Rahasia Kenapa Gus Baha Selalu Pakai Baju Putih saat Pengajian

Gus Baha, dikenal sebagai seorang ulama dengan penampilan khas, terutama pakaian putih yang selalu dikenakannya saat berdakwah. Ternyat ada alasan tertentu.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Sep 2024, 03:30 WIB
Diterbitkan 11 Sep 2024, 03:30 WIB
KH. Ahmad Bahauddin (Gus Baha)
KH. Ahmad Bahauddin / Gus Baha (Instagram)

Liputan6.com, Jakarta - Ulama kondang, KH Ahmad Bahauddin Nursalim, atau yang akrab disapa Gus Baha, sering atau bahkan hampir bisa dipastikan selalu terlihat mengenakan baju putih lengan panjang. Warna putih ini bukan hanya sekadar pilihan busana, tetapi ada rahasia besar di balik itu

Gus Baha, dikenal sebagai seorang ulama dengan penampilan khas, terutama pakaian putih yang selalu dikenakannya saat berdakwah.

Dikutip dari tayangan YouTube di kanal @romzulaghfar, Gus Baha membagikan alasan di balik pilihan pakaian tersebut.

Gus Baha menjelaskan bahwa sejak awal berdakwah, ia tidak pernah mengenakan pakaian lain selain putih saat mengaji.

Pakaian putih, menurutnya, bukan hanya simbol kesucian, tetapi juga merupakan bagian dari sunnah Rasul.

"Saya itu seingat saya belum pernah ngaji gak pakai baju putih," kata Gus Baha dalam tayangan tersebut.

 

Simak Video Pilihan Ini:

Pakai Pakaian Putih Biar Seperti Ini

Ilustrasi kemeja putih
Ilustrasi kemeja putih (Dok.Unsplash)

Sebagai sosok alim, Gus Baha sering ditanya, kenapa tidak pakai jubah putih-putih seperti pendakwah lainnya. atau bahkan mengenakan corak batik karena orang Jawa.

"Karena pikiranku jubahan koyo wong Arab, nak batikan kesane kok ora sunah rasul. Sunah Rasul, Rasulullah seneng putih. Jadi setengah-setengah baju putih, peci hitam, sunnah rasul tapi tetep Indonesia," katanya

Gus Baha juga menyebutkan bahwa beberapa orang beranggapan bahwa pakaian putih atau jubah putih hanya identik dengan kebiasaan Arab.

Namun, ia menegaskan bahwa pilihan pakaian ini lebih dari sekadar mengikuti kebiasaan luar negeri, melainkan juga merupakan pelaksanaan sunnah yang ia pegang teguh.

Menurut Gus Baha, pakaian putih memiliki makna mendalam yang berkaitan dengan spiritualitas dan kesucian. Ia berpendapat bahwa meski tradisi ini kental dengan nuansa Arab, namun esensinya adalah untuk mengikuti teladan Rasul dan menjadikannya relevan dalam konteks Indonesia.

Lebih lanjut, Gus Baha mengungkapkan bahwa ia merasa tidak perlu mengubah pilihan pakaiannya hanya karena perbedaan budaya.

Alasan Pakaian Putih

Gus Baha dan Mbah Moen
Kolase Gus Baha dan Mbah Moen. (Istimewa dan NU Online)

Menurutnya, inti dari pakaian putih adalah untuk menjaga keaslian ajaran dan tidak terpengaruh oleh pandangan luar yang mungkin berbeda.

Gus Baha juga menambahkan bahwa pakaian putihnya tidak hanya untuk menonjolkan identitas, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap ajaran Islam.

Ia percaya bahwa penampilan yang sederhana dan bersih membantu dalam fokus pada tujuan dakwah dan menyampaikan pesan agama dengan lebih baik.

Dalam tayangan tersebut, Gus Baha juga menjelaskan bahwa ia sering kali mendapatkan pertanyaan dari masyarakat mengenai kebiasaan ini.

Ia menganggap hal tersebut sebagai kesempatan untuk menjelaskan lebih dalam mengenai makna dan tujuan dari pilihan pakaian tersebut.

Sebagai penutup, Gus Baha menegaskan bahwa meski ada berbagai pandangan mengenai pakaian putih, ia tetap berkomitmen untuk melanjutkan tradisi ini sebagai bentuk pelaksanaan sunnah yang ia percayai.

Ia berharap masyarakat dapat memahami dan menghargai pilihan ini sebagai bagian dari ibadah dan tradisi agama yang mendalam.

Dengan penjelasan ini, Gus Baha berharap bahwa masyarakat tidak hanya melihat pakaian putih sebagai simbol budaya, tetapi sebagai bagian hal penting dari pelaksanaan ajaran agama yang lebih luas dan mendalam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya