Kisah Awal Mula Abu Bakar Mendapat Gelar ash-Shiddiq

Gelar ash-Shiddiq yang tersemat pada akhir namanya tidak lepas karena kesetian Abu Bakar yang kerap membenarkan perkataan nabi.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 29 Agu 2024, 20:30 WIB
Diterbitkan 29 Agu 2024, 20:30 WIB
Ilustrasi ucapan tahun baru Islam
Ilustrasi ucapan tahun baru Islam (Photo by Khusen Rustamov on Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Abu Bakar ash-Shiddiq adalah seorang sahabat Rasulullah SAW. Ia sahabat nabi yang paling tua di antara dari empat sahabat Rasulullah yang bergelar Khulafaur Rasyidin.

Abu bakar menyandang gelar Khulafaur Rasyidin karena setelah Rasulullah SAW wafat, ia yang ditunjuk oleh umat Islam pada masa itu menggantikan kepemimpinan sekaligus melanjutkan dakwah nabi.

Kesetiaan Abu Bakar kepada rasul-Nya sudah tidak diragukan lagi. Ia sangatlah yakin bahwa Rasulullah SAW adalah nabi yang diutus oleh Allah SWT.

Ustadz Adi Hidayat dalam kajiannya menerangkan tentang kesetiaan dan keimanan Abu Bakar kepada Allah dan rasul-Nya. Gelar ash-Shiddiq yang tersemat pada akhir namanya tidak lepas karena kesetian Abu Bakar yang kerap membenarkan perkataan nabi.

Gelar ash-Shiddiq pada Abu Bakar berawal dari peristiwa Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW. Peristiwa itu melampaui batasan akal manusia. Bagaimana tidak, Rasulullah SAW pada peristiwa itu diperjalankan oleh Allah SWT dari Makkah menuju Masjidil Aqsa di palestina kemudian naik ke Sidratul Muntaha dalam waktu tidak sampai satu malam.

"Dulu zaman Nabi SAW berangkat dari Makkah ke Palestina nggak mungkin dilakukan (ditempuh semalam) kecuali berbulan-bulan, minimal tiga bulan," kata UAH dilansir dari YouTube Adi Hidayat Official, Rabu (28/8/2024).

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

Abu Bakar Membenarkan Kisah Isra Mi’raj Nabi

Ilustrasi Peristiwa Isra’ dan Mi’raj (Sumber: Bersamadakwah)
Ilustrasi Peristiwa Isra’ dan Mi’raj (Sumber: Bersamadakwah)

Pada saat itu, kelompok Abu Jahal seperti mendapatkan peluang untuk mendoktrin pengikut Rasulullah SAW. Abu Jahal yakin tidak akan ada yang percaya dengan peristiwa Isra Mi'raj, karena itu tidak masuk akal.

Kemudian semua orang dikumpulkan oleh Abu Jahal untuk menyaksikan kisah peristiwa Isra Mi'raj langsung dari Rasulullah SAW. Abu Jahal mengumpulkan semua orang karena dia yakin tidak akan ada yang percaya akan peristiwa tersebut.

Jika Abu Bakar yang merupakan seorang sahabat nabi tidak percaya pada peristiwa itu, maka menurut Abu Jahal, selesailah dakwah Rasulullah SAW.

"Apa kata Abu bakar? Kalau lah Muhammad SAW mengatakan, saat ini, di balik bukit ini, ada kaum yang akan menyerang, dan itu pun tidak terbukti, tetap saya akan beriman dan meyakini kebenaran (Nabi) Muhammad SAW," tutur UAH.

Dijuluki as-Shiddiq

Ilustrasi masjid, Islam
Ilustrasi masjid, Islam. (Foto oleh David McEachan: https://www.pexels.com/id-id/foto/siluet-masjid-di-bawah-langit-berawan-pada-siang-hari-87500/)

UAH menuturkan, Abu Bakar sangat meyakini peristiwa itu karena ia tahu apa yang disampaikan nabi tentang peristiwa Isra Mi'raj bukan perkara yang bisa dicerna oleh akal sehat, karena peristiwa itu hanya bisa dipercaya dan diyakini dengan iman. 

Dari peristiwa itu, Abu Bakar dijuluki ash-Shiddiq. UAH menjelaskan, alasan gelar tersebut tersemat pada Abu Bakar karena ia yang membenarkan sesuatu -mukjizat sekalipun- meski sulit dicerna dengan akal manusia.

“Karena itu, kalau Anda mendapati dalam kehidupan hal-hal yang sekiranya belum mampu ditangkap oleh akal, logika Anda belum masuk ke situ, tapi dia (hal itu) tertuang dalam ayat (Al-Qur'an), dalam hadis, jangan ditolak dulu, (seharusnya) imani dulu, nanti setelah iman Allah akan datangkan hikmah. Hikmah itu yang membantu akal untuk memahami," kata UAH.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya