan tidak mudah terpengaruh oleh berita-berita buruk yang belum tentu kebenarannya.

"Jangan mudah percaya dengan berita yang belum tentu benar. Selalu verifikasi dan pastikan kebenarannya sebelum kita mengambil tindakan," katanya.

Menurut Buya Yahya, fitnah dan adu domba adalah alat setan untuk merusak hubungan baik antara sesama muslim. "Setan selalu mencari celah untuk memecah belah umat Islam. Salah satu caranya adalah melalui fitnah dan adu domba," jelasnya.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya