Kisah Sayidina Ali saat Dicurhati Orang yang Dirundung Kesedihan, Bisa Buat Contoh

Tak perlu banyak cerita ketika Sayidina Ali menawab sosok lelaki yang sedang bersedih, bisa ditiru!

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jul 2024, 09:30 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2024, 09:30 WIB
Ali bin Abi Thalib (SS: YT. Abot Story)
Ali bin Abi Thalib (SS: YT. Abot Story)

Liputan6.com, Jakarta - Di era saat ini, ulama sering didatangi oleh orang-orang yang sedang mengalami kesedihan dan kebingungan, mencari petunjuk dan ketenangan melalui nasihat dan doa mereka.

Banyak individu yang merasa terombang-ambing oleh berbagai tantangan hidup, tekanan sosial, dan masalah pribadi, menemukan bahwa bimbingan spiritual dari ulama dapat memberikan kedamaian hati dan solusi atas masalah mereka.

Demikian pula, Sayidina Ali bin Abu Thalib, sebagai salah satu sahabat nabi sekaligus tokoh besar dalam sejarah Islam, juga sering didatangi oleh orang-orang yang sedang mengalami kesedihan dan kesulitan.

Ketika masyarakat merasa tertekan atau menghadapi masalah berat, mereka datang kepada Sayidina Ali untuk mencari nasihat dan dukungan.

Kepiawaian dan kebijaksanaan Sayidina Ali dalam memberikan bimbingan spiritual dan solusi praktis menjadikannya sosok yang sangat dihormati dan dicari oleh banyak orang. Kedermawanan dan kepeduliannya terhadap sesama tercermin dalam cara beliau menangani setiap masalah dengan penuh empati dan kefahaman.

Dalam menghadapi kesulitan dan kesedihan orang-orang tersebut, Sayidina Ali tidak hanya memberikan kata-kata motivasi dan dukungan emosional, tetapi juga mengajarkan prinsip-prinsip keadilan dan keteguhan iman.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Laki-laki mengadu ke Sayidina Ali

Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib

Beliau sering kali menggunakan ajaran agama dan pengalaman pribadi untuk membantu mereka memahami dan mengatasi tantangan yang mereka hadapi.

Dengan cara ini, Sayidina Ali tidak hanya memberikan solusi praktis tetapi juga menanamkan ketenangan dan keimanan dalam hati mereka, membantu mereka bangkit dari kesedihan dan melanjutkan hidup dengan penuh harapan dan keberanian.

Mengutip islamindonesia.id, dikisahkan, ada seorang lelaki yang sedang dirundung kesedihan, bergegas datang menemui Sayidina Ali bin Abi Thalib, lalu ia pun mengadu, “Wahai Amirul Mukminin, aku datang kepadamu karena aku sudah tidak mampu lagi menahan beban kesedihanku.”

Menanggapi pengaduan lelaki tersebut, Sayidina Ali menjawab, “Aku akan bertanya dua pertanyaan dan jawablah!”

Lelaki itu berkata, “Baik, tanyakanlah!”

Begini Cara Sayidina Ali Menyelesaikan Masalah

Teman curhat (iStock)
Ilustrasi teman curhat. (iStockphoto)

“Apakah engkau datang ke dunia bersama dengan masalah-masalah ini?” tanya Sayidina Ali Ali.

“Tentu tidak,” jawab lelaki itu.

“Lalu, apakah engkau akan meninggalkan dunia dengan membawa masalah-masalah ini?” tanya Sayidina Ali.

“Tidak juga,” jawab lelaki itu.

Mendengar jawaban tegas lelaki tersebut, Sayidina Ali pun melanjutkan, “Lalu mengapa engkau harus bersedih atas apa yang tidak kau bawa saat datang dan tidak mengikutimu saat kau pergi?”

“Seharusnya hal ini tidak membuatmu bersedih seperti ini. Bersabarlah atas urusan dunia… Jadikanlah pandanganmu ke langit lebih panjang dari pandanganmu ke bumi, dan kau pun akan mendapat apa yang kau inginkan…”

“Tersenyumlah!” lanjut Sayidina Ali, “Karena rezekimu telah dibagi dan urusan hidupmu telah diatur…. Urusan dunia tidak layak untuk membuatmu bersedih semacam ini, karena semuanya ada di tangan Yang Maha Hidup dan Maha Mengatur….”

Menyaksikan lelaki itu terdiam, kemudian Sayidina Ali bin Abi Thalib meneruskan ungkapannya.

“Seorang Mukmin hidup dalam dua hal, yaitu kesulitan dan kemudahan. Keduanya adalah nikmat jika ia sadari. Sebab di balik kesulitan ada rasa sabar, sedangkan di balik kemudahan ada rasa syukur.”

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya