Amalan Doa Pelebur Dosa yang Diajarkan Imam Nawawi

Doa ini mengajarkan betapa luasnya ampunan dan rahmat Allah dibandingkan dosa-dosa itu sendiri.

oleh Putry Damayanty diperbarui 06 Sep 2024, 18:30 WIB
Diterbitkan 06 Sep 2024, 18:30 WIB
Ilustrasi memanjatkan doa
Ilustrasi memanjatkan doa. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Tak ada manusia yang sempurna. Setiap orang pernah berbuat salah dan khilaf, meskipun dengan kadar dosa yang berbeda.

Manusia hanya akan mempertanggungjawabkan hasil perbuatannya masing-masing. Seseorang tidak akan diazab karena kesalahan orang lain. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS. Fathir atat 18:

وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَىٰ

Artinya: “Seseorang tidak menanggung dosa karena kesalahan orang lain.”

Doa adalah cara untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah dilakukan sebelumnya. Dengan berdoa seseorang akan merasa dekat dengan Pencipta-Nya sehingga enggan untuk kembali berbuat dosa.

Jika kita merasa bahwa dosa yang dimiliki sangat banyak dan ingin agar diampuni oleh Allah, maka kita harus memperbanyak membaca doa berikut; dikutip dari laman bincangsyariah.com.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan ini:


Amalan Doa Pelebur Dosa

Ilustrasi membaca doa. (dok.freepik.com)
Ilustrasi membaca doa. (dok.freepik.com)

اللّهُمَّ مَغْفِرَتُكَ أَوْسَعُ مِنْ ذُنُوْبِيْ، وَرَحْمَتُكَ أَرْجَى عِنْدِيْ مِنْ عَمَلِيْ

 Allohumma maghfirotuka awsa’u min zunubi wa rohmatuka arja ‘indi min ‘amali.

“Ya Allah, ampunan-Mu lebih luas daripada dosa-dosaku, rahmat-Mu lebih bisa diharapkan olehku daripada amalku.”

Doa ini dikutip oleh Imam Nawawi dalam kitab al-Adzkar berdasarkan hadis riwayat Imam al-Hakim dari Jabir bin Abdillah, dia berkisah;

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه و سلم ، فَقَالَ : وَا ذُنُوْبَاهُ، وَا ذُنُوْبَاهُ، مَرَّتَيْنِ أَوْ ثَلاَثًا. فَقَالَ لَهُ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه و سلم : قُلْ : اللّهُمَّ مَغْفِرَتُكَ أَوْسَعُ مِنْ ذُنُوْبِيْ، وَرَحْمَتُكَ أَرْجَى عِنْدِيْ مِنْ عَمَلِيْ. فَقَالَهَا. ثُمَّ قَالَ : عُدْ، فَعَادَ. ثُمَّ قَالَ: عُدْ، فَعَادَ. فَقَالَ : قُمْ، فَقَدْ غُفِرَ لَكَ.

 “Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw seraya berkata, ‘Alangkah besar dosaku, alangkah besar dosaku’, dua atau tiga kali. Maka Rasulullah Saw bersabda kepadanya, ‘Katakanlah; Allohumma maghfirotuka awsa’u min zunubi wa rohmatuka arja ‘indi min ‘amali

(Ya Allah, ampunanMu lebih luas daripada dosa-dosaku, rahmatmu lebih bisa diharapkan untukku daripada amalku).’ Maka dia mengucapkannya. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, ‘Ulangilah’. Maka dia mengulangi. Kemudian Rasulullah Saw bersabda, ‘Ulangilah’. Maka dia mengulangi. Kemudian Rasulullah bersabda, ‘Berdirilah, sungguh dosamu telah diampuni untukmu.’”

Doa yang dikutip oleh Imam Nawawi dalam kitab al-Adzkar ini berasal dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Hakim dari Jabir bin Abdillah. Dalam hadis ini, diceritakan bahwa seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Saw dengan penuh penyesalan atas dosa-dosanya. Dia mengulang-ulang perkataannya, “Alangkah besar dosaku, alangkah besar dosaku,” sebanyak dua atau tiga kali.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya