Liputan6.com, Jakarta - Secara umum, otak merupakan pusat pengendali utama tubuh manusia, sering diibaratkan sebagai "komputer" yang mengatur seluruh aktivitas tubuh. Terletak di dalam rongga tengkorak atau cranium, otak dilindungi oleh selaput otak yang kuat dan kompleks, yang berfungsi untuk melindungi dan menyokong fungsi-fungsi pentingnya.
Dengan berat sekitar tiga pon (sekitar 1,4 kilogram), otak adalah organ yang sangat kompleks dan canggih. Struktur otak terdiri dari berbagai bagian dengan fungsi yang spesifik, seperti korteks serebral, cerebellum, dan batang otak.
Korteks serebral, misalnya, bertanggung jawab untuk fungsi-fungsi kognitif tinggi seperti berpikir, merencanakan, dan berbicara. Cerebellum mengatur koordinasi motorik dan keseimbangan, sedangkan batang otak mengontrol fungsi dasar kehidupan seperti pernapasan dan denyut jantung.
Advertisement
Sebagai organ yang super rumit, otak memainkan peran sentral dalam hampir semua aspek kehidupan manusia. Otak memproses informasi dari indra, mengkoordinasikan pergerakan tubuh, dan memungkinkan pemikiran, emosi, dan pembelajaran.
Setiap hari, otak mengelola ribuan informasi dan keputusan, dari yang paling sederhana hingga yang paling kompleks. Tanpa fungsi otak yang optimal, tubuh tidak akan mampu berfungsi dengan baik. Dengan demikian, menjaga kesehatan otak adalah kunci untuk memastikan kualitas hidup yang baik dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Dengan fungsi dan kompleksitas yang demikian besar, penting untuk menjaga kesehatan otak melalui gaya hidup sehat, termasuk diet yang seimbang, olahraga teratur, dan stimulasi mental yang cukup.
Lalu Islam, dan Al-Quran benarkah memandang istimewa organ tubuh satu ini?
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Berikut Ayat yang Menyebut Otak dalam Al-Qur'an
Peringatan Hari Otak Sedunia atau World Brain Day jatuh setiap tanggal 22 Juli. Peringatan ini dicetuskan oleh Federasi Neurologi Dunia (WFN) untuk meningkatkan kesadaran akan masalah kesehatan menyangkut otak manusia.
Mengutip Lampung.nu.or.id, Allah SWT menciptakan manusia dan memuliakannya melebihi makhluk lain di muka bumi, salah satunya karena diberikannya otak yang baik untuk berpikir.
Pernyataan ini terekam dalam Al-Qur’an surat Al-Isra Ayat 70:
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِىٓ ءَادَمَ وَحَمَلْنَٰهُمْ فِى ٱلْبَرِّ وَٱلْبَحْرِ وَرَزَقْنَٰهُم مِّنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَفَضَّلْنَٰهُمْ عَلَىٰ كَثِيرٍ مِّمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلًا
Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan (QS Al-Isra: 70).
Di dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat yang menyebutkan tentang otak atau sel saraf dalam tiga surat yang berbeda yaitu:
Pertama, Surat Hud ayat 56:
إِنِّى تَوَكَّلْتُ عَلَى ٱللَّهِ رَبِّى وَرَبِّكُم ۚ مَّا مِن دَآبَّةٍ إِلَّا هُوَ ءَاخِذٌۢ بِنَاصِيَتِهَآ ۚ إِنَّ رَبِّى عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ
Artinya: Sesungguhnya aku bertawakkal kepada Allah Tuhanku dan Tuhanmu. Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dialah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus (QS Hud: 56).
Kedua, Surat Ar-Rahman ayat 41:
يُعْرَفُ ٱلْمُجْرِمُونَ بِسِيمَٰهُمْ فَيُؤْخَذُ بِٱلنَّوَٰصِى وَٱلْأَقْدَامِ
Artinya: Orang-orang yang berdosa dikenal dengan tanda-tandannya, lalu dipegang ubun-ubun dan kaki mereka (QS Ar-Rahman: 41).
Ketiga, Surat Al-‘Alaq ayat 16:
نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍ
Artinya: (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka (QS Al-‘Alaq: 16).
Advertisement
Lalu, Bagaimana Otak dan Akal?
Dari ketiga ayat di atas dijelaskan arti otak atau sel saraf disebutkan dalam kata naashiyah yang memiliki arti ubun-ubun. Sehingga arti tersebut menjadikan tanda yang istimewa bagi manusia dibanding makhluk Allah yang lainnya. Keistimewaan tersebut terletak pada posisi otak manusia yang berada di bagian atas tubuh dan dilindungi oleh tulang tengkorak kepala yang kuat.
Otak dalam pandangan Islam memiliki kontroversi dan ambigu (maknanya lebih dari satu), karena ada yang berpendapat bahwa otak berbeda dengan akal, dan ada yang berpendapat bahwa akal dan otak itu sama.
Harun Nasution termasuk orang yang membedakan, dan menyatakan bahwa akal dalam pengertian Islam bukanlah otak, melainkan daya berpikir yang terdapat dalam jiwa manusia sebagaimana digambarkan Al-Qur’an, memperoleh pengetahuan dengan memperhatikan alam sekitarnya.
Sedangkan yang berpendapat bahwa akal sama dengan otak, karena akal adalah fungsi dari otak, sehingga apabila otak seseorang rusak, akalnya pun cacat.
Terlepas dari perdebatan di atas, yang jelas otak dan akal merupakan organ penting dalam kehidupan manusia, karena fungsinya untuk memahami dan menerjemahkan ayat-ayat (tanda) Allah swt, baik yang tertulis (Al-Qur’an) maupun yang terhampar luas (alam semesta).
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul